Pagi Irene merasa sangat indah. Tidurnya semalam sangat indah. Sedari tadi Irene duduk di kursi dengan senyuman yang terus terpapar diwajahnya.
"Anak mamah kenapa nih? Kok seneng banget kelihatannya... " Suzy terkekeh.
"Kakak jadian sama Taengie... "
"Taengie? " Suzy mengangkat satu alisnya.
"Taehyung mamah... ""Oh Taehyung.... " Irene mengangguk.
"Mah.... Kakak mau bawain bekal buat Taehyung... " Suzy mengangguk. Irene mulai menyusun bekalnya dan bekal untuk Taehyung. Irene menata nya dengan sepenuh hati.
"Udah selesai... " Irene tersenyum puas dengan hasilnya.
"Ah ya sayang... Nanti temani mamah ya.. "
"Kemana mah? " Irene menatap Suzy.
"Temani mamah beli kado buat sahabat mamah... " Irene mengangguk.
"Yaudah kakak pergi sekolah dulu... Daaa mamah.. " Setelah mencium pipi Suzy, Irene pergi keluar rumah.
"Jungsuk... Andaikan kamu masih hidup... Kau akan tau bagaimana putri mu tumbuh semakin cantik... Dan sekarang sudah dewasa.. Dia bahkan sudah mempunyai kekasih.... "
"Kau berbahagia lah disana... "
Suasana kantin Hanlim sangat ramai. Murid-murid berhamburan di kantin. Termasuk teman-teman Irene.
"Rene.... Kok bawa dua bekal? " Seulgi melirik bekal Irene. Irene hanya cengengesan.
"Kok gua mencium bau bau aneh ya... "
"Lo kali kentut.. " Jimin menggeplak kepala Jungkook.
"Ah kak Irene... Lama gak? "
"Gak kok... " Irene tersenyum ke Taehyung. Taehyung duduk disebelah Jungkook depan Irene.
"Nih... " Taehyung menyerahkan bekal yang tadi pagi dia buat.
"Astaga kak... Gak perlu bikin juga... "
"Ya gapapa... Makan ayo.. " Taehyung hanya mengangguk dan terkekeh."Ehem... Dunia serasa milik berdua yang lain cuma ngontrak ya.. " Taehyung dan Irene melirik kearah Jimin.
"Ngaku lo berdua jadian kan... " Wendy menatap sinis Irene dan Taehyung.
"Iya.. " Dengan enteng nya Taehyung menjawab pertanyaan Wendy. Irene sudah merona merah mukanya.
"Wah... Kalian jadian gak bilang-bilang nih... "
"Ngapain bilang-bilang... ""Eh busyet nih anak minta digibeng... " Taehyung merotasi kan matanya malas.
"Traktiran dong ya... " Jungkook menyenggol lengan Taehyung.
"Ogah... Orang masih bisa makan juga... "
"Tae traktir dong... Gua lagi bokek nih.. "Jimin merayu Taehyung dengan muka melasnya.
" Amin.. "
"Bangsat lo Tae.. " Taehyung hanya mengendikan bahu nya dan melanjutkan makannya.
"Jahat lo Tae... "
"Yaya... Sepulang sekolah.. " Taehyung merotasi kan matanya malas.
"Udah-udah... Yang cewek mukanya dah merah tuh." Seulgi terkekeh.
"Iya noh.. Merah banget.. "
Taehyung melihat Irene hanya terkekeh. Terlihat begitu lucu wajah Irene saat sedang malu. Irene makan dengan malu-malu.
"Yer... Minta karet sama jepit rambut... " Yeri memberi satu karet dan dua jepit rambut.Taehyung berdiri dari duduknya dan berjalan kebelakang Irene. Taehyung meraih semua rambut Irene yang tergerai. Menguncirnya dengan lihai.
Setelah selesai dengan apa yang dilakukan, Taehyung kembali duduk. Taehyung memakaikan jepit rambut di sisi rambu Irene yang tidak bisa ikut terikat.
Wajah Irene semakin memerah. Taehyung yang melihatnya hanya terkikik geli.
"Wajah kamu merah kenapa kak? " Taehyung menatap Irene dengan senyuman tipis.
"A-ah g-gak papa... "
"Halah bilang gak papa... Tapi hati sedang berbunga bunga" Irene menatap sinis Seulgi.
"Taehyung bisa sosweet juga ya? Lihat deh murid sekitar pada iri... " Taehyung hanya mengendikan bahunya."Oh ya kak.... Temenin ke mall mau? Mau cari kado buat mamah.. "
"Ah tapi nanti mau pergi sama mamah beli kado juga... "
"Mending beli bareng gua aja kak... "
"Coba aku telpon mamah... "
"Mamah... Nanti biar kakak beliin aja kado nya sama Tae... Katanya Tae juga ada perlu.. "
"..... "
"Okey.. "
"Kata mamah iya... " Taehyung mengangguk.
"Ah ya... Kak Tae berarti nanti lo dateng? " Jungkook menatap Taehyung.
"Kalau karena bukan mamah gua juga gak mau.. " Taehyung melanjutkan makannya.
"Yaudah biarin aja nanti dia bilang apa... Pura-pura gak denger.. " Taehyung mengangguk.
Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..Annyeong..
06-02-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask { COMPLETED }
FanfictionTaehyung sang berandal Sekolah. Tapi dibalik sifat berandal nya ternyata dia orang yang rapuh. Dia hanya menggunakan topeng kebahagian agar tidak ada orang yang tahu akan kesedihannya terutama Mamahnya. . . . . . . . . . . . . Vrene 🍂