Part 40

2.1K 123 93
                                    

"Minjam kunci mobil lu sekarang buruan!" Pinta fateh mendesak thoriq

Thariq yang masih kebingungan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada fateh

"Dimana mobil lu?!" Tanya fateh

"Di tempat biasa" jawab thariq

Fateh berlari menuju parkiran mobil thariq biasanya dan mengejar taksi yang dinaiki fatim tadi

"Sayang, maafin aku, plis!" Gumam fateh masih fokus dan berusaha ngebut untuk mengejar taksi fatim itu

Fatim menghentikan taksinya di depan rumah bundanya dan turun dengan keadaan yang menangis

Fateh segara turun dan menarik fatim kedalam dekapannya

"Sayang, kita selesaiin di rumah ya, jangan bawa bawa bunda, aku akan jelasin semua" pinta fateh mengusap kepala fatim yang dilapisi jilbab

"Nggak! Nggak ada yang perlu dijelasin!" Bentak fatim melepaskan pelukan fateh

"Plis sayang, kita selesaiin di rumah, aku janji akan jelasin semua!" Pinta fateh menarik tangan fatim pelan menuju mobil thariq

Fatim hanya menerima dan masih menangis. Fateh membawa mobil dan fatim menuju rumah mereka

--

Fatim masih menangis di kasur mereka dan fateh masih frustasi

"Yang.. dengerin aku, dia it-"

"Dengerin apa?! Aku udah dengerin semuanya! Kamu juga manggil dia babe kan!" Bentak fatim

"Iya, tapi aku minta maaf" fateh menunduk

"Jadi benar? Dia selingkuhan kamu?!" Tanya fatim terkejut

Fateh hanya menunduk

"Jawab fateh!" Teriak fatim

"I.. iya, tapi, tapi aku minta maaf, aku akan ninggalin di-"

"Ninggalin aku!" Potong fatim. Fateh mendongakkan kepalanya

"Nggak, aku ga akan ninggalin kamu, yang plis, maafkan aku!" Fateh mengeluarkan air matanya

Fatim membuang wajahnya dan menutup wajahnya dengan tangannya

"Tim.. beri aku kesempatan ya, aku janji" pinta fateh

Fatim menoleh

"Baiklah, tapi katakan, dia siapa?" Tanya fatim

"Dia.. dia neysa" kata fateh

"Neysa?" Tanya fatim

"Neysa itu, teman kantorku, dan aku janji akan memecatnya mulai hari ini" kata fateh

Fatim pun menerima perminta maafan fateh dan mereka kembali berbaikan. Fateh pun memecat neysa selingkuhannya dan memutuskan kontak mereka berdua

---

Saaih POV

---

Saaih memberanikan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang dihuni oleh keluarganya itu. Saaih mengetuk pintu tanpa mengeluarkan suara dari mulutnya

Mamanya keluar dan terkejut

"Saaih" mamanya memluk saaih dengan erat

"Nak, jangan tinggalin mama sendiri.." pinta mama menangis

"Mama.. baik baik saja kan?" Tanya saaih menghapus air mata mamanya

"Tidak sebelun kamu pulang" ucap mamanya tersenyum

"Ma.. apa mama disakitin papa?" Tanya saaih pelan

Mama menggeleng dan tersenyum

"Dimana papa?" Tanya saaih

Tiba tiba papa muncul. Saaih menghampiri papanya

"Pa.. maafin aih ya pa, Aih egois hanya mengikuti diri aih sendiri tanpa memikirkan mama dan papa" kata saaih

Papa tersenyun dan memeluk saaih

"Sudahlah, papa sudah memaafkanmu, dan papa juga sudah merestukanmu" kata papa membuat saaih terkejut

"Benarkah? Makasih pa" kata saaih

"Semua karna ayah iyyah yang berbicara kepada papa" kata papa

Saaih tersenyum lebar

"Ayo kita masuk" ajak mama

Saaih masuk ke dalam kamarnya dan berbaring di kasurnya dan membuka hpnya. Thariq tiba tiba menchatnya

Thariq :
Tak, lu dimane? Jemput gue napa, ga kasian lu ama gue?

Saaih :
Gue dirumah, jemputlu? Emangnya lu ga bawa mobil? Perasaan tadi lagi lu datang pake mobil

Thariq :
Mobil gue dibawa fateh, plis ih, lu gitu amat ama temen sendiri, ntar gue traktir deh

Saaih :
Oke. Lu dimana?

Thariq :
Kantor. Giliran ditraktir aja lu gercep!

Saaih :
Mayan.. gratis

Thariq mengirim emoji kesal. Saaih terkekeh dan pergi menemui thariq di kantornya

--

Belajar.. jangan baca wattpad terus dan jangan mikirin doi teruss..

Sorry lama upnya ya:v
Sorry banget.

Nextnya mau khusus siapa??

-atsoh?
-saaiyyah?
-thorjid?
-fatfat??
-munsal??!

Munsal aja deng:v

Love Story [Gen Halilintar] PART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang