Bab 21 |•PERDRE•|
🍁Munculnya Rasa Sesak Tanpa Kejelasan🍁
Walaupun tanpa alasan yang jelas, rasa cemas dan khawatir tetap saja bisa muncul kapan pun, dimana pun, dan untuk siapa pun.
🕊Happy Reading🕊
"Nichol, lo apa-apaan sih?!" teriak Vita menepis kasar tangan Nichol.
Sedangkan cowok itu malah tertawa renyah. Ia berjalan mendekati pengemudi ojek online. Tangannya bergerak mengeluarkan dompet dari dalam saku celana. Menyodorkan uang senilai dua ratus ribu rupiah.
"Cukup?" tanya Nichol membuat bapak itu menatap bingung. "Ambil, dan cabut dari sini."
"Pak, jangan diterima, Pak!" suruh Vita cemas. Jika ojek online itu meninggalkannya, lalu bagaimana Vita bisa pulang?
"Cepet!" bentak Nichol.
Bapak itu menatap Vita penuh bimbang. Di satu sisi dirinya merasa kasihan dengan gadis itu. Namun disisi lain dirinya juga takut jika harus terseret dalam urusan mereka semua.
Dengan bergetar, tangan bapak itu menerima uangnya. Vita membelalakan mata. Tak lama ojek online itu sudah melaju meninggalkan Vita dalam kepungan anggota Brazon.
"Sebenernya mau lo tuh apa sih?!" teriak Vita kesal. Cukup, kesabarannya sudah habis.
"Mau gue?" Nichol menunjuk dirinya sendiri, berjalan mendekati Vita. "Gue mau lo ikut sama gue."
"Ngapain gue harus ikut sama lo? Males banget," Vita memutar bola matanya. Ia tidak boleh terlihat takut saat ini, atau Nichol pasti memanfaatkan keadaan.
"Lo, adalah salah satu murid SMA Cendrawasih. Gue mau manggil Exeagle sialan itu buat dateng kesini, dengan lo sebagai umpan." ucap Nichol berdiri tepat di depan Vita.
"Lo pikir gue ini apaan lo jadiin umpan?!" bentak Vita. Gadis itu terus memundurkan langkah ketika Nichol berusaha mengikis jarak.
"Karena gue tau, lo adalah kelemahan mereka!" seru Nichol tegas. Mencekal pergelangan tangan Vita kuat membuat gadis itu meringis menahan sakit.
"Maksud lo apa, ha?!" teriak Vita menginjak kuat kaki Nichol hingga cekalan itu terlepas.
Vita bukan orang bodoh yang menyia-nyiakan kesempatan. Peluang itu ia gunakan untuk berlari menjauh. Namun ingat bahwa Nichol tidak sendiri. Teman-temannya ikut andil. Kini ada dua orang yang mengunci kedua tangannya. Oh ya Tuhan, bantu Vita.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERDRE
Teen Fiction"Lo harus bisa membuat pilihan." -Rama Rafardhan "Gue nggak bisa milih!" -Vita Rosalie "Kalau lo pilih gue, sama aja lo menghancurkan tiga hubungan sekaligus." -Raja Anggara Kadang, seseorang memang dapat berubah menjadi sosok yang sangat egois. Ing...