Part 36

2K 105 11
                                    

"Kalau begitu ayah tidak akan-" rahasiaaa:v

Tampak senyum bahagia di wajah bunda. Ayah dan bunda pergi ke bawah menemui iyyah san saaih

"Ayah dan bunda sudah membuat keputusan jadi kami memutuskan.."

Ntar aja deng kasi taunyaa:v

--

Sohwa kini masih menangis di ruang tengah rumah fatim. Fateh pun pulang dengan cepat karena pekerjaannya sudah selesai

"Yang.. aku pulang" ucap fateh masuk

Fatim menemui fateh dan membawakan tas kerja fateh

"Loh sohwa, lu disini? Kenapa nangis?" Tanya fateh terkejut dengan keberadaan sohwa

Fatim menceritakan semuanya

"Oh.. bentar gue kebelet" kata fateh pergi ke kamar untuk menyelesaikan urusannya dengan kamar mandi

Fatim pergi menyusul. Fatim menunggu fateh hingga selesai

"Yang, sebenarnya atta gak selingkuh" ucap fateh berbisik

"Gimana kamu tau?" Tanya fatim

"Jadi gini..." Fateh menjelaskan semuanya

"Oh.. semoga berhasil!!" Kata fatim. Fatim kembali menemui sohwa

--

"Jadi kami memutuskan untuk setuju dengan pendapat kamu" kata ayah yang membuat iyyah dan saaih bahagia

"Beneran yah?! Makasihh" ucap saaih memeluk ayah iyyah

"Yasudah besok ayah akan menemui papa kamu di kantor.. kamu tidak usah khawatir.. kami akan berteman kembali" ucap ayah saaih

"Oke yah.. saaih mau pulang dulu ya yah.. takut papa cariin soalnya belum bilang ke papa" pamit saaih. Saaih menyalimi bunda dan ayah iyyah

--

"Ta!! Gimana rencana gue?" Tanya thariq tiba tiba muncul di kantor atta

"Eh bangsat lu kaget gue" kata atta

"Hehe.." thariq hanya cengingiran

"Fateh tadi ngechat gue katanya sohwa di rumahnya lagi nangis ngadu sama fatim" kata atta

"Bagus dong" kata thariq

"Bagus pala lu, istri gue nangis kek gitu" kata atta melihatkan foto sohwa yang diam diam diambil fateh

"Lah kasihan juga njir.. tapi ga papa.. nanti dia bakalan seneng kok!" Kata thariq

"Semoga aja dia suka sama hadiah yang gue kasi besok di hari ulang tahunnya

"Gue mah yakin sohwa pasti seneng.." kata thariq

Mereka berbincang dan bercanda

Besok adalah hari ulang tahun sohwa. Thariq membuat rencana untuk prank sohwa. Jadi orang yang sohwa denger telfonan sama atta itu sebenarnya thariq.

--

Sohwa tiba tiba mual dan muntah. Fatim khawatir kepada saudaranya itu

"Wa.. lu kenapa?" Tanya fatim panik

Hueekk..

"Yank!! Fateh!! Sini!! Sohwa mual" teriak fatim panik

Fateh segera datang karena panik

"Kenapa?" Tanya fateh

"Sohwa mual, cepatan panggil atta" kata fatim

"Ga! Kita bawa ke rumah sakit dulu, nanti baru aku hubungi atta" kata fateh

"Ga.. hump.. ga perlu.. gue huk.. gue cuman ga enak badan doang" kata sohwa sambil mual

"Beneran? Periksa dulu wa.. ntar lu kenapa napa" kata fatim

"Nggak tim.. gue hump.. gue mau tidur aja" kata sohwa

"Yaudah, yuk ke kamar gue aja" kata fatim membimbing sohwa ke kamarnya

Fateh menelfon atta

"Ta! Bini lu muntah"

"Maksud lu?"

"Katanya ga enak badan doang.. tapi muntahnya banyak banget gila.."

"Trus udah dibawa ke rumah sakit?"

"Belum.. dia ga mau, katanya dia mau tidur aja"

"Trus gue harus apa?! Gue kesana yaa!"

"Jangan.. ini salah satu rencana kita! Nanti sohwa bakalan tambah sedih karna dia berpikir suaminya ga perduli sama dia"

"Gila lu! Dua udah sakit! Gue batalin aja deh pranknya!"

"Yaudah lah terserah lu aja.."

Fateh mematikan telfonnya

"Kenapa ta?" Tanya thariq

"Sohwa muntah. Gue takut dia kenapa napa" kata atta panik

"Udah teneng dulu.. lu mau ngelakuin apa?!" Tanya thariq

"Gue mau nyusul sohwa" kata atta

"Jangan! Kita tunggu kabar selanjutnya dari fateh.. kan sohwa di rumah fatfat jadi ada fatim yang bakal ngejagain sohwa" kata thariq

"Hm.. iya juga sih.. yaudah gue ada meeting, gue pergi dulu ya" kata atta pergi meninggalkan thariq

--

"Gimana ni yank?" Tanya fatim

"Aku juga ga tau.. katanya atta bakalan ke sini" kata fateh

"Mana? Kok lama sih" kata fatim

"Bentar aku tanya dul- eh thariq ngechat" fateh membuka pesan yang dikirm thariq

"Gue udah nahan atta supaya ga ke rumah lu, gue bilang tunggu kabar dari lo atau fatim, jadi jangan lupa kabarin atta terus ya"

Fateh membalas

"Oke.."

"Ga jadi" kata fateh memberikan hpnya agar fatim membacanya

"Oh.. yaudah, kamu mandi dulu sana" kata fatim

"Iya" fateh pun pergi

Love Story [Gen Halilintar] PART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang