Mereka semua sudah berada di rumah sakit dan di depan ruangan yang diberi tau perawat lewat telfon tadi
Mereka menunggu dokter yang sedang memeriksa sohwa hingga akhirnya dokter itu pun keluar
"Permisi, dengan keluarga pasien?" Tanya dokter. Atta langsung berdiri dan menghampiri dokter dan diikuti semua yang ada disana
"Iya dok, saya suaminya, bagaimana dengan keadaan istri saya dok?" Tanya atta khawatir
"Tenang, istri bapak baik baik saja. Dan selamat anda akan menjadi ayah" ucap dokter dengan senyum yang lebar
Semuanya terkejut. Atta sudah tak percaya dia berlutut
"Makasih dok, boleh kami liat?" Tanya bunda
"Boleh, silahkan masuk, saya permisi" kata dokter lalu pergi
Fateh membantu atta berdiri dan membimbingnya masuk menemui sohwa
Atta langsung menggenggam tangan istrinya yang masih dalam keadaan pingsan
"Sayang.. bangun.. ini aku atta" kata atta meletakkan tangan sohwa di pipinya
Sohwa pun akhirnya tersadar dari pingsannya
"A..atta" kata sohwa dengan suara seraknya
"Sayang? Akhirnya kamu bangun juga.. selamat ya yank.. kita akan menjadi orang tua" kata atta meneteskan air matanya karena terharu
"Hah? Beneran?! Alhamdulillah" ucap sohwa tak percaya
"Akhirnya bunda dapat cucu juga" kata bunda bahagia
"Doain ya kita bakalan nyusul" ucap fatim yang ikut bahgia
"Amin.." kata semuanya serentak
"Kalian udah makan belum?" Tanya bunda
Semuanya tidak menjawab karena canggung dan segan
"Kalian makan aja dulu dikantin, biar bunda yang jaga sohwa" kata bunda
"Beneran nih bun? Atau bunda aja dulu yang makan?" Tanya fatim
"Gapapa, bunda masih belum lapar kok" kata bunda
"Yaudah bun.. ntar fatim bawain ke sini deh" kata fatim
Semuanya pun pergi ke kantin untuk makan
--
Hari sudah semakin gelap. Sohwa pun sudah dibolehkan pulang, saaih dan iyyah sudah pulang duluan sedangkan yang lain ikut membantu sohwa dan keluarga
Kini saaih sudah disambut oleh papanya dan mamanya di ruang tamu
"Papa?" Ucap saaih terkejut
"Dari mana aja kamu?" Tanya papa
"Maaf pa, saaih gainta izin tadi, soalnya saaih tadi ngejenguk teman saaih di rumah sakit" kata saaih
"Ngejenguk pacar atau pergi sama iyyah?!" Tanya papa tegas
"Saaih ngejenguk sohwa! Tapi iyyah juga ada karena iyyah juga ngejenguk sohwa itu" kata saaih
"Alasan kamu!! Sudah papa bilang jangan pernah berhubungan dengan iyyah lagi!! Papa sudah tau kalau kamu masih berpacaran sama iyyah kan?! Mulai hari ini mobil, hp, laptop papa yang simpan" ucap papa
"Tapi kan, saaih ingin bekerja juga" kata saaih
"Tidak ada alasan apapun!" Tegas papa
"Papa ga adil!! Kenapa?! Kenapa papa ga nyetujuin hubungan saaih dan iyyah?!! Karna ayah iyyah?? Itu hanya masalah kecil paa ga perlu sampai merusak kebahagiaan dan masa depan anak papa sendiri!" Ucap saaih menangis
"Masalah kecil?? Kamu bilang masalah kecil?! Kamu memang tidak mengerti tentang itu jadi jangan ikut campur!" Kata papa
"Papa yang jangan ikut campur masalah kehidupan saaih! Kenapa papa tidak ingin melihat kebahagiaan di wajah saaih?! Iyyah baik, sopan lalu apa masalahnya lagi?! Kalau papa tidak suka sama ayahnya iyyah, lalu kenapa papa juga tidak suka sama iyyah?" Tanya saaih
Keadaan pun mulai tegang. Mama saaih sudah menangis melihat keliarganya yang sedang bertengkar
"Kamu anak kurang haj-" mama saaih menghentikan ucapan papa saaih
"Cukup mas!! Jangan sampai kamu mengeluarkan kata kata kasar ke anak kita!! Cukup!!" Kata mama saaih sudah menangis
Papa menampar mama. Saaih langsung menarim mama kedalam pleukannya
"Cukup pa!! Papa boleh menyakiti saaih tapi jangan dengan mama! Papa boleh menampar saaih tapi jangan dengan mama!" Ucap saaih penuh emosi
"Kalian tidak tau diuntung!! Kalian sudah aku beri nafkah tetapi kelakuan kalian dengan ku ck.." kata papa
"Aku bisa aja mencari nafkah tanpa bantuan seorang pun! Jadi jangan menghina kami lagi!!" Ucap saaih pergi menarik mamanya ke kamarnya
-
"Nak.. apa yang kamu lakukan ini salah nak.. dia papa kamu.. jangan sampai begini nak" kata mama yang sudah khawatir karena saaih sudah memasukkan barang barangnya kedalam koper besar"Saaih ga mau diginiin ma! Saaih juga mau bahagia, saaih ga mau dikekang terus sama orang egois kayak papa!" Kata saaih
"Nak-" belum sempat mama menyelesaikan ucapannya saaih langsung memeluk mamanya
"Saaih harap papa ga ngelukain mama lagi selama saaih pergi.. mama yang tenang ya dan sabar ya menghadapi sikap suami mama yang egoia itu.." ucap saaih lalu melepaskan pelukannya
"Dan saaih mau minta restu karena saaih ingin menikahi iyyah secepatnya dan sepertinya papa tidak akan saaih beritahu" kata saaih
"Kamu ga bisa ninggalin mama sendirian disini nak" kata mama menggenggam tangan saaih
"Maaf ma.. tapi saaih udah ga tahan tinggal disini.. saaih pergi dulu ya maa" ucap saaih lalu mencium tangan mamanya dan menarik koper besarnya keluar
Saaih pergi dengan mobil hitam miliknya yang sudah dibelinya dengan uang hasil kerja kerasnya
--
MAAF UPNYA LAMA SOALNYA KALIAN PADA GHOSTIE JADI AKU NGUMPULIN 50 VOTE DULU KEMAREN DAN BENAR ITU LAMA BANGET.. JANGAN GHOSTIE NAPA!! _-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [Gen Halilintar] PART 2
Teen Fictionhy gess ini love story part 2. cerita nya tentang kehidupan fatim dkk setelah kehilangan fateh. yang ga ngerti silahkan baca part 1 nya dulu yaa <3