*12✓

8.8K 285 0
                                    

Ada beberapa hal yang membuatku lelah.
Kehidupan yang penuh dengan tangis,
Masalah yang terus berganti tanpa ada bahagia,
Luka lama yang tak kunjung sembuh,
Dan soal percintaan yang tak pernah berakhir bahagia.

_adlia-rsdi_

***

"Hehe, iya deh terserah Lo aja gue kagak ngerti." ujar Audy sambil terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang sedikit gatal.

"Oh ya, gue denger-denger lo suka gonta-ganti pacar ya?" tanya Audy dengan nada pelan, takutnya menyinggung perasaan Arga.

Arga yang mendengar perkataan yang keluar dari mulut Audy itu pun langsung menatap Audy tajam.

"Kata siapa lo?" Tanya Arga memastikan, sebenernya ia tak kaget jika ada yang mengatainya seperti itu. Toh itu kenyataan karna banyak murid-murid disekolahnya yang memang mengatainya suka gonta-ganti pasangan atau lebih tepatnya seorang playboy.

"Anak-anak sekolah."

"Kalo emang iya kenapa?" tanya Arga pada Audy.

"Iih playboy."

"Gue bukan Playboy, gue cuman kasihan aja sama mereka yang suka sama gue, gue nggak mau mereka sakit hati. Jadi karna gue berhati baik, ya gue pacarin aja lah mereka. Kurang baik apa coba gue ini." balas Arga dengan sombongnya.

"Bukannya nenangin hati tapi malah nambah nyakitin hati bego." protes Audy sambil meneloyor kepala Arga.

"Ck, santai dong." ucap Arga tak terima.

"Ya lagian. Lo mah aneh, perasaan perempuan lo mainin. Kena karma baru tau rasa lo." kata Audy dengan sedikit tertawa.

"Kayak pernah sakit hati aja lo."

"Apa salahnya sih ngejaga perasaan cewek, toh dia nggak akan ngajak lo berantem Sampek tujuh turunan kalo lo nggak ngebales perasaannya. Semua orang juga tau kalik kalo perasaan itu nggak bisa dipaksa." ujar Audy panjang lebar.

"Gue udah berusaha buat jaga satu perasaan cewek, tapi apa? Dia malah pergi gitu aja ninggalin gue, tanpa dia tau kalo disini selain dia ninggalin seseorang dia juga ninggalin luka yang butuh waktu panjang buat ngobatinnya." balas Arga tak kalah panjangnya.

"Ekhm, cari makan yuk. Gue laper banget nih." ucap Audy sambil memegangi perutnya. Audy benar-benar merasa bersalah dengan mengatakan hal itu, niatnya ia ingin membuat Arga berhenti dengan kebiasaannya yang suka mempermainkan perasaan perempuan tapi tanpa ia sadari lelaki yang tengah ia ajak bicara tadi adalah lelaki yang mempunyai masalalu yang membuatnya seperti ini.

Arga yang tau kalau Audy tengah mengalihkan pembicaraan hanya menganggukkan kepalanya menerima ajakan Audy.

Audy turun melewati tangga-tangga yang tadi juga ia lewati untuk sampai keatas diikuti dengan Arga yang berada dibelakangnya, tapi sebelum Arga turun ia sempat melihat sekelilingnya dengan senyum kecut diwajahnya.

"Boleh nggak sih gue rindu sama lo Fa." gumam Arga pelan.

"Argaaa buruan turun gue udah laper!" teriak Audy dari bawah membuat Arga mau tak mau harus segera turun dari rumah pohon itu.

"Ga pulang aja yuk." ajak Audy saat sudah berada didalam mobil.

"Lah? nggak jadi makan?" tanya Arga yang masih fokus menatap ke depan.

"Dua puluh menit lagi jam pulang sekolah, nanti nyokap gue nyariin." ujar Audy.

"Ya udah iya."

...

My Enemy Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang