Bab 13 |•PERDRE•|

126 12 0
                                    

Bab 13 |•PERDRE•|
✴️Keluarga SMA Cendrawasih✴️

Bab 13 |•PERDRE•|✴️Keluarga SMA Cendrawasih✴️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕊Happy Reading🕊

Semilir angin sore membelai lembut kulit wajah Vita. Diatas motor yang berjalan dengan kecepatan rata-rata, Vita meletakkan kedua tangannya di sisi pinggang Rama. Hanya meletakkan. Hubungan Rama dan Vita tidak sedekat itu sampai-sampai Vita harus memeluk perut Rama dari belakang. Cahaya matahari yang menghangatkan bumi, membuat Vita beberapa kali memejamkan mata menikmati ketenangan yang ada. Memeluk boneka panda berukuran sedang yang tadinya Rama belikan di sebuah toko boneka.

Ya, cowok itu menepati janjinya saat mereka berada di cafe. Yaitu membelikan Vita boneka panda sebagai permintaan maaf. Hal itu membuat Vita sangat senang, mengingat panda adalah hewan favoritnya. Ya, meskipun Vita sudah memiliki lumayan banyak boneka dengan karakter yang sama di kamarnya.

Jalanan yang lumayan padat, dipenuhi oleh orang-orang berjas yang ingin segera pulang di kediaman guna melepas penat. Sepanjang perjalanan tidak ada perbincangan antara Vita dan Rama. Hingga tiga puluh menit kemudian, deru motor honda new CBR 150 memasuki sebuah komplek di salah satu perumahan elit di ibu kota ini.

Berhenti tepat di depan sebuah pagar yang menjulang tinggi, Vita turun dari motor besar Rama dengan bahu cowok itu sebagai tumpuan. Melepas helm kemudian memberikannya pada Rama.

Rama pun ikut melepas helm yang melekat di kepalanya dan menerima helm yang tadinya Vita kenakan. Memandang gadis itu lekat, kemudian tersenyum kecil.

"Ngapain ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Rama terkekeh kecil.

Vita yang mendengarnya pun segera menggelengkan kepalanya. "Enggak. Gue cuma mau bilang makasih. Kemarin lo udah bantuin gue dari preman. Terus ngobatin luka gue, dan ngasih gue tempat di apart lo." Vita mengusap tengkuknya canggung.

"Dan seharian ini, lo mau nemenin gue jalan-jalan. Juga nepati janji buat beliin gue ini," ucap Vita mengeratkan pelukannya pada boneka.

Rama mengangguk sembari tersenyum manis. "Sama-sama. Tangan lo gimana? Sekarang masih sakit?"

"Nyerinya udah ilang. Lo mau masuk dulu?" Vita menawarkan.

Rama menggeleng kecil. "Gue langsung balik aja. Tadi nyokap udah nelpon, katanya Bella nanyain."

"Oh, ok. Titip salam buat tante Sofya. Kapan-kapan ajak Bella napa buat ketemu gue. Kangen gue pengen nyium dia," ujar Vita gemas membayangkan wajah imut dari Bella.

"Kalau nyium pipi kakaknya aja gimana? Sekarang juga boleh." ucap Rama menggoda, mendekatkan pipinya pada Vita.

Vita mendelik sebagai respon. Ia kemudian memukulkan bonekanya tepat mengenai wajah Rama. "Cium tuh panda!" ucap Vita. "Udah, sana balik,"

"Diusir ceritanya?"

"Iya! Lo diusir. Puas?"

"Jangan marah-marah beb. Ntar cepet tua."

PERDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang