Ada kalanya aku merasa jatuh dan sendirian, seperti itu lah yang sedang aku rasakan hanya disini aku bisa menemukan obatnya.
Hehe semangat buat aku dan buat kita semua, disini serasa memiliki dunia kedua yang bisa jadi diri sendiri hehehe..... makasih yang udah mau tetep mengikuti cerita ini yang semakin gak jelas sih. Banyak peluk dan cium untuk kalian semua.
~_~ #sedihsementara..
Matahari yang sudah memancarkan sinarnya hampir seperempat hari dengan panas yang seperti tengah hari kesimpulanya hari ini sangat cerah ditambah hari ini hari libur. Sejak pagi tadi aku sudah bangun dan melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga, sesuatu yang baru buat aku tentunya karena sudah hampir dua minggu yang lalu Zaza meminta ku untuk menemaninya memilih gaun pengantin untuk dikenakanya pada saat hari perniahanya. Baru kali ini aku menemukaan waktu yang kosong untuk menepati janji ku. Saat aku sudah selesai mandi dan masih melihat Indra dalam posisi yang sama ditempat tidur menggoda kejailan ku untuk mengganggunya. Aku pun langsun mengusik kenyenyakanya saat tidur dan dia pun mulai terganggu sampai akhirnya diam membuka mata dengan terpaksa. Dan disaat matanya terbuka dan melihat ku raut wajahnya dibuat seolah – olah marah karena telah mengganggu tidurnya bukanya takut justru membuat ku tertawa terbahak – bahak aku suka melihat mukanya dengan ekspresi seperti itu tapi tetap saja masih terlihat tampan coba kalo aku yang memasang ekspresi seperti itu hahhh ngeri sendiri bayanginya.
“ Bangun udah siang, aku mau pergi nemenin Zaza ke butik ya “ ucapku sebelum dia mengomel gak jelas.
“ Gak boleh temenin aku aja dirumah. Mumpung libur kan ‘’ ucapnya dengan suara manja sangat bertolak belakang dengan eksprsinya beberapa menit lalu.
“ Ihhh apaan sih, kasian Zaza udah lama mintanya masa aku biarin dia pergi sendirian sih “
“ Cium dulu baru boleh pergi “ ucap Indra dengan suara dibuat - buat semanja mungkin.
“ Apaan sih ihhhh udah bangun makanya biar gak ngawur ngomongnya“
Indra menahan tangan ku saat aku hendak pergi dan sepertinya dia serius akhirnya aku mengabulkan apa yang dia mau dengan malu – malu aku melakukanya untuk pertama kali sejak terakhir kalinya aku melakukanya saat dimobil waktu itu. Mungkin terasa aneh semoga Indra tidak bisa merasakanya namun kayaknya aku salah Indra langsung tersenyum.
“ Gak apa – apa “ katanya datar
“ Aku antar ya, aku mandi dulu sebentar dan jangan pergi sebelum aku selesai “ ancamnya.
Aku masih duduk ditempat yang sama masih terkejut dengan apa yang aku lakukan sendiri. Terakhir kali aku melakukanya dengan Awan, kenapa rasanya justru amat sangat berbeda melakukanya pada Awan semudah membalikan telapak tangan sedangkan dengan Indra ada sesuatu yang sepertinya membuat ku segan dan malu melakukanya. Indra keluar dari kamar mandi dan mendekati ku yang masih duduk disana dengan lamunan ku, dia menggenggam tangan ku dengan kehangatanya walau tanganya dingin sebenarnya sisa air mandinya.
“ Apa yang kamu pikirin? “
“ Gak apa – apa, aku tunggu diluar aja ya gak pakek lama “ ancam ku balik.
===#===
Zaza sudah datang dan memilih – milih beberapa gaun saat aku dan Indra datang, Zaza terlihat sangat bahagia sekali, kita sama – sama terbengong melihat kehebohanya saat Zaza mondar – mandiri kesana kemari kita pun bertukar pandangan dan tersenyum menyadari sepertinya pikiran kita berdua sama, sama – sama teringat masa – masa dulu kita tidak melakukan yang Zaza lakukan.
“ Hay kalian sudah datang kok malah berdiri disini sih ayo donk bantuin gue milih “ Zaza menyadari kedatangan kita akhirnya.
“ Emmm Vio, aku ke bagian sana dulu ya kalau udah selesai dan mau pulang telpon aku aja “ Setelah menyapa Zaza Indra memutuskan untuk memberikan waktu untuk ku dan Zaza berdua saja aku sangat mengerti maksud Indra itu.