LA Entertainment.| Agency building.| Living Room.|10:00 am.
Ruang tamu yang berada disebuah agensi besar se- Amerika. Dengan ruangan warna hitam yang mendominasi. Kenzie duduk dengan sombongnya, menumpuhkan kaki kanannya ke kaki kiri. Tangannya bermain dengan layar tab lebar, membaca sesuatu untuk kontrak brand ambassador smartphone yang akan diliris akhir bulan ini.
" Ku harap kau menerimanya." Ucap Manager.
" Brand ambassador, baiklah produk nya tidak buruk." Ucap Kenzie dengan mengangguk kan kepalanya.
" Kau suka?." Tanya Manager dengan senyum sumringah.
Kenzie hanya tersenyum membalas nya, ia pun membuka berkas yang ada didepannya, yang mungkin itu adalah berkas perjanjian kontrak yang harus ditandatangani.
" Kapan syuting iklannya?." Tanya Kenzie dengan mata dan tangan yang fokus membaca dan membolak balikkan berkas.
" Nanti malam, apa kau bisa? Perusahaan memilih syuting pada malam hari karena produk smartphone yang dirilis memamerkan kecanggihan kamera yang dimana foto akan tetap cerah walaupun dikeadaan sangat gelap, kamera nya pun bisa menembus--." Ucap Manager terpotong.
" Aku sudah selesai, apa boleh pulang?." Ucap Kenzie dengan melempar bolpoin selepas ia sudah menggunakan.
Kenzie menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, ia bergerak tidak nyaman seakan akan ia sudah bosan berbincang dengan orang tersebut. Pandangan nya pun sudah mulai kesana kemari mencari kenyamanan.
Manager pun mengangguk anggukan kepalanya, tau bahwa Kenzie sudah tidak nyaman dari tatapan nya yang tajam tidak tahan. " Silahkan, jika kau ingin pergi." Ucap Manager dengan memaksa menyunggingkan senyuman.
Mendengar hal tersebut Kenzie langsung bangkit dari duduknya dan berjalan keluar tanpa say goodbye. Manager tidak memperdulikan nya walaupun hatinya sangat ingin menjewer telinga Kenzie. Manager pun menghembuskan nafasnya lega, tidak peduli dengan perlakuan Kenzie, yang terpenting iklan disetujui.
Kenzie keluar dari ruangan, hal pertama yang ia lihat saat membuka pintu adalah Auris. Auris sedang berbincang hangat dengan seorang wanita berpakaian formal, mungkin salah satu karyawan di agensi. Mereka berbincang di kursi tunggu, senyum dan obrolan hangat terlihat dari raut wajah mereka. Kenzie pun sedikit merasa bersalah karena mengganggu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kozhan the Rich Family
Teen FictionSebuah cerita keluarga kaya raya yang memiliki 4 pewaris, Dengan satu putri dan tiga putra, yang memiliki wajah malaikat. Berbagai konflik keluarga, cinta, mereka lalui dengan rasa persaudaraan. Jika ada yang bilang wajah yang cantik adalah kebangga...