"sama ibunya randy lah" kata fatim
"Tapi tadi kata mama fateh randy itu an.." ucapan sohwa berhenti saat salah satu suster memanggil fatim
"Maaf dok.. pasien ruangan nomor 145 dalam keadaan darurat" kata suster
"Hah? Oke sus.. saya kesana.."
"Maaf guys.. gw harus ngurusin pasien" kata fatim pergi
"Kalau kaya gini terus mana mungkin fatim tau yang sebenarnyaa.." kata sohwa
"Yaudah besok aja atau nanti aja lo kasih tau wa.." kata iyyah
"Iya juga" kata sohwa
Mereka kembali melakukan kegiatannya masing masing
Sementara fatim sudah bersusah payah mengurus pasien yang hampir koma
Diruangan randy
"Ma.. beneran dokter yang pingsan tadi cuman temen ateh?" Tanya fateh
Mama fateh hanya terdiam dan ingin mengatakannya tapi fatim sudah memberi isyarat untuk tidak mengatakannya
"Ma??" Kata fateh yang menunggu jawaban dari mamanya
"I..iya nak.. fatim cuman te..teman kamu" kata mama fateh
"Maafin mama teh.." batin mama fateh"Tapi kok.. waktu ateh nyentuh tangannya kok kaya ada sesuatu gitu ya?" Kata fateh bingung
Tiba tiba ada seseorang datang
"Mama.. fateh.. randy.. gimana keadaan randy?" Tanya seorang wanita datang dengan wajah yang cemas
"Randy udah diobati dan nanti malam akan operasi" kata fateh
"Apa? Operasi?" Katanya terkejut dan menangis
Randy masih tertidur karena diberi obat tidur
"Sayang.. maafin bunda ya udah lalai ngejaga kamu" katanya
Bunda?? Apakah itu mama randy? Apakah istri fateh? Siapa dia??
"Vania.. ini ga salah kamu sayang.. ini udah takdir.. kita berdoa aja semoga operasi randy lancar nanti malam ya sayang" kata mama fateh menenangkannya
Skip malam
Randy sudah terbangun dari tidurnya dan dibawa oleh 2 suster untuk dibawa ke ruang operasi
Mama fateh, fateh, dan vania juga ikut menunggi diluar
***
Operasi berjalan sepanjang 2 jam dengan lancar.
Fatim keluar untuk memberitahukan keadaan randy
Vania yang langsung berdiri paling depan
"Dok, bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya vania
"A..anak?" Kata fatim terkejut dan melihat fateh dan mama fateh
Mama fateh hanya menangis
"Dok.. kenapa? Kenapa anak saya?" Tanya vania khawatir
"Tenang.. anak anda sudah dioperasi.. dan kami akan memindahkannya ke ruangan dulu, permisi" kata fatim lalu berlalu pergi
Fatim segera pergi ke ruangannya
"Hiks.. ternyata dia istri fateh.. hiks.." tangis fatim
"Dokter.. kok nangis?" Tanya natasya seirang suster sekaligus sahabat fatim
Fatim segera menghapus air matanya
"Nggak, aku ga papa kok, oh ya, jangan panggil dokter, panggil aja fatim" kata fatim
"Nggak apanya.. tadi aku liat kamu nangis loh" katanya
"Udah ga papa.. oh ya ada apa?" Kata fatim
"Aku pengen manggil kamu dokter aja.." kata natasya
"Yaudah terserah kamu aja" kata fatim
"Kata dokter rehan kita hari ini lembur lagi.." kata natasya
"Oh.. oke" kata fatim
"Aku keluar dulu ya" kata natasya dan dibalas dengan anggukan kecil dari fatim
Fatim menghubungi sohwa untuk memberitahukan dia lembur
"Wa.. gw lembur hari ini" kata fatim
"Oke.. oh ya.. gw pen ngomong sesuatu" kata sohwa
"Apa?" Tanya fatim
"Itu, randy itu anak" ucapan sohwa dipotong oleh fatim
"Iya gw tau.." kata fatim
Sohwa tampak gembira
"Hah? Jadi lo udah tau?" Tanya sohwa
"Hm.. dia anaknya seorang wanita cantik yang menjadi istri fateh.. tapi gw ga tau namanya" kata fatim
"Buk.." belum sempat sohwa berbicara ada seseorang memanggilnya
"Fatim.. kita harus berkumpul di ruangan pak rehan" katanya
"Iya.. lu duluan aja" kata fatim
"Udah dulu y wa.." kata fatim mematikan hpnya
Fatim pergi ke ruangan pak rehan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [Gen Halilintar] PART 2
Teen Fictionhy gess ini love story part 2. cerita nya tentang kehidupan fatim dkk setelah kehilangan fateh. yang ga ngerti silahkan baca part 1 nya dulu yaa <3