Part 35

1.9K 107 4
                                    

"hallo mun?"

"Hallo kak, salehanya dimana? Kok ga ada dikantor, trus muntaz telfon ga diangkat angkat? Saleha baik baik aja?"

"Saleha lagi sakit mun.."

"Oh.. oke kak, muntaz boleh jenguk saleha?"

"M.. gak, eh maksud kakak, jangan sekarang, saleha mau.. em.. mau istirahat dulu, udah dulu ya, kakak mau masak dulu"

"Tungg...u"

Tut.. tut..

"Kenapa kak jidah kek gugup gitu ya? Apa ada yang disembunyiin?" Pikir muntaz

Muntaz pun kembali ke kantornya karena jam makan siang akan selesai

--

Saaih sudah siap untuk pergi menemui iyyah

"Mam.. aih pergi dulu yaa" teriak saaih

"Mau kemana? Kamu kan masih sakit" kata mama saaih

"Mau nemuin iyyah" kata saaih

"Oke lah, hati hati yaa" kata mama saaih

Saaih pergi ke kantor iyyah

-

"Siang sayang!" Kata saaih mengagetkan iyyah

"Eh saaih, katanya kamu sakit?" Kata iyyah

"Hehe, udah mendingan kok.. kamu udah makan?" Tanya saaih

"Udah kok tadi, kamu?" Ucap iyyah

"Udah.." jawab saaih duduk

Hening pun terjadi

"Ada yang ingin aku sampaikan" ucap mereka berdua serentak

"Kamu aja deh duluan" kata saaih

"Udah kamu aja" kata iyyah

"Kamu aja sayang" ucap saaih

"Yaudah, jadi gini ayah aku ga restuin hubungan kita:(" kata iyyah sedih

Saaih terkejut

"Trus kata ayah kamu karna apa?" Tanya saaih

"Ga tau juga.. aku udah berusaha nanya apa penyebabnya tapi ayah cuman bilang 'pokoknya ayah ga setuju' itu doang" adu iyyah

"Aku tau alasannya" ucap saaih tersenyum pahit

Saaih menceritakan semuanya

"Oh.. jadi gitu.. trus kita harus ngelakuin apa?" Tanya iyyah

"Aku akan berusaha meluluhkan hati ayah kamu dan mendaptkannya. Itu sih pesan mama" kata saaih

"Oke.. semoga kita berhasil!" Ucap iyyah menggenggam tangan saaih

"Yang.. kamu udah selesai kerja belum?" Tanya saaih

"Udah selesai nih" kata iyyah

"Ayok ke rumah kamu, aku mau lebih dekat dengan ayah kamu" ajak saaih

Iyyah setuju dan mereka pergi ke mobil saaih

-

"Yang, ayah kamu suka martabak gak?" Tanya saaih

"Suka! Dia suka rasa coklat" kata iyyah

"Yee.. itu mah kamu" kata saaih

"Ih serius, aku dan ayah suka martabak coklat" kata iyyah

"Yaudah yuk beli dulu disana" kata saaih memarkirkan mobilnya dan membeli martabak

--

Mereka sampai di rumah iyyah

"Yah... Iyyah pulang" kata iyyah mengetuk pintu

Ayah iyyah membuka pintu dan alangkah terkejutnya ayah iyyah

"Hah? Mau ngapain kamu kesini?! Kan ayah udah bilang putuskan hubungan kalian!!" Kata andi ayah iyyah

"Maaf yah.. saaih mau minta maaf soal papa saaih.. saaih mau kita akrab seperti dulu yah.." kata saaih

"Tapi itu dulu!" Kata andi

"Maaf kan papa saya yah!! Saya hanya ingin kita akrab.." kata saaih

"Iya yah.. tolong yah.. saaih tulus dan setia kepada iyyah, sangat sulit mencari pria seperti saaih yah" kata iyyah tulus

Ayah iyyah tampak berpikir

"Yaudah, kalian masuk dulu!" Kata ayah iyyah jalan duluan memasukki rumahnya

Tampak senyum bahagia terlihat di wajah mereka berdua

"Ini yah, martabak" kata saaih memberikan martabak yang mereka belikan tadi

"Makasih.." kata andi

"Yah.. boleh tidak saaih mengusulkan sebuah rencana untuk kebaikan keluarga kita.." kata saaih

"Mengusulkan rencana apa?" Tanya andi

"Eh ada saaih.. kapan datang?" Tanya bunda iyyah yang tiba tiba datang

"Baru bun" ucap saaih menyalimi bunda iyyah

"Jadi gini yah, bun.. saaih mau ayah meminta maaf kepada papa agar papa dan ayah bisa kembali seperti dulu dan papa merestui hubungan saaih dan iyyah" kata saaih

Ayah iyyah hanya diam

Mereka semua menunggu jawaban dari ayah iyyah

"Ayah akan memikirkan dulu.. kalian silahkan lanjutkan bicara" kata ayah lalu pergi ke kamarnya dan disusul oleh bunda

"Semoga ayah setuju" kata iyyah

"Semoga:)" sambung saaih

"Bentar ya aku ambilin minum dulu" kata iyyah meninggalkan saaih

--

"Yah.. boleh bunda memberi pendapat?" Tanya bunda

Ayah hanya melihat sebentar ke arah bunda tanda ayah bertanya

"Bunda pikir pendapat saaih itu benar.. kita harus mengalah, dengan itu papa saaih tidak akan marah lagi dengan kita, dan mengikhlaskan tanahnya itu. Ayah kan pernah berkata kalau papa saaih dulu teman dekat ayah.. dan sekarang malah menjadi musuh ayah" kata bunda meyakinkan ayah

--

JANGAN LUPA VOTENYA YA GENGS...

Love Story [Gen Halilintar] PART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang