*30✓

10.2K 346 31
                                    

🎼Call you mine_Jeff Bernat🎶

⭑♨️⭑♨️⭑♨️⭑

"Lo serius?! Serius lo?!" pekik Vano lebay. Arga mengangguk malas.

Kini mereka tengah berada di ruang tamu. Arga sudah menceritakan semuanya tentang hubungannya dan Audy. Tentu saja Vano terkejut saat mendengar itu.

"Terus Fafa?" Arga menatap Vano. Sial, bahkan dalam waktu sekejap dia melupakan perempuan itu.

Arga menghela nafas. "Gue nggak tau."

Vano menepuk pelan bahu Arga. "Jangan sakitin dua hati dalam satu waktu bro. Ya, walaupun gue tau lo itu playboy nya udah masuk tingkat propinsi tapi gue liat lo udah mulai sedikit kurangin kebiasaan lo itu mungkin karena Fafa dah balik kali ya." kekeh Vano.

Arga mengangkat bahu nya cuek.

Lain lagi dengan dua orang perempuan yang berada didalam kamar tengah meributkan sesuatu, siapa lagi kalo bukan Audy dan Lisna.

"Elo tuh ya emang kebangetan tau gak?" Lisna kesal dengan Audy yang dengan seenak jidat mengerjai Arga dengan pura-pura pingsan saat didalam kamar mandi dan sialnya dia dan pacar nya jadi ikut andil dalam acara konyol yang Audy buat secara dadakan.

Audy tertawa. "Ya lagian kan gue niatnya cuma mau ngerjain Arga doang, mana gue tau kalo bakal ngundang kalian."

"Lah elo ngapain coba, segala ngerjain Arga?"

"Sebel gue sama dia, masa dia bilang 'pengen denger .... " Audy tak melanjutkan ucapannya.

"Pengen denger?" tanya Lisna penasaran.

Audy berdehem lalu menyengir. "Nggak papa udah lupain aja. Oh ya lo nggak keluar? Nanti cowok lo nyariin." ucap Audy mengalihkan pembicaraan. Hampir saja ia tadi keceplosan.

Tok tok

Suara ketukan pintu dari luar membuat mereka seketika menatap kearah sumber suara.

"Lisna." Itu suara Arga yang memanggil Lisna.

Audy melotot. Dengan cepat ia terlentang, menarik selimut dan menutupi tubuhnya sampai sebatas dada.

"Eh eh ngapain lo?" tanya Lisna.

"Lis," Arga kembali memanggil Lisna diiringi suara ketukan pintu.

"Iya sebentar." teriak Lisna dari dalam.

"Gue mau merem lagi. Sekarang lo keluar temuin dia, kalo dia nanya sesuatu bilang aja 'tadi gue udah bangun sekarang udah tidur' oke?" suruh Audy.

"Tapi–" Lisna memutar bola matanya saat Audy sudah mulai memejamkan matanya.

"Untung temen." gumam Lisna. Ia berjalan kearah pintu, memutar kuncinya dan menemui Arga diluar sana.

"Udah?" tanya Arga. Lisna mengangguk.

"Masih belum bangun?"

"Tadi sempet bangun tapi sekarang udah tidur." balas Lisna mengikuti permintaan temannya itu.

"Oke, thanks ya. Lo udah di tungguin tuh sama Vano di bawah." Lisna mengangguk.

"Sorry ya, gue ganggu lo." ucap Arga tak enak. Pasalnya, ia tadi memang meminta Lisna datang tepat pada pukul 18:05 yang sudah pasti itu masih tepat waktu magrib.

"Nggak papa, lo kaya siapa aja deh. Audy kan juga temen gue." Arga mengangguk.

"Oh ya Lis, lain kali kalo kesini terus bawa Vano jangan lupa bawa gembok sama kunci ya."

Lisna mengernyit. "Buat apaan?"

"Buat nge-gembok mulut nya biar nggak berisik nanyain lo mulu." Lisna terkekeh.

My Enemy Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang