Sohyun melirik Jungkook yang duduk tepat di sebelahnya itu ragu-ragu. Ia masih ingat dengan jelas sebuah pesan yang Jungkook kirim padanya tadi malam.
Ya, ia sebenarnya merasa sedikit bersalah. Jungkook sudah mengisi absennya, dan sampai sekarang ia belum mengucapkan sepatah kata terimakasih pada Jungkook. Entah kenapa, membaca isi pesan itu membuatnya takut sekaligus enggan berbicara pada Jungkook. Terlebih lagi sejak tadi pagi lelaki itu tidak kunjung menatap atau bahkan berbicara padanya.
"Baiklah anak-anak...hari ini adalah hari terkahir kalian bersekolah di semester ini bukan?" Suara seorang guru yang sedang berada di depan kelas itu membuat Sohyun sadar dari lamunannya.
"Ikutilah kegitan sekolah sampai akhir, lalu mulai besok kalian akan libur hingga bulan depan."
"Baik, pak." Ucap semua murid di kelas itu secara serentak. Begitu senang mendapat kabar bahagia dari guru mereka itu.
"Ah, Jungkook. Bisakah kau berikan data absen harian?"
"Baik, pak."
"Baiklah, bapak tunggu di kantor guru." Ucap guru itu sebelum akhirnya tersenyum lembut lalu keluar dari kelas. Sontak membuat seluruh murid bersorak karena hari libur sudah ada di depan mereka. Tapi tidak bagi Jungkook dan Sohyun, keduanya hanya diam.
"Jungkook-ah.."
Sohyun mencoba untuk memanggil Jungkook. Tapi lelaki itu justru dengan cepat mengambil absen harian dari tasnya lalu berdiri dari kursinya. Meninggalkan Sohyun yang kini masih menatapnya dalam diam.
Benar-benar merasa bersalah.
"Ah, dia benar-benar dingin."
Pun Sohyun berdiri dari kursinya. Pergi dari kelas itu tanpa arah tujuan. Hingga berhenti di sebuah mesin penjual minuman di lantai satu sekolahnya.
"Apa aku harus memberikannya minuman?'
Sohyun memandangi semua jenis minuman yang ada di mesin itu. Kini ia justru merasa bingung.
"Tapi, apa yang disukainya?"
Sohyun merogoh koin dari dalam sakunya. Memasukkan koin itu ke dalam mesin, lalu kembali bingung saat harus menekan minuman apa yang akan diambilnya.
"Ah, apa dia suka susu? Susu pisang? Stoberi?"
Pun Sohyun menghembuskan nafasnya kasar. Menekan nomor dua di mesin itu, hingga akhirnya sebotol susu pisang keluar dari sana.
"Kuharap dia tidak alergi susu pisang." Ucap Sohyun sebelum akhirnya pergi dari sana. Berjalan kembali ke arah kelasnya sambil memikirkan apakah Jungkook akan menyukai atau bahkan membenci minuman yang akan di berikannya.
Tapi saat Sohyun kembali ke kelas. Kelas itu kosong, bahkan Jungkook pun tidak ada disana.
"Ah, sepertinya dia benar-benar membenci ku sekarang."
Sohyun berjalan ke arah mejanya.Mengambil sebuah pena dan selembar sticky note dari tas nya, lalu menulis sesuatu disana.
Pun, setelah itu Sohyun menempelkan sticky note nya di susu pisang yang hendak diberikannya pada Jungkook itu.
Meletakkan susu pisang itu tepat di atas meja Jungkook. Lalu keluar dari kelas saat seorang lelaki bernama Kim Taehyung itu memanggilnya.
"Kenapa kau sendirian di kelas?"
"Rahasia."
• • •
"Jungkook? Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
• ALONE •
FanfictionKesepian, dan sendirian. Senjata kehidupan mematikan yang sering kali berakhir membuatmu membenci dirimu sendiri. Sohyun hanya ingin seseorang ada untuknya, namun ia tak pernah tahu bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya mampu membawa kebahagiaan...