14

985 61 3
                                    

"Rose... " Rose masih diam tidak menggubris omongan Chanyeol.

"Aku minta maaf... Maaf ngebuat kepercayaan lo hancur.. " Chanyeol berjongkok dihadapan Rose yang duduk dikursi.

"Gua muak kak... Lo terlalu banyak ngomong tanpa pembuktian.. " Mata rose sudah berkaca-kaca.

"Maafin gua... Ini terakhir kali... Gua janji.. " Chanyeol menggenggam tangan Rose. Menatapnya dengan tatapan mohon.

"Baiklah... Terakhir kali? " Chanyeol mengangguk mantap. Rose memeluk Chanyeol dengan erat.

"Rose... " Chanyeol melepaskan pelukannya.

"Mau jadi milik gua? " Rose terkejut. Dan setelah itu Rose mengangguk dan tersenyum. Chanyeol memeluk erat Rose dengan perasaan sangat senang.

"Sekarang lo mutlak milik gua... "















































"Boleh kah saya duduk di samping mu? "

"Ah boleh om... Silahkan... " Taehyung mempersilahkan seorang laki-laki duduk disampingnya.

Setelah dari rumah Irene untuk mengobati lukanya, Taehyung pergi ke Sungai Han.

"Habis berantem? " Taehyung hanya mengangguk.

"Tawuran... "

"Bagaimana anda tahu? " Orang itu hanya terkekeh.

"Aku juga pernah muda nak... Pernah berantem juga... " Taehyung hanya mengangguk.

"Ah ya perkenalkan saya Kim Woobin... " Taehyung menjabat tangan Woobin.

"Kim Taehyung... "

"Kim Taehyung? " Taehyung mengangguk.

"Aku teringat seseorang... " Woobin mendongak menatap langit yang cerah.

"Teringat? "

"Iya anak ku.... Namanya persis seperti mu.. " Woobin menatap Taehyung.

"Tapi dimana anak mu? " Taehyung menatap Woobin dengan tanda tanya.

"Bolehkah saya bercerita? " Taehyung mengangguk dan menatap Woobin.

"Dulu aku menikah dengan seorang perempuan cantik... Kita dikaruniai dua seorang putra.. Tapi... Saya tidak bisa menemani istriku melahirkan putra kedua ku.. Saya saat itu berada di Jepang.. Saat saya pulang dari ternyata pesawat yang saya tumpangi ada masalah.. "

"Jadi kita harus terjun... Tapi saat itu ada anak kecil yang tidak kebagian jaket pelampung... Jadi jaket pelampung saya.. Saya berikan ke anak itu... Kita terjun bersama... Setelah itu saya tidak tahu yang terjadi.. "

"Tapi saya ditemukan seorang kakek tua.. Saya dirawat.. Dan saya ingin kembali tapi.. Saya membutuh kan waktu.. Tapi saat kembali.. Ternyata sudah terlambat.. Istriku menikah.. Dan kabarnya karena dijodohkan.."

"Paman tidak terlambat... " Woobin menatap Taehyung.

"Kenapa kau begitu yakin? " Taehyung hanya terkekeh.

"Semua berawal dari yakin paman... Paman temui saja keluarga paman.. Mungkin bisa kembali utuh seperti yang paman harapkan... " Woobin mengangguk menatap Taehyung.

"Sepertinya kamu punya banyak masalah nak? Tapi kamu juga lagi bahagia? " Taehyung hanya terkekeh.

"Kakak saya meninggal... Semua orang menyalahkan saya atas kematiannya... Saya dianggap pembunuh sama papah saya... Dan ya saya selalu dituntut untuk jadi sepertinya... " Taehyung tersenyum miris.

"Karena jika tidak mamah yang kena pukul.. Karena membela saya... Saya orang nya tidak suka diatur, apalgi dikekang.. Saya bebas tapi masih punya batasan.. Saya hanya meluapkan semua nya di kenakalan saya... Saya penah mau mengakhiri hidup saya tapi gagal.. " Taehyung hanya terkekeh.

"Saya capek... Harus dituntut ini itu... Saya capek harus menuruti semua kemauan laki-laki itu... Saya capek dituduh sebagai pembunuh... Dan itu membuat mental saya agak terganggu...saya selalu dihantui rasa bersalah... Selalu tidak tenang saat tidur.. " Woobin terkejut mendengar cerita Taehyung. Hati nya berdenyut sakit.

"Saya selalu merasa... Dia bukan papah saya... Tapi yasudah lah... "

"Bolehkah saya memeluk mu? " Taehyung menatap Woobin ragu tetapi kemudian mengangguk.

Woobin memeluk erat Taehyung seperti tidak mau kehilangan Taehyung. Taehyung yang diperlakukan seperti itu tidak mengerti tetapi hanya diam. Jujur Taehyung sangat nyaman dalam pelukan Woobin. Karena Taehyung tidak pernah dapat pelukan dari sang papah sebelumnya.

"Aku akan disamping mu... Kalau ada apa-apa bilang saya saja... " Taehyung hanya mengangguk dipelukan Woobin.

















































'Maaf Tae... Gara-gara papah kau menderita... Mamah mu juga.. Dan ternyata anakku yang pertama sudah tidak ada... Maaf sayang aku sangat-sangat terlambat. Tetapi aku akan kembali merebut apa yang seharusnya miliku. Membuat kalian bahagia... '-Woobin





































'Kenapa aku merasa sangat dekat dengan paman ini. Pelukannya merasa nyaman seperti pelukan mamah dan kakak. Aku berharap paman ini papah ku. Tetapi tidak mungkin kan? '-Taehyung























































Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..

Annyeong

01-02-2020

The Mask { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang