Feeling Floating

520 47 0
                                    

Kozhan's Mansion.| Kenzie's Bedroom.| 8.00 am.

Kenzie sudah siap dengan pakaian yang dipilihkan Auris Pink Hoodie dengan celana yang sengaja disobek di bagian lutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzie sudah siap dengan pakaian yang dipilihkan Auris Pink Hoodie dengan celana yang sengaja disobek di bagian lutut. Sangat terlihat casual.

Ada yang mengganjal di hati Kenzie dengan penampilan nya, tidak biasa ia memakai warna ini, tapi masa bodoh ini pilihan Auris yang sudah ia percayakan tentang Fashion nya kepada Auris.

" Kau yakin ini bagus?." Tanya Kenzie dengan tatapan dingin nya.

Auris mengangguk dengan kerasnya bahwa ia sangat yakin. Melihat Auris yang sangat yakin, akhirnya Kenzie percaya dan pergi dari kamarnya untuk menuju ke Dance Club. Auris pun terus mengikuti Kenzie dibelakangnya.

Kenzie turun dari anak tangga Mansion mewah keluarganya dengan tatapan tajam yang terlihat sangat tampan. Membuat Susan- maid yang sedang mengomandoi beberapa maid lain yang sedang bersih bersih, tersenyum hormat dan kagum, betapa tampannya pewaris takhtah ini.

 Membuat Susan- maid yang sedang mengomandoi beberapa maid lain yang sedang bersih bersih, tersenyum hormat dan kagum, betapa tampannya pewaris takhtah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Pagi tuan muda." Ucap hormat Susan dengan tersenyum ramah. Para maid lain pun tersenyum senyum sendiri salah tingkah melihat Kenzie. Namun Kenzie tidak memperdulikannya.

" Panggilkan Victor, Susan." Ucap Kenzie to the point. Auris yang awalnya tersenyum ramah kepada Susan untuk mewakili Kenzie, kaget melihat ketidak sopanan Kenzie. Ingin sekali memukul kepala angkuh sombong itu.

" Baiklah." Ucap Susan masih dengan senyum ramahnya.

" Bibi Susan biar aku saja." Ucap salah satu maid yang sedikit mencari perhatian Kenzie dengan tingkah dan senyumnya.

Bibi Susan pun mengangguk. Namun...

" Siapa yang menyuruhmu? Selesaikan pekerjaan mu dulu." Ucap Kenzie dengan angkuh dan dingin. Lagi, Auris menatap Kenzie dengan melotot, tidak tau bagaimana bisa ada manusia seperti ini.

Kenzie melirik Auris karena merasa tusukan mata Auris yang sangat terasa di tubuhnya.

" Jangan melihatku seperti itu." Ucap Kenzie. Auris menelan ludahnya kuat mencoba menahan.

Kozhan the Rich FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang