36

5K 261 25
                                    

"Zara mengalami pendarahan di rahimnya.. Kami takut jika bayi dan ibunya tidak akan selamat.. Cepat beri kami keputusan"

Angga melihat zara yang lemah sekali namun zara masih saja menggenggam tangan angga erat"selamatkan bayinya"

Angga harus menyelamatkan satu nyawa yang berarti dalam hidupnya.. Tanganya bergetar.. Angga memejamkan mata dan keputusan pun diambil dengan hati tersayat..

Aland memegang pundak angga yang sedang melihat bayi laki-laki yang sedang tertidur di dalam inkubator "keputusan lo benar.. Zara akan bahagia dengan keputusan yang lo buat"

Aland memegang satu surat "bacalah"

Angga melihat aneh surat"surat apa ini.. "

"Ini hasil test DNA lo dan zara.. Maaf gw lancang melakukan ini diam-diam tapi mungkin ini kabar menyakitkan sekaligus membahagiakan"

Angga membuka surat dan melihat test DNA mereka yang tidak cocok sama sekali"kenapa? Ini.. Ini maksudnya apa? "

"Kalian bukanlah saudara kandung.. Zara memang bayi yang hilang itu tapi lo bukanlah kembarannya dan lo adalah adik gw.. "

Angga ingin sekali tertawa"adik? Hahhh.. Lo bercanda.. Gak lucu"

"Itu kenyataannya.. Jadi setelah bayi perempuan itu hilang.. Kembaran zara meninggal dunia.. Saat itu nyokap gw mengenal mami lo karna ruangan bersalin mereka sama.. Nyokap gw melihat betapa hancurnya dia kehilangan zara saat itu.. Dan dengan izin bokap gw.. Nyokap gw memina suster menukar bayinya tampa siapa pun orang yang tau.. "

Mamanya aland memandang angga bersalah.. "Maafkan mama angga.. "

Entah angga harus kecewa atau bahagia.. Kecewa karna mamanya sendiri tega memberikan dirinya pada orang lain dengan mudah tapi kebahagian yang di dapat jika zara bukanlah adiknya..

Mamanya aland memegang wajah angga"maafkan mama hiks hiks"

Angga tidak tega melihat air mata ibu menetes.. Angga menghapus air mata itu"tidak apa.. Mama jangan menangis"

Mamanya aland memeluk putranya kembali setelah sekian lama dirinya harus berkorban demi ibu yang lain..

"Maaf pak angga.. Kondisi bu zara kritis"ucap suster

"Apa? Kritis.. "Angga pun langsung berlari ke ruang ICU..

Angga menerobos para dokter "sayang.. Zara bangun.. Hiks.. Aku mau beri tau kita bukanlah saudara.. Cinta kita tidak ada kesalahan apa pun.. Cinta kita murni.. Sayang ayo bangun.. Kamu peluk aku"

"Pak.. Bu zara sudah tidak bernafas lagi"

Hancur sudah perasaan angga.. "Zaraaa kamu berjanji klau kita akan selalu bersama.. Terus ini apa hahh.. Kamu mau ninggalin aku, achel dan baby kita.. Kamu tega melihat anak kita menangis hahhh.. Zara bangunnn"

Angga menggoyangkan tubuh istrinya dan suster sudah mencegah itu.. "Iklaskan pak.. Jika pun bu zara hidup dia akan koma dengan waktu yang sangat lama.. Jiwanya akan tersiksa"

Angga melotot"tutup mulutmu.. Aku bisa tuntut kalian jika itu terjadi.. "

"Pak bu zara memiliki luka parah pada otaknya.. Pendarahan di otak yang mengakibatkan bu zara meninggal dunia"

"TUTUP MULUTMU DOKTER.. KAU BUKAN ALLAH.. KAU BUKAN PENCIPTA SEMESTA.. KAU BUKAN PENENTU SIAPA YANG HIDUP DAN MATI SAAT INI.. JADI DIAMLAH.. KARNA AKU YAKIN ISTRIKU BELUM MENINGGALKAN AKU"angga sangat marah

Angga mencium kening istrinya "sayang aku percaya kamu masih di sini.. Lawan semuanya tolong demi kami yang mencintaimu.. "

Angga pun mempunyai ide yang kacau.. Angga berlari keruangan bayi lalu membawa putranya dan angga juga membawa achel yang tadinya sedang tidur di pangkuan lyli langsung dibawa masuk icu.. Sempat di larang tapi angga nekat..

Angga menyimpan putra mereka di lengan kanan zara dan di kiri zara ada achel.. Putra mereka menangis sedangkan achel yang tertidur dengan nyaman memeluk zara..

Angga mendekatkan wajahnya ketelinga zara"sayang demi mereka bangunlah "

Alat penditeksi jantung kembali normal.. Mata zara perlahan terbuka namun sulit membuka lebar.. Semua orang yang di kamar itu menangis melihat muzizat ini.. "Terima kasih" angga mengecup pipi zara

#skip

Angga tidak tau harus mengatakan apa sekarang selain kata terima kasih pada sang pencipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angga tidak tau harus mengatakan apa sekarang selain kata terima kasih pada sang pencipta.. Dia kini bahagia melihat zara sedang memangku putra mereka..

Prov angga

Bagiku keindahan sesungguhnya adalah melihat dia tersenyum.. Mungkin kalian akan menganggap ini lebay tapi nyatanya aku merasakan itu

Suatu keajaiban dalam hidup adalah hadirnya mailaikat-malaikat di dalam rumah yang menemaniku hingga tua..
Kalian tau sejak zara sadar apa yang dia katakan.. "Aku bukanlah kembaranmu" padahal saat itu aku belum mengatakan yang sebenarnya. 

Alur kisah ini sangat naik dan turun.. Authornya gak biarkan kami hidup tenang tapi aku yakin alur ini akan memberikan pelajaran hidup yang harus kita maknai..

Dan untuk author jangan buat para pembaca kesel lagi dengan konflik...

Hufff.. Aku wujudkan
Dengan syarat tetap like and coment oke

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang