Part 17

2.2K 96 2
                                    

Setelah polisi membawa mereka ke penjara fateh dan fatim berpelukan dengan sangat erat dan lama

Fateh melepaskan pelukan itu

"Fatim.. kamu kenapa bisa disini?" Tanya fateh khawatir

"Aku..aku.." fatim teringat 1 minggu yang lalu kalau dia sangat terluka karena foto di kamar fateh

"Aku ga papa" kata fatim raut wajahnya berubah

"Mun.. makasih ya" kata fateh

"Ya bang.." kata muntaz

"Makasih ya semua.. hm.. ta.. pulang yu" kata fatim kepada atta

"Mungkin fatim masih teringat sama foto itu.. aduh gue harus gimana lagi" batin fateh

Fateh menyetir mobilnya ke rumah fatim

***

Saat sampai dirumah sohwa, bunda dan fatim langsung berpelukan

Mereka semua masuk kedalam rumah fatim

"Tim.. kamu kenapa bisa ngilang?" Tanya bunda

"Atim bukan ngilang bun.. atim diculik" kata fatim

"Sama siapa?" Tanya bunda terkejut

"Ga tau juga.. atim ga diliatin wajahnya.. dan penjahatnya udah di tangkap kok bun" kata fatim dan bunda menjadi tenang

Fateh terkejut melihat banyak luka dibadan fatim

"Fatim.. kamu dipukuli disana? Badan kamu udah luka luka dan lebam tim.." kata fateh khawatir

"Ga papa" jawab fatim dingin

Bunda melihat fateh sebentar dan tersenyum menenangkan fateh

"Aku obatin luka kamu ya" pinta fateh

"Gausah! Gw bisa sendiri" kata fatim pergi masuk ke kamarnya

"Teh.. yang sabar ya.. perlahan fatim akan mengerti.. kamu tahan aja dulu mungkin belum sekarang waktunya" kata bunda lalu pergi ke kamar fatim

"Gess.. gw pulang aja dulu ya.. kasian muntaz capek keknya" kata fateh pamit lalu berjalan dengan kaki yang sakit karena kakinya yang dioperasi kemaren dipukuli dan alhasil fateh sangat merasa perih dan memutuskan untuk pulang

Muntaz menolong fateh berjalan menuju mobil

"Wa.. kita pulang juga ya.." pamit thariq

"Iya.. hati hati ya" kata sohwa

Mereka semua juga pergi dan sohwa menghampiri fatim

Bunda terlihat sedang mengobati luka fatim

"Bun.. wa.. apa aku terlalu cuek ya sama fateh.. padahal dia juga nolongin aku" kata fatim menyesal

"Sayang.. saran bunda kamu harus maafin dia.. jangan sakitin hati kamu terus" kata bunda

"Tapi bun.. bukan atim sendiri yang nyakitin hati atim sendiri.. tapi fateh sendiri yang nyakitin hati fatim.." kata fatim

"Dia kenapa?" Tanya bunda

"Dia udah punya keluarga sendiri bun.. randy, vania, fateh.. mereka keluarga yang tampak.. baha.. gia" kata fatim

Sohwa memegang tangan bunda yang ingin mengatakan semuanya agar tak mengatakannya sekarang. Bunda yang mengerti pun tak jadi mengatakannya

***

Fatim masih belum bisa bekerja karena badannya masih sakit sakit dan lukanya yang belum sembuh

Fateh datang lagi untuk menjenguk keadaan fatim dan ingin mengatakan semuanya

"Mun.. lu jadi ikut gak!" Panggil fateh

"Fateh? Mau kemana kamu?" Tanya vania

"Kerumah fatim" jawab fateh

"Bang.. muntaz udah siap" kata muntaz tiba tiba muncul dari kamarnya

"Nia.. kami pergi dulu ya" kata fateh ingin berjalan

"Ayah!" Panggil randy

"Ya sayang?" Tanya fateh

"Randy juga mau ketemu dokter cantik itu!" Pinta randy

Fateh melihat ke vania

"Hm.. aku juga ikut ya!" Pinta vania

"Ya..yaudah, kalian siap siapa buruan" kata fateh

Lalu vania dan randy bersiap siap

"Bang.. kak fatimnya gimana? Bukannya dia marah karna ngeliat foto kalian bertiga.. nanti kalau mereka ikut kak fatim bakalan lebih marah!" Kata muntaz

"Gue tau.. gue ngajak mereka agar lebih jelas" kata fateh

"Maksud lu?" Tanya muntaz bingung

"Udah liat aja nanti" kata fateh

Vania dan randy datang dan mereka ber-4 pergi ke rumah fatim

***

Mereka sudah sampai di rumah fatim


"Assalamualaikum" fateh mengucapkan kata itu sambil mengetok pintu

Tak ada jawaban dari dalam. Seorang warga datang menghampiri fateh

"Permisi pak.. mau ketemu siapa ya?" Tanyanya

"Pemilik rumah ini kemana ya buk?" Tanya fateh

"Udah pindah pak.. baru juga pergi merekanya

"Pindah?! Ibuk tau gak kemana mereka pindahnya?"

"Saya dengar sih mereka pindah ke london" katanya

"London!" Ucap fateh dan muntaz bersamaan

"Makasih buk" ucap muntaz lalu warga tadi pergi meninggalkan mereka

***

Love Story [Gen Halilintar] PART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang