Part 32

2.4K 119 15
                                    

Pagi ini seperti biasa iyyah selalu bekerja di kantornya. Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan baginya karena hari ini ia harus lembur

"Pagi buk" sapa salah satu karyawan yang melewati iyyah. Iyyah merupakan seorang sekretaris yang sangat ramah sehingga banyak yang menyukainya

"Pagi.." balas iyyah tersenyum

--

Jam makan siang pun datang. Iyyah memutuskan masih bekerja tiba tiba ada seseorang yang menghampirinya

"Iyyah? Ga makan?" Tanyanya

"Eh iya dani.. aku lagi ga laper.. lagi banyak kerjaan" kata iyyah masih fokus dengan komputernya

"Bentar ya" dani pun pergi entah kemana

Tak beberapa lama dani pun datang dengan sebuah makanan

"Nih, makan dulu, kamu harus makan.. aku yakin kamu pasti laper" kata dani memberikan sepiring nasi goreng

"Eh ga usah repot repot.. aku nanti bakalan makan kok.. kamu kan juga belum makan.. yaudah kamu aja yang makan nasi gorengnya" tolak iyyah

"Aku udah makan kok tadi.. yaudah kalau kamu ga mau aku aja yang suapin ya" kata dani mengambil sesendok nasi goreng dan mengarahkannya ke iyyah

Iyyah berusaha menjauh dan menolak tapi dani terus memaksanya
Hinggaaa..

PLAK!!

Satu pukulan di meja terdengar menggema di ruangan iyyah

"Saaih!" Kaget iyyah berdiri

"Aku cuman mau ngantar ini.. lanjutin aja ya" ucap saaih dingin lalu meletakkan sebuah makanan di meja dan pergi

Iyyah pun mengejar saaih. Iyyah takut karena kemarahan saaih sangat nekat. Saaih bisa saja meminta putus karena kesalah pahaman ini

"Saaih tunggu dengerin aku dulu" ucap iyyah berusaha menahan tangan saaih

Semua karyawan yang melihatnya hanya menyaksikan kejadian yang mereka lihat

Mereka sampai di taman

"Saaih ini hanya salah paham" kata iyyah menangis

"Ga usah nangis.." ucap saaih kasihan tapi masih dingin

"Ini salah paham saaih" ucap iyyah memeluk saaih

"Dia tiba tiba datang ke ruangan aku.. dia menawarkan aku makan trus aku ga mau lalu dia pergi dan datang lagi dengan sebuah nasi goreng.. hiks.. trus dia maksa buat nyuapin.. hiks.. aku" kata iyyah tersedu sedu

Saaih hanya diam mencerna semua perkataan iyyah dan membalas pelukan iyyah

"Yaudah jangan nangis lagi sayng.." ucap saaih menenangkan iyyah

"Jangan marah" ucap iyyah lagi

"Iya ga marah kok" jawab saaih melepaskan pelukannya dan menghapus air mata iyyah

"Yaudah ayok masuk lagi" ajak saaih merangkul iyyah keruangan iyyah

"Kamu ga kerja?" Tanya saaih

"Lagi makan siang kan?" Kata saaih

"Oh iya" kata iyyah

--

Saaih menyuapi iyyah yang sedang mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk

"Kamu capek ya? Sini aku aja yang bantuin kamu" kata saaih menawarkan bantuan

"Ga usah, kamu kan juga capek" kata iyyah

"Yaudah, ini udah habis makanannya.. kamu masih mau nambah?" Tanya saaih

"Nggak, makasih ya yank" kata iyyah

"Iya" kata saaih membersihkan semuanya

"Ini buatan mama ya?" Tebak iyyah

"Kok tau" kata saaih

"Ya tau lah.. aku kan camernya mama" kata iyyah tertawa kecil dan teringat akan pernikahan

"Yank.." panggil iyyah melihat saaih

"Apa?" Tanya saaih duduk dihadapan iyyah

"Kamu kapan ngelamar aku?" Tanya iyyah

"Kok gitu ngomongnya sih.. secepatnya sayang kuu" kata saaih mencolek hidung iyyah

"Soalnya.. fatfat udah nikah.. atsoh udah nikah.. dan thorjid 1 bulan lagi" kata iyyah menunduk

"Sayang.. aku janji tahun ini kita bakalan nikah" kata saaih mengangkat kepala iyyah

"Promise?" Tanya iyyah memastikan

"Promise sayank" jawab saaih mantap

"Yaudah, kamu kan katanya ada meeting" kata iyyah teringat

"Oh iya.. aku pergi dulu ya.." kata saaih

"Hati hati" ucap iyyah melihat punggung saaih yang lama kelamaan menghilang ditelan jarak

--

Love Story [Gen Halilintar] PART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang