Bab 14 |•PERDRE•|

113 10 0
                                    

Bab 14 |•PERDRE•|

🗝Dimana Rahasia Disimpan🗝

🗝Dimana Rahasia Disimpan🗝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕊Happy Reading🕊

Malam yang sepi. Suara jangkrik yang terus bersahutan seakan berusaha memecah keheningan. Di lantai dua, tepatnya di sebuah balkon kamar, seorang gadis tengah duduk bersila di atas kursi santai dengan ditemani sebuah hoodie yang memeluk erat tubuhnya. Melindungi dari dinginnya angin malam yang seakan ingin menusuk apapun yang ia lalui. Surai hitam sepunggung yang ia biarkan tergerai mengikuti irama udara. Mata yang terus sibuk bergerak dari kiri ke kanan, membaca ukiran tulisan sebuah buku tebal yang menyajikan kisah dua sejoli remaja.

Gadis itu berpikir, kapan dia bisa memiliki kisah manis seperti mereka yang ada dalam buku. Namun ia juga berpikir, jika ia menjadi bagian dalam kisah, akankah dirinya mengalami berbagai masalah yang sering kali menguras air mata para pembacanya? Tidak. Vita tidak mau itu terjadi.

Salah satu alasan dirinya suka membaca novel adalah karena sebagian besar novel berisikan happy ending. Namun Vita pernah beberapa kali tak sengaja membeli buku dengan kisah berakhir tragis hingga merenggut nyawa salah satu pemeran utama.

Vita membencinya. Kisah itu terus terngiang-ngiang di ingatan hingga beberapa hari. Ia tidak menyukai kisah yang berakhir tidak sempurna. Ia takut jika suatu saat dirinya akan mendapatkan ending yang serupa. Entah itu orang yang ia cintai yang akan meninggalkannya, atau justru dirinya lah yang meninggalkan.

Vita menggelengkan kepala kuat disela-sela membaca. Membuang berbagai pikiran negatif yang merajalela di pikiran. Menutup buku dengan kasar, Vita meraih segelas susu coklat hangat yang ia letakkan di meja bulat. Meneguknya perlahan dengan mata yang terus memandang taburan bintang. Diantara ribuan bintang diatas sana, fokusnya terpusat pada sebuah benda bulat di angkasa. Menyala dengan warna kuning samar yang begitu menyita perhatian.

Vita tersenyum kecil, mengibaratkan bulan sebagai cerminan dirinya tanpa izin dari alam semesta. Bulan hanya ada satu, bulan sendirian. Begitupun Vita yang saat ini memilih mengunci diri di kamar daripada bergabung bersama keluarga di ruang televisi.

Bulan memiliki banyak teman di sekitarnya, yaitu bintang. Vita juga serupa. Memiliki Putri dan Mira yang akan selalu mendampingi disaat senang maupun sedih, namun tidak selamanya mereka bisa mengerti keadaan Vita.

Vita menghembuskan nafas perlahan. Mengembalikan susu pada tempat semula, kemudian tangannya beralih pada sebuah buku kecil berwarna pink pastel dengan gembok berbentuk hati sebagai pengaman isi.

Vita membuka tutup bolpoin, menyibak lembaran baru pada diary, dan mulai menggoreskan tinta hitam pada buku kesayangan. Buku yang tidak ada satupun orang mengetahui. Vita sangat menjaga dan menyembunyikannya dari dunia. Bahkan keluarganya sendiri tidak ada yang mengetahui bahwa Vita memiliki tempat peraduan yang selalu menjadi wadah bercerita disaat semua orang tidak ada yang bisa menjanjikan rahasia.

PERDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang