Bab 15 |•PERDRE•|
🍁Still a Secret🍁
Tetap Tenang Walau Bahaya Mengancam. --Exeagle
🕊Happy Reading🕊
"Keputusan lo salah, karena berani masuk ke kandang lawan."
Nichol menaikkan sebelah alisnya kemudian tertawa remeh. Cowok itu melepas jaket yang melekat ditubuhnya. Melemparkan pada salah satu antek-antek dan tanpa aba-aba Nichol langsung memukul perut cowok itu.
Serangan yang mendadak, berhasil membuat cowok dengan slayer hitam bergambarkan lambang Exeagle--yang menutupi sebagian wajahnya itu jatuh tersungkur di tanah. Dia menggeram memegangi perut.
Jujur, saat ini ia ingin sekali memberi peringatan pada Nichol karena sudah berani memasuki area kawasan kekuasaan Exeagle. Namun ia harus mengingat dimana ia berada sekarang. Jika ia mengeluarkan--walau hanya satu patah kata, kecil kemungkinan jika seantero sekolah tidak akan mengetahui identitas aslinya.
Bukan tanpa alasan jika Exeagle menyembunyikan siapa pelaku utama di keluarga itu. Ada alasan yang membuat dia dengan terpaksa bersembunyi dari dunia luar. Topengnya hanya boleh terbuka di depan anggota Exeagle juga musuh. Namun tidak untuk lingkungan sekitar.
Cowok berslayer itu segera bangkit. Berdiri tegak dengan mata rajawali paling tajam. Tatapannya nyalang menusuk seakan siap menerkam mangsa di hadapan.
"Kalian semua dengar!" teriak Nichol seakan tidak takut akan ancaman yang dia berikan lewat kontak mata. Halaman sekolah kini sudah semakin padat dikelilingi oleh siswa dan siswi. Rapat dadakan yang diadakan oleh para guru, membuat kecil kemungkinan bahwa akan ada yang melerai.
"Liat! Dia, adalah ketua Exeagle."
Fajar mengepalkan kedua tangannya. Cowok itu sudah cukup mengerti kemana arah pembicaraan Nichol.
"Bangsat." Fajar berjalan maju dengan napas memburu siap menghabisi. Cowok itu memang bukan ketua Exeagle yang sebenarnya. Namun ia sudah diberikan tanggung jawab untuk selalu menjadi pagar pelindung keluarga ini. Ia tidak akan tinggal diam jika ada orang lain yang berani mengusik ketenangan Exeagle. Baru juga tiga langkah, tiba-tiba sebuah tangan kekar menghalangi jalannya. Spontan membuat Fajar berhenti dan menoleh kesamping.
Dia tetap menatap tenang kedepan. Tangannya masih telentang menahan Fajar. Kepribadian seorang pemimpin sangat terpancar jelas dari sorot matanya.
Tetap tenang walau bahaya mengancam.
Itulah prinsip dari cowok berslayer hitam. "Jangan gegabah. Biarin dia." ucapnya tenang.
"Tapi dia mau—" ucapan Fajar spontan terhenti saat dia menoleh dan menatapnya penuh peringatan. Fajar menghembuskan napas kasar. Menurut.
"Dasar pengecut!" Nichol bertepuk tangan seorang diri, memecah keheningan yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERDRE
Fiksi Remaja"Lo harus bisa membuat pilihan." -Rama Rafardhan "Gue nggak bisa milih!" -Vita Rosalie "Kalau lo pilih gue, sama aja lo menghancurkan tiga hubungan sekaligus." -Raja Anggara Kadang, seseorang memang dapat berubah menjadi sosok yang sangat egois. Ing...