Bab 09 |•PERDRE•|

125 13 0
                                    

Bab 09 |•PERDRE•|

🦋Happy Reading🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋Happy Reading🦋

Rama mendekatkan wajahnya, menatap lagi wajah itu lekat. Hidungnya, bibir mungilnya, dan bulu mata lentik itu. Ibu jari Rama bergerak mengelus pipi Vita lembut, ia semakin mendekatkan wajahnya.

Semakin dekat, lalu jari telunjuknya memainkan bulu mata lentik milik Vita. Rama tertawa pelan saat Vita menggeliat akibat ulahnya. Vita yang masih tertidur pun membuang wajahnya ke sisi jendela. Belum puas, Rama kembali memainkan bulu mata Vita. Entah kenapa ia sangat senang saat mengganggu gadis itu.

"Rama, lo ngapaiinn?!!!"

Vita yang baru tersadar pun kaget saat melihat wajah Rama yang begitu dekat dengan wajahnya. Refleks ia mendorong dada Rama hingga punggung cowok itu membentur stir mobil.

"Shhh, sakit bego," ringis Rama kemudian mengusap daun telinganya. "Kuping gue juga panas, itu suara atau toa masjid,"

"Ya maap. Abisnya lo ngapain deket-deket gue kaya gitu? Kan gue ngiranya lo mau macem-macem," cengir Vita.

"Gak nafsu gue sama cewek kayak lo." Rama menoyor dahi Vita. Kemudian keluar dari mobilnya.

"Gak normal emang tu anak." gumam Vita kemudian membuka pintu mobil dan menghampiri Rama.

"Thanks ya, lo udah ngajak gue ke birthday Bella. Gue seneng banget. Adik lo lucu, tante Sofya juga ramah." ucap Vita. "By the way, bokap lo kemana kok gue nggak lihat tadi,"

"Iya sama-sama. Bokap gue lagi di luar kota. Kerjaannya nggak bisa ditinggal."

Vita manggut-manggut mengerti. "Ohh gitu. Ya udah lo balik gih. Udah malem."

Rama mengangguk singkat. Ia pun kembali memasuki mobil. Menurunkan kaca jendela kemudian tersenyum kecil pada Vita.

"Emm, Ram. Nanti kalau lo udah sampai rumah, lo kirim foto yang tadi, ya," ucap Vita.

Rama tidak menjawab. Ia justru mengambil ponselnya yang diletakkan di atas dashboard kemudian membuka sebuah aplikasi chat. Mencari roomchat Vita, dan mengirimkan beberapa foto pada gadis itu.

Vita yang merasakan ponselnya bergetar beberapa kali pun, langsung membuka slingbag dan mengambil ponselnya. Membuka chat teratas dan mendapati beberapa foto yang dikirim oleh Rama.

"Makasih," ucap Vita dibalas anggukan dari Rama.

"Hati-hati!" Vita berteriak saat mobil Rama mulai berjalan meninggalkannya.

"Kalau dipikir-pikir, Rama itu baik juga. Lucu, perhatian, kadang dingin, dan kadang humoris." Vita tersenyum sendiri saat membayangkan wajah Rama. "Sayangnya terlalu nyebelin."

***

Sebuah mobil jazz berwarna putih yang telah dimodifikasi memasuki gerbang SMA Cendrawasih. Dengan tas yang disampirkan di bahu kanan, gadis yang mengendarai mobil itupun keluar dari tempatnya. Membuat beberapa tatapan memuja beralih padanya, terutama tatapan dari kaum adam.

PERDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang