Kekecewaan yang sangat sulit untuk aku terima dengan akal sehat ku, penjelasan dari Awan tidak bisa memenuhi rasa penasaran ku dan tidak ada satu pun penjelasan yang bias aku terima. Semenjak saat itu tidak ada yang bisa aku pikirkan selain semua kata – kata yang terucap dari mulut Awan, semakin keras aku berusaha untuk memahami penjelasan itu hanya membuat hati ku semakin terasa sakit, air mata sudah mengering di pipi ku. Tatapan mata ku menerawang jauh entah ke mana menduga - duga berbagai alasan - alasan yang membuat Awan melakukan hal seperti ini terhadap ku, alasan karena cewek itu sepertinya yang sangat memungkinkan Awan seperti ini.
Aktivitas yang selalu membuat ku sibuk berantakan tanpa aku lakukan satu dari semua itu, jangankan rutinitas ku diri ku sendiri pun tak terurus lagi, layaknya orang hidup tanpa nyawa karena separuh dari hidup ku sudah meninggalkan ku. Sebuah rangkulan membuat tubuh ku menegang, suara orang yang merangkulnya membuat tubuh ku tidak lagi menegang dia adalah Zaza.
“ Mau sampai kapan loe seperti ini Vio? “ ucapnya pelan namun penuh keperihatinan. Air mata mengalir lagi dipipi ku.
“ Apa salah gue sebenarnya? Semua ini hanya mimpi buruk kan? “ Tanya ku dengan suara parau dan nyaris tidak terdengar jelas oleh orang didekat ku bahkan.
“ Ini hanya mimpi buruk yang akan segera selesai kalau loe bangun dan menghadapinya “ tangis ku akhirnya pecah dan dengan kasih sayang Zaza memeluk ku.
“ Gue bingung Za “
“ Vio loe gak boleh seperti ini terus, apa loe lupa dengan café loe, café yang loe bangun dari kerja keras loe, dan anak buah loe membutuhkan loe. Orang tua loe yang tidak kalah sedih dari loe, karena melihat anak mereka seperti ini. Please Vio dunia belum berakhir dan loe harus terus maju untuk merubah hidup loe, Awan bukan pemilik hidup loe, tapi loe sendiri yang memiliki kehidupan loe semua tergantung pada loe Vio “ aku tersedu – sedu mendengarkan semua yang dikatakan oleh Zaza, semuanya benar namun terasa sangat menyakitkan. “ Loe cantik, dewasa, mapan, sukses dan hanya orang – orang bodoh seperti Awan yang mau meninggalkan loe, percaya sama gue, loe berhak mendapatkan jauh lebih baik dari dia “ ucap Zaza yang mulai kehilangan keasabaranya.
Tanggung jawab ku akan nasib café dan anak buah ku memberi hantaman buat hatinya, ditambah lagi ke dua orang tua ku mereka yang selalu ada disamping ku membuat hati ku seperti diremas dan tidak sanggup merasakan sakitnya. Selama ini aku sudah menomer dua kan letak kedua orang tua ku di hati ku, aku salah, ya aku telah salah mengganti posisi mereka. Kebahagiaan yang selama ini aku rasakan tanpa sengaja sudah melupakan ke beradaan orang tua ku namun begitu mulia perasaan orang tua yang selalu ikut bahagia saat melihat anaknya bahagia.
Mengingat usaha ke dua orang tua ku yang selalu mencoba menghibur ku dan memberikan dorongan semangat, apapun disediakan oleh mereka walaupun tak satu pun yang aku minta dari mereka bahkan kemauan ku sendiri aku tidak tahu apa yang aku inginkan sekarang ini. Memang sejak kecil aku tidak suka hidup dimanja walaupun aku adalah anak tunggal dikeluarga ku.
Perlahan aku mulai bangkit dari keterpurukan dan kesedihan ku, meskipun kadang malam – malam ku masih harus dihiasi dengan air mata. Dan mungkin memang benar tidak ada yang bisa menjadi obat paling mujarap saat ini untuk ku selain waktu. Seberapa besar usaha ku tidak akan bisa menyembuhkan sakit hati ku, hanya keajaiban waktu yang bisa menolong ku saat ini. Tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan untuk menunggu keajaiban waktu selain dengan menyibukan diri mengambil alih tugas ku di café, café milik ku pribadi yang sudah lama aku tinggalkan .
==#==
Meskipun masih sering anak buah ku memergoki ku sedang melamun dan meneteskan air mata, mereka tidak ada yang berani menegur ku entah sdisengaja atau tidak justru mereka membuat ku sesibuk mungkin sampai tidak memiliki waktu untuk melamun dan mengingat apa yang telah terjadi. Akhirnya aku bisa mulai bersikap normal kembali, aku bisa marah, senang dan tersenyum melihat ekspresi anak buah ku yang jelas – jelas sedang aku tegur mereka justru tersenyum dan bahkan ada yang tertawa itu membuat ku ikut tertawa dan melupakan kemarahan ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/17073966-288-k409141.jpg)