Harapan

44.9K 1.6K 7
                                    

Seperti layaknya sebuah mimpi buruk kejadian – kejadia itu dan kini mimpi buruk itu telah berakhir dan berganti menjadi mimpi indah yang membuat ku enggan untuk membuka mata takut kalau semua keindahan dan kebahagiaan yang saat ini aku rasakan akan hilang sesaat aku membuaka mata dan bangun dari tidur. Samar – samar au mendengar suara Indra sedang berbicara dengan seseorang entah itu sebagian dari mimpi ku atau suara dia beneran. Rasa penasaran ku membuat ku akhirnya membuka mata dan mendapatkan jawaban atas penasaran ku, dan senyum bahagia menghiasi ku karena ternyata semua ini bukan hanya mimpi namun ini kenyataan.

 Indra sedang membungkuk di perut ku dan mengelusnya dengan mengajak bicara calon buah hati kita yang masih ada didalam kandungan ku. Suaranya lirih tapi terdengan ketulusan dalam setiap ucapanya, sebuah ucapan permintaan maaf yang sampai kapan pun tidak akan dianggap cukup buatnya menebus semua perlakuanya pada ku dan yang ada didalam perut ku.

“Maafin Ayah ya, sampai kapan pun ayah tidak akan melupakan kesalahan ayah yang telah menyakiti kamu dan ibu mu. Hemm kamu lagi apa disana? Pasti belum bangun kan sayang, kamu harus kuat disana karena ayah dan ibu akan selalu menjaga mu sampai kamu hadir ditengah – tengah kita nanti “

 Mendengar kata – kata Indra membuat ku gak kuasa menahan rasa haru, ketakutan ku akan masa depan selalu menghantui ku disaat mimpi buruk itu, menjaganya sendirian akan terasa berat namun sekarang ada Indra yang membantu ku menjaganya. Aku membelai rambutnya yang ku sadari dia memiliki potongan rambut baru tidak berantakan lagi seperti saat aku melihatnya dirumah sakit waktu itu. Sedikit demi sedikit Indra mulai membenahi dirinya dan kembali memiliki arah tujuan hidup dan ada aku dan buah hati kita berdua didalamnya.

“Pagi sayang “ Indra menyunggingkan senyum yang sangat aku sukai dia meninggalkan perut ku dan mencium kening ku dengan sayang.

“Pagi, apa aku mengganggu kalian? “ tanya ku dan Indra langsung mengerti maksud pertanyaan ku. Dan dengan malu dia tersenyum karena ternyata aku menyadai apa yang dia lakukan.

“ Kamu mau sarapan apa, biar aku yang bikin sarapan pagi ini untuk kalian “

“Yakin bisa? “ tanya ku meledek Indra karena terakhir kali aku meminta bubur hasilnya berantakan dan akhirnya dia memilih membeli.

“ Aku akan berusaha untuk kalian “

“Hehehe gak usah sayang, biar aku aja “ Indra mencium ku lagi dan mencium perut ku yang mulai membuncit.

“Baiklah aku akan membantu aja, sekarang aku akan adil pada kalian aku akan melakukan dua hal sekaligus karena aku sangat mencintai kalian berdua “ maksud Indra adalah disaat dia mencium ku dia akan mencium anak kita juga.

 ==#==

 Usia kandungan yang sudah memasuki usia tiga bulan, dan bagian perut sudah bisa dilihat orang kalau aku sedang hamil. Kedua orang tua ku selalu dengan rajin mengecek keadaan ku walaupun mama tidak bisa melakukan yang dilakukan orang tua ku tapi dia tidak kehabisan akal setiap saat dia menelpon untuk menanyakan keadaan dan kandungan ku. Walaupun kalau bisa menolak aku gak mau diperlakukan berlebihan seperti ini tapi aku memakluminya karena ini adalah cucu mereka yang pertama jadi hal ini wajar mereka lakukan.

 Tidak ada satu pun permintaan ku yang ditolak oleh Indra, dia sangat memanjakan ku hampir semua pekerjaan rumah yang biasanya aku lakukan diambil alih olehnya tapi mana mungkin aku betah hanya duduk diam dirumah melihat Indra melakukan semuanya. Akhirnya dia mengijinkan aku tetap melakukan tugas ku hanya yang ringan saja selebihnya dia tetap bersi keras yang akan melakukanya. Dan satu hal yang harus dengan keras aku minta darinya awalnya sangat sulit memberikan pengertian namun akhirnya dia mengijinkan ku yaitu untuk tetap mengurus Vio’s café untuknya itu akan menguras tenaga ku tapi akhirnya aku berhasil membujuknya dan dia mengijinkan meskipun dengan berbagai persyaratan.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang