Bab 02 |•PERDRE•|
•Happy Reading•
Suara tawa menggema di sepanjang koridor sekolah yang sudah sepi. Tiga gadis melangkahkan kakinya menuju parkiran setelah di rasa sebagian besar siswa telah kembali ke rumah masing-masing.
"Eh, guys." panggil Vita saat mereka sudah sampai di parkiran. Membuat langkah kedua temannya terhenti.
"Nanti malem nginep di rumah gue, kuy." ajak Vita.
"Gue sih, oke-oke aja. Dah lama juga gue gak cuci mata buat ketemu abang lo." sahut Mira dan mendapat toyoran pelan dari Vita.
"Emangnya abang gue seganteng itu apa?" Vita merogoh kunci mobilnya dari dalam tas. "Tampang udah mirip aspal berlubang aja dibilang cuci mata."
"Eh, beneran, Vit. Gue juga mikir gitu." sela Mira dengan heboh. "Abang lo itu mirip Jefri Nichol tau."
"Apaan dah. Jefri Nichol kw lima puluh, iya," celetuk Vita mendapat tatapan sebal dari kedua temannya.
"Idih, ngapain ngeliatin gue kaya gitu? dasar bucinnya Satya Ravindra."
--o0o--
Sore hari telah tiba. Jam menunjukkan pukul 17.30. Hangatnya senja menyapa bumi penuh polusi ini. Seakan tak peduli dengan malam yang akan segera mengambil alih posisi.
Seorang gadis tengah duduk bersantai di balkon kamarnya yang terletak di lantai dua. Di temani dengan segelas coklat panas di genggaman. Earphone yang terpasang di kedua telinganya, menyuguhkan sebuah alunan lagu yang sesuai dengan suasana hatinya saat ini. Tenang dan damai.
Matanya terpejam, menikmati hembusan angin sore yang meniup rambutnya tergerai bebas.
Vita membuka matanya. Meniup coklat panas kemudian menyesapnya perlahan. Ia kemudian meletakkan minumannya pada meja bulat di hadapannya. Tangan itu beralih meraih sebuah buku novel ber-genre romance dan mulai membacanya.
Dunia seakan ia abaikan. Kornea matanya bergerak dari kiri ke kanan mengikuti alur tulisan di atas kertas. Tanpa sadar, pintu kamarnya terbuka kemudian di tutup kembali dengan perlahan. Berusaha supaya sang tuan kamar tak menyadari kehadiran mereka.
"BAAAAA!"
Vita terperanjat dari duduknya kala merasakan bahunya di tepuk dengan kencang di barengi suara mengangetkan dengan volume mengalahkan suara earphone-nya. Menyebabkan buku berhalaman ratusan itu terjatuh di lantai.
Ia menoleh ke belakang. Mendapati Mira dan Putri berdiri di belakang mereka dengan cengiran serta wajah tak berdosa.
Vita merunduk dan mengambil novelnya yang sempat terjatuh kemudian membenturkan buku itu pada kepala Putri lalu bergantian dengan Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERDRE
Teen Fiction"Lo harus bisa membuat pilihan." -Rama Rafardhan "Gue nggak bisa milih!" -Vita Rosalie "Kalau lo pilih gue, sama aja lo menghancurkan tiga hubungan sekaligus." -Raja Anggara Kadang, seseorang memang dapat berubah menjadi sosok yang sangat egois. Ing...