Move On Vio

45.1K 1.7K 15
                                    

Berbeda dengan jam kerja orang – orang yang bekerja dikantor atau di tempat – tempat yang memiliki jam kerja pada umumnya, Vio’s Café memiliki jam kerja sedikit berbeda dengan jam kerja untuk pekerja kantoran lainnya. Dimana orang – orang kantoran memulai pekerjaanya sedangkan Vio’s Café justru sebaliknya walaupun ada satu, dua orang pengunjung yang datang namun tidak seramai pada jam istirahat orang kantoran, karena itu waktu – waktu seperti ini menjadi waktu istirahat untuk para anak buah ku.

 Diantara beberapa pengunjung yang mengunjungi Vio’s Café tidak sulit untuk melihat ekspresi para pengunjung, sambil mengecek keputuhan Café aku duduk di bangku dekat kasir dengan mengintrogasi Titin yang lebih tahu kondisi dapur dan yang lainnya. Pintu café terbuka dan seorang Ibu – ibu memasuki café dan memilih tempat duduk di pinggir jendela dan memesan sesuatu. Butuh waktu beberapa saat untuk meyakinkan penglihatan ku apa benar yang aku lihat atau hanya mirip aja, setelah merasa yakin aku mulai beranjak menghampirinya.

“ Tante Wiwik, kok kesini gak kasih kabar sih? “ aku langsung memeluknya sebagai ucapan salam.

“ Kenapa harus kasih kabar, kan tante datang sebagai pengunjung biasa “

“ Tante bisa aja, emm bagaimana café aku? “ Tanya ku bosa basi

“ Menarik dan elegan “ jawabnya membuat pipi ku bersemu merah.

“ Tante bisa aja, ow ya tante sama siapa? “

“ Tadi bareng anak tante dia sekalian berangkat kerja “

“ Ow gitu, tante udah nyobain coffee disini, hmmm ada menu baru loh “

“ Benarkah, boleh juga dicoba “

 Aku langsung memesankan untuknya sambil menunggu pesanan datang mengobrol banyak tentang dulu dia dan almarhum suaminya ternyata bersahabat dengan kedua orang tua ku. Tante Wiwik hampir sama dengan ibu dia sangat baik dan mudah sekali tersenyum.

“ Vio tante ikut sedih dengan yang terjadi sama kamu, tapi percaya sama tante kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari dia “

 Aku terkejut karena tiba – tiba tante Wiwik membahas hal itu dan dari mana dia tahu, aku teringat pertemuan terakhirnya dengan ibu dan terjawab semua pertanyaan ku. Hanya sebuah senyum tipis yang bisa aku berikan sebagai tanggapan kata – kata tante Wiwik.

 ==#==

 Hujan turun hampir seharian sejak pagi sampai malam hari, hujan dadakan di musim kemarau, udara dingin langsung menyerbu ku saat aku keluar dari mobil dengan sedikit berlari agar tidak basah terkena hujan saat memasuki rumah. Rumah sangat sepi hanya ada ayah yang sedang menonton TV sendirian, dimana ibu pikir ku.

“ Vio kamu udah pulang “ sapa ayah yang ternyata menyadari kedatangan ku.

“ Udah, kok ayah sendirian aja sih ibu dimana? “

“ Ibu kamu tadi meminta ijin buat menginap ditempat sahabatnya karena anaknya sedang keluar kota jadi dia meminta ibu kamu menemaninya lagi pula sudah lama mereka tidak bertemu “

“ Ow ya aku baru tahu kalau ibu punya sahabat selain tante Wiwik “

“ Lah kamu udah kenal Wiwik ternyata? “ Tanya ayah kaget

“ Udah kemaren dia sempet mampir ke Café dan sebelumnya juga pernah ke rumah. ibu yang ngenalin aku padanya “

“ Ow begitu, jadi udah waktunya “

“ Waktunya apa yah? “

“ Gak apa – apa, mandi dulu sana udah malam ibu kamu udah masakin makan malam “

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang