Adik Ipar

38.6K 1.5K 8
                                    

Akhirnya bisa balik lagi hehe biasa justru kalo libur aku gak sempet untuk menuangkan ide" ku dalam sebuah tulisan...

Sudahlah yang penting aku bisa tetep melanjutkanya hehehe..

^_~ love and hug

Setelah acara resepsi pernikahan yang berjalan sangat lancer dan mengesankan, hubungan ku dan Indra juga semakin mengalami kemajuan. Namun seperti biasa seolah waktu masih kurang bersahabat dengan kita. Menyandang jabatan sebagai manajer marketing menurut ku tidak begitu sibuk hanya pada saat – saat ada even tertentu akan lebih sibuk dari hari biasanya. Tapi melihat Indra bekerja siang dan malam membuat ku berfikir ulang tentang pandangan ku. Kadang aku meresa kasihan padanya hanya dua hari saja dia tidak masuk bekerja karena acara itu dia harus menebusnya dengan bekerja ektra siang dan malam selama dua bulanan kurang lebih.

Tidak ada sedikit pun pembicaraan mengenai bulan madu seperti pasangan pengantin barubpada umumnya. Dan yah itu tidak jadi masalh buat ku, karena aku memang sedang tidak ingin berpergian kemana pun. Cukup beristirahat dirumah dan mencoba memulai dari awal lagi yugas baru ku yaitu menjadi seorang istri.

Melihatnya masih sibuk dimeja kerjanya hingga larut malam hanya dengaan cahaya lampu yang kecil karena takut mengganggu tidur ku kalau menggunakan lampu yang lebih terang lagi. Seperti malam ini, jam sudah menunjukan jam 1 dini hari, Indra masih duduk diposisi yang sama dengan yang ku lihat sebelum aku ketiduran tadi. Apa begitu berat pekerjaanya, sehingga dia harus bekerja di malam hari juga padahal seharian sudah dia bekerja dikantor waktu istirahatnya pun mulai tidak teratur. Jam segini dia belum beranjak dari tempat duduknya sedangkan dia harus bangun pagi dan berangkat kekantor lagi dijam kantor seperti biasa bahkan kadang lebih awal dari jam berangkat biasanya. Aku akhirnya menghampirinya dan berharap permintaan ku kali ini akan didengar olehnya karena entah untuk ke berapa kalinya aku memintanya untuk beristirahat walaupun hanya sebentar saja.

“ Hay ini udah jam berapa, kenapa belum tidur juga? “ tanya ku serak khas suara orang bangun tidur. Indea terkejut mendengar suara ku disampingnya dan hanya tersenyum menyadari jam sudah pagi.

“ Iya sayang sebentar lagi “ jawabnya pelan dengan penuh perasaan untuk menolak ku lagi.

“ Apa pekerjaan ini lebih penting dari pada aku? “ tanya ku tanpa aku sadari, entah dari mana aku menemukan pertanyaan seperti itu. Karena biasanya aku tidak pernah mempermasalahkan pekerjaan didalam hubungan kita berdua. Tapi berhasil membuat Indra berpaling dan kali ini menghadap ku.

“ Enggak, kamu jauh lebih penting “ jawabnya dengan membelai rambut ku yang tergerai dan berhasil membuat ku malu di tambah dengan kecupan singkat dikening ku.

“ Ya udah besok kan masih ada waktu lagi, kenapa gak tidur sebentar aja “ kali ini aku berkata nyaris memohon. Indra langsung memeluk ku dengan lembut.

“ Baik lah “ jawabnya singkat lalu melumat bibir ku yang tidak tahu kenapa aku langsung merespon dengan membalas ciuman Indra.  

Membuat kita berdua kali ini benar – benar melakukan yang sudah seharusnya sejak awal pernikahan kita lakukan. Perasaan yang aku rasakan saat ini tidak bisa diungkapkan dengan apapun. Sempat merasa malu karena mau gak mau aku harus mengakui kalau aku sudah lama mengingginkan diperlakukan seperti ini olehnya, suami ku sendiri.  

==#==  

Pagi hari yang tidak sama dengan pagi – pagi sebelumnya, biasanya saat aku membuka mata orang yang tidur disamping ku begitu jauh sudah tidak ada lagi ditempatnya. Numun kali ini dia begitu dekat dengan ku bahkan mendekap ku dalam pelukanya yang hangat. Aku tersenyum malu menyadari keadaan ku pagi ini saat terbagun tidak seperti biasanya. Rasanya ingin berlama – lamaan seperti ini mengamati sosok tampan yang memeluk ku dengan tanganya yang kekar. Raut letih samar – samar terlihat jelas diwajahnya yang tampan namun terbentuk senyum bahagia disana membuat ku semakin malu lagi. Saat mata pemilik sosok itu terbuka dan aku kepergok sedang asik menatapnya membuat ku salah tingkah tidak tahu harus berbuat apa, namun dia hanya memeluk ku lebih erat lagi.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang