Part 42

3.1K 151 100
                                    

"Serius!" Tanya fatim dan dibalas anggukan oleh laura

Fatim duduk di kursinya dan memegang kepalanya

"Tapi tenanglah, dia akan bertunangan jadi tidak udah takut" kata laura menenangkan fatim

"Tapi.. tetap saja aku harus berhati hati" kata fatim menatap sendu laura

"Iya, kau harus berhati hati.. ah iya, aku lupa, aku harus merawat pasien pagi ini, aku duluan ya.." laura pergi meninggalkan fatim yang masih takut didalam ruangannya.

--

[01.15]

Saleha terus memandangi jam tangannya lalu memandangi jalanan yang masih belum mendapatkan sosok muntaz. Saleha ingin sekali menelfon muntaz tapi ia takut jika mengganggu muntaz

"Saleha? Lu ngapain disini? Nungguin orang?" Sosok pria dengan motor ninja dan helm fulface di kepalanya datang dihadapan saleha

"Lu siapa?" Saleha mengerutkan dahinya

Pria itu membuka helmnya

"Putra? Kok lu disini?" Saleha terkejut. Putra adalah teman dekat saleha saat dia sebelum dekat dengan muntaz atau mungkin sejak ia smp, itu sudah lama sekali. Tetapi saleha masih mengingat wajah teman dekatnya itu.

"Ya, gue lagi liburan ama keluarga disini, lu masih ga berubah ya.." katanya

"Ga berubah gimana?" Tanya saleha

"Lu tetap cantik, imut dan gemesin" kata putra. Saleha tidak tersipu malu karena ia tau kalau teman dekatnya itu sedang menggodanya.

"Haha, gue malu sekali.." ejek saleha

"Kenapa lu ga kena godaan gue?" Putra kesal

"Karna pujian lu itu basi!" Kata saleha lalu tertawa keras. Hpnya berdering bertanda ada sebuah telfon

"Iya kak? Ini sal bakalan kesana kok.."

"..."

"Iya.. maaf"

Saleha memasukkan hpnya lagi ke dalam tasnya.

"Put, gue duluan ya.. kak jidah udah nungguin lama" pamit saleha

"Lu pake apa? Bareng gue aja" kata putra

"Maaf put ga usah" kata saleha

"Dih lu ga kaya biasanya, kan gue temen deketlu masa lu mau nolak sih, udah ga papa daripada lu telat dan juga lu harus hemat" kata putra

Saleha tampak berfikir sebentar

"Yaudah deh, makasih ya" saleha akhirnya naik ke motor putra

"Nih pake helmnya" putra memberikan helm ke saleha. Saleha memakainya

Ternyata muntaz baru sampai dan berhenti jauh dari mereka berdua,muntaz menlihat saleha dan seorang lelaki. Muntaz marah dan kesal dan akhirnya kembali ke kantornya.

--

"Aduh.. saleha dimana sih" sajidah terus bolak balik menunggu kehadiran adiknya itu

"Sayang.. mending kita pilih pilih aja dulu, mungkin salehanya lagi kejebak macet.." kata thariq

Sajidah hanya mengangguk dan  memilih bajunya dengan mama thariq dan mamanya

Setelah sekian lama menunggu akhirnya saleha datang

"Makasih ya put" saleha ingin membuka helmnya tetapi kesusahan

"Sini gue tolongin" putra langsung membantu saleha membuka helmnya

"Ma..makasih, gu..gue kedalam dulu ya" kata saleha gugup

"Iya.. eh, nomor lu masih sama kah?" Tanya putra

"Hmm... Iya" jawab saleha

"Oke, gue pulang ya" pamit putra

Putra akhirnya pergi. Saleha segera masuk ke dalam butiknya dan menemukan sajidah dengan yang lainnya.

"Maaf sal telat kak, tadi nungguin muntaz lama banget, dia ga datang datang" kata saleha

"Trus, kamu sama apa kesini?" Tanya sajidah. Saleha menatap sajidah lalu menatap thariq

"Sa..sama, taxi kak" jawab saleha berbohong
"Maaf kak jidah, kalau saleha bilang sama putra, nanti bang thariq ngiranya aku selingkuh" batin saleha

"Yaudah yuk, langsung milih bajunya" ajak thariq

--

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story [Gen Halilintar] PART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang