13

985 61 1
                                    

   Tawuran terjadi ricuh. Mereka semua adu pukul sana sini. Tidak peduli luka ditubuh dan diwajah mereka yang sudah banyak.

  Tiba-tiba terdengar suara sirene polisi dari arah belakang. Mereka semua langsung membubarkan diri.

"Cabut!! " Taehyung memberi aba-aba pada teman-temannya untuk mundur. Begitu juga di geng sebelah. Geng sebelah sudah pergi semua.

"Tunggu.. " Taehyung menghentikan langkah teman-temannya.

"Kenapa? Ntar kita ketangkep... " Sungjae sudah panik sendiri.

"Ketangkep mah ketangkep aja jae.. " Jackson merotasi kan matanya malas.

"Itu bukan mobil polisi.....itu mobil Jimin.." Taehyung melihat mobil di belakang kumpulan motornya.

"Taehyung!! " Irene keluar dari mobil dan langsung berlari memeluk Taehyung.

"K-kak.... " Taehyung diam dengan Irene yang tiba-tiba memeluknya.

"Jangan ikut tawuran lagi....."suara Irene bergetar.

" Gua gak mau lo kenapa-napa... " Taehyung diam. Dia menatap teman-temannya yang keluar dari mobil.

"C-chanyeol?"

"Eh.. Rose.... "

"Mampus lo... " Taeyong disamping Chanyeol menyenggol lengannya. Rose menatap Chanyeol dengan tatapan kecewa.

"Ayo pulang... " Irene melepaskan pelukannya dan menatap Taehyung dengan mata sembabnya.

"K-kak... "

"Ayo pulang.... Terus obati lukanya.. " Taehyung menatap teman-temannya. Teman-temannya hanya mengangguk.

"Iya.. " Taehyung menarik tangan Irene menuju motornya. Taehyung dan Irene pergi dari sana.

"Jim... Pacar Taehyung? " Jackson menatap Jimin.

"Bukan... "

"Lah terus siapa? Kayaknya Khawatir banget... " Celetuk Hanbin.

"Kita aja gak tau kak... "

"Yaudah deh... Yok pulang aja..  Jae gua kerumah lo.. "

"Ngapain.. " Sungjae mengangkat satu alisnya.

"Heheheh kayak lo gak tau aja gua... " Sungjae berdecak malas.

"Berantem aja brani.... Masa sama bokap takut.. " Taeyong menoyor kepala Sungjae.

"Mulut mu... Gua anak berbakti kalau lo tau.. "
"Iya berbakti sama pacar... Jiahahaha... " Sungjae langsung menancap gas motornya.

"Yaudah yok pulang.. " Rose ingin kembali ke mobil tapi tangannya dicegah Chanyeol.

"Rose bareng gua... Kalian pergi aja.. " Jimin dan yang lain mengangguk. Karena mereka paham dengan situasinya.

"Ayo... " Chanyeol menarik Rose menuju motornya.












































    Irene mengobati luka-luka diwajah Taehyung dengan hati-hati. Sedangkan kan Taehyung mengamati wajah Irene yang sedang mengobatinya.

  Tangan mungilnya dengan lihai mengoleskan saleb diwajah Taehyung. Mata sembab nya serius menatap intens lukanya.

"Udah... " Irene menaruh kapas dan obatan lainnya di meja depannya.

    Irene menoleh ke arah Taehyung. Mereka saling berdarah dan saling tatap.

"Kenapa? "

"Kenapa datang? " Irene diam masih dengan menatap Taehyung. Matanya memanas, meneteskan butiran bening tanpa seizin nya.  Taehyung menghapus butiran bening itu dengan usapan ibu jarinya. Tangan besarnya berada di pipi Irene.

"G-gua sayang sama lo... Gua gak mau lo kenapa-napa... " Taehyung menatap mata Irene. Mencari sebuah kebohongan tetapi tidak ada kebohongan secuil pun di mata Irene.

"Gua gak mau kehilangan orang yang gua sayang... Hiks... " Tangis Irene pecah. Taehyung memeluk tubuh mungil Irene. Mengelus surai Irene dengan lembut. Irene memeluk Taehyung sangat erat.

"K-kak... "

"Gua juga sayang sama lo... " Taehyung mencium pucuk kepala Irene. Taehyung benar-benar nyaman dengan Irene. Senang dengan perlakuan Irene. Taehyung baru pertama kali mendapat rasa sayang dan senyaman ini.

   Irene melepaskan pelukannya. Menatap Taehyung yang juga menatapnya. Taehyung tersenyum begitu manis dihadapan Irene. Tangannya menghapus sisa air mata Irene.

"Kak.... Jadilah milik ku... " Irene mengangguk dengan senyuman diwajahnya. Taehyung ikut tersenyum. Ia mencium lama kening Irene.
















































Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..

Annyeong

31-01-2020

The Mask { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang