*34✓

9.4K 450 196
                                    

🎼Mannequin_Sammi Constantine🎶

♨️♨️♨️

Vote!!!! Maksa!😂
..

Arga duduk di sofa rooftop dengan seorang perempuan disamping kirinya yang menatap jauh ke arah depan.

Arga bingung ingin memulai pembicaraan dari mana. Wajah Audy benar-benar datar. Bahkan sejak tadi perempuan itu hanya memandangnya sekali.

Arga menatap Audy. "Lo marah ya sama gue?" tanya Arga.

"Marah untuk?" tanya Audy dengan pandangan yang masih menatap lurus ke depan.

"Soal tadi." balas Arga.

Audy tertawa pelan. "Gue nggak marah." balas Audy. "Lagian, buat apa juga gue marah sama lo."

Arga diam.

Audy tersenyum kecut. "Gue nggak ada hak Ga." ucap Audy. "Walau sebenernya gue punya."

"Maaf Dy." ucap Arga.

Audy menatap Arga. "Eh iya, lo ngapain disini?" tanya Audy mengalihkan pembicaraan.

"Tadinya mau tidur. Tapi nggak jadi." balas Arga.

"Kenapa?"

"Ada lo disini."

"Ya udah deh kalo gitu gue pergi dulu." ucap Audy. "Lo kalo mau tidur, tidur gih. Sofa ini jadi milik lo. Nggak akan ada yang ganggu kok." ucap Audy seraya tertawa kecil.

Audy akan beranjak dari duduknya. Tapi tiba-tiba Arga menahannya. Laki-laki itu segera meletakkan kepalanya di pundak Audy.

"Eh." kaget Audy.

"Disini aja. Temenin gue tidur." ucap Arga dengan mata terpejam. Tangan kiri Arga melingkar pada pinggang Audy.

Audy tidak bisa berkutik. Jantungnya kembali berdetak cepat. Tangannya tiba-tiba saja jadi dingin. Sial! Selalu saja seperti ini.

"Arga." panggil Audy.

Arga mendengar panggilan itu tapi ia tak menjawabnya. Tangan kanan laki-laki itu menggenggam sebelah tangan Audy yang dingin. Memainkan jari-jari lentik Audy lalu membawanya sampai menyentuh pipinya yang hangat.

"Arga ini disekolah." kata Audy membuat mata Arga yang tadi terpejam jadi terbuka.

"Emang kenapa?" tanya Arga.

"Ya–ya nanti kalo ada yang liat gimana?" ucap Audy.

"Nggak papa. Udah sah ini." balas Arga kembali memejamkan matanya sambil terus memainkan jari-jari tangan Audy.

Pipi Audy memerah. Astaga. Ia sampai lupa kalau dirinya dan Arga itu sudah menikah.

"Ga." panggil Audy yang di balas gumaman oleh Arga.

"Kalau suatu saat nanti lo capek sama hubungan ini, bilang ya?" ucap Audy.

***

Kantin sekolah sudah sangat ramai sekarang. Sudah menjadi hal lumrah untuk seluruh pelajar. Begitu KBM sudah selesai dan bel istirahat sudah berbunyi. Mereka pasti akan langsung berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Melepaskan sedikit pikiran mereka dari pelajaran-pelajaran membingungkan yang sangat menguras otak. Pinter kagak stres iya.

"Kalian duluan aja ke kantinnya. Gue mau ke toilet dulu. Kebelet." ucap Audy pada ketiga temannya. Mereka memang masih berada didalam kelas.

Saat pelajaran ketiga tadi. Audy dan Arga memutuskan untuk masuk kekelas. Itu pun mereka harus berdebat dulu karna Arga yang nampak sangat ogah-ogahan untuk masuk kekelas.

My Enemy Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang