Keesokan harinya
Fateh masih memandang foto mamanya itu
"Dulu papa, sekarang mama:(" gumam fateh
Muntaz datang
"Bang.. kita harus ikhlasih mereka.. biarin mereka tenang.. walaupun muntaz merasa sangat sedih, tapi.. kita harus rela" kata muntaz
Fateh masih terdiam
"Oh iya bang.. tadi kak fatim nelfon muntaz" kata muntaz
Fateh langsung ngecek hpnya ternyata sudah banyak sekali panggilan tak terjawab dari fatim dan juga chatnya yang sudah ratusan
"Astaga.. gue napa sih" kata fateh membalas chat fatim
"Emangnya apa dia bilang ke lu?" Tanya fateh
"Katanya dia udah dipesawat" kata muntaz
"Oke deh makasih infonya ya" kata fateh lalu beranjak pergi
"Bang!! Lu mau kemana?" Tanya muntaz
"Ada teman gua yang mau datang ke sini" kata fateh meninggalkan muntaz
Temannya ternyata sudah datang semua
"Kami turut berduka cita ya teh" kata thariq mewakili
"Makasih semuaa" ucap fateh
"Katanya fatim sama sohwa ke london ya?" Tanya saaih
"Iya.. mereka udah menuju ke sini" kata fateh lesu lalu duduk
Keadaan pun mulai hening
"Woi.. nyokap gua nitip satu permintaan terakir" kata fateh
"Apaa?" Tanya atta
"Kata nyokap gua, dia maunya gua sama fatim.." kata fateh
"Bagus dong.. gua malahan setuju banget" kata sajidah
"Iya sih gua juga setuju.. tapi fatimnya?" Ujar fateh
"Gua yakin.. fatim pasti juga setuju" kata atta yakin
"Kenapa lo yakin gitu?" Tanya fateh
"Yakarnaa.. fatim cuman cintanya sama lo!" Kata atta
"Bener!" Ucap seseorang dengan yakin datang dari luar
Fateh langsung terkejut akan kedatangan fatim. Karena kata muntaz fatim masih didalam pesawat
"Fatim? Kok bisa?" Kata fateh terkejut
"Maksud kamu? Kan aku udah bilang ke muntaz aku udah sampe.." kata fatim
"Tapi kata muntaz.." fateh terdiam dan terpikirkan sesuatu
"Hehe.. maap bang, muntaz cuman pen suprisein abang" kata muntaz
"Bacot kamu.. udah masuk yank" ajak fateh
Semuanya terkejut kecuali fateh, muntaz dan fatim
"Ya..yank?" Kata saaih
"Hehe maaf nih baru ngasih tau.. kmi kan belum putus jadi kami masih pacaran donk" kata fateh
"Syukur deh.." kata iyyah
"Eh minum dulu nih" kata fateh sembari memberikan minuman
***
Skip 1 minggu
Fateh berencana ingin menjemput fatim ke rumah sakit
"Eh teh? Kamu kesini?" Kata fatim terkejut
"Iya.. mau makan bareng gak?" Ajak fateh
Hari ini adalah waktu jam makan siang
"Boleh" kata fatim melepaskan pakaian dokternya dan pergi bersama fateh
Mereka pergi ke kafe dekat rumah sakit itu
"Yank.. aku pengen ngebicarain sesuatu" kata fateh
"Apa?" Tanya fatim
"Permintaan terakhir mama, aku sama kamu harus bersama" kata fateh
"Tapi.. vanianya?" Tanya fatim
"Dia juga udah tau kok mama ngomong kaya gitu.. dan aku udah beliin dia rumah untuk tinggalnya" kata fateh
"Randy?" Tanya fatim
"Kalau kamu mau, randy ikut kita" kata fateh
"Iya aku mau" kata fatim semangat
"Beneran? Lusa aku bakalan lamar kamu ya" kata fateh
"Beneran?" Tanya fatim tak percaya
"Iya sayang" kata fateh
Pipi fatim memerah
"Haha.. udah makan dulu.." kata fateh terkekeh melihat pipi fatim yang memerah
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [Gen Halilintar] PART 2
Fiksi Remajahy gess ini love story part 2. cerita nya tentang kehidupan fatim dkk setelah kehilangan fateh. yang ga ngerti silahkan baca part 1 nya dulu yaa <3