3

1.5K 96 0
                                    

   Kebulan asap selalu keluar dari hidung Dan mulut Taehyung. Sudah tiga batang rokok yang dia hisap.

"Kenapa aku tidak bisa marah dengan kak Irene?"

   Taehyung menjatuhkan rokok dan menginjaknya. Taehyung mengusap wajahnya kasar,dan mengusak rambunya ke belakang.

"Gua bingung dengan perasaan Gua..."

"Gua gak pernah merasa kayak gini kalau dekat anak cewek..."

   Taehyung mengambil Hp nya yang sedari tadi bergetar.

"Mamah?"

"Iya?"

"......."

"Taehyung tidak bisa mah"

"........"

"Baiklah..."

"......"

"Iya.."

"Ckh...gua males ketemu orang itu..."

"Hah...demi Mamah..."

  Taehyung menatap kedepan. Melihat indahnya pemandangan dari atap Sekolah.

   Mengizinkan angin menerpa wajahnya yang tampan. Tidak peduli dengan wajahnya mulai dingin.

"Gua Capek..." Taehyung meneteskan air matanya .

"Taehyung Capek mah..." Taehyung menunduk. Taehyung mulai terisak.

"Taehyung capek....hiks..."

"Tae..."

"K-kak Irene.."
















































Flashback on

"Oh ya Taehyung pergi kemana?" Irene menatap temannya.

"Mungkin lagi ngerokok di atap Sekolah..." Jisoo menatap Irene.

"Taehyung ngerokok?"

"Iya kak..."

"Selain ngerokok,Taehyung kadang suka tawuran kalau ada yang Ajak..dia suka bolos juga.."

"Dia kenapa bisa begitu?" Irene menatap Jungkook.

"Kalau itu kita gak bisa kasih tau kak...lu Tanya aja..." Jungkook tersenyum ke Irene.

   Irene paham karena dia baru kenal dengan Taehyung.

"Dia diatap sekolah?" Wendy mengangguk.

   Irene bangkit dari duduknya dan pergi menyusul Taehyung.

   Irene sampai diatap Sekolah. Dia berjalan mencari Taehyung. Dan dia mendengar suara tangisan seseorang.

"Taehyung Capek mah..." Taehyung menunduk. Taehyung mulai terisak.

"Taehyung capek....hiks..."

'Itu Taehyung..'- Irene

   Irene menghampiri Taehyung yang tengah terisak.

"Tae..."

"K-kak Irene.."

Flashback off

    Taehyung cepat-cepat menghapus air matanya.

"Ada apa?" Nada Taehyung terkesan dingin.

"Gak papa..." Irene tersenyum sangat Manis. Irene berjalan kearah Taehyung.

"Kenapa nangis?" Irene menatap Taehyung.

"Gak papa.." Taehyung cuek saja dan memalingkan mukanya.

"Mmm...gua tahu kita baru kenal,tapi..tidak ada salah nya kan bercerita mungkin bisa ngehilangin sedikit beban lo..." Taehyung hanya mengangguk.

"Kalau lo pingin nangis...nangis aja...sakit tau gak nangis ditahan...rasanya gak bisa lega...setidaknya beban dan pikiran lo berkurang saat lo menangis... Bila mulut tidak bisa berbicara biar kan tangisan yang berbicara..." Taehyung terdiam dengan ucapan Irene.

   Seketika air matanya turun. Makin lama isakannya semakin kencang. Irene memeluk Taehyung. Mengusap punggung Taehyung dengan lembut.

   Taehyung mengeratkan pelukannya. Menyembunyikan wajahnya diceruk leher Irene.

  Taehyung tidak tahu,setelah mendengar kata-kata Irene,Taehyung ingin meluapkan semua tangisan nya. Taehyung merasa nyaman dengan pelukan Irene,membuat hati nya sedikit tenang dan menghangat.

   Baru pertama kali dia merasa seperti ini dengan perempuan. Pelukan Irene seperti pelukan sang Mamah. Menenangkan dan menghangatkan.

"Thanks kak..." Taehyung tersenyum simpul menatap Irene dengan mata bengkak nya sehabis nangis.

"Masama...kalau ada apa-apa cerita aja..." Irene menghapus jejak air mata Taehyung dengan ibu jarinya.

  Irene tersenyum manis. Tidak tahu perasaan apa yang terjadi pada Irene. Ingin rasa selalu disamping Taehyung. Menemaninya,menghiburnya saat sedih. Dia senang dengan pelukan Taehyung.

"K-kak..."

"Iya?"

"Gua boleh peluk lo?" Irene hanya mengangguk. Taehyung memeluk Irene erat. Seperti tidak ingin kehilangan Irene. Menyembunyikan wajahnya diceruk leher Irene. Menghirup aroma tubuh Irene yang menenangkan.
































































Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..

Annyeong

02-01-2020

The Mask { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang