Taehyung dan Yoona sekarang sedang memasak untuk mempersiapkan makan malam.
"Tae..gimana keadaan mu sama Mamah mu?" Taehyung yang sedang membantu memotong bawang terdiam.
"Mamah..."
"Apa papah mu memukul Mamah mu lagi?" Yoona menatap Taehyung. Taehyung hanya diam tanpa menjawab.
'Sret'
"Ah.." Jari Taehyung tersayat pisau. Darah mengalir dari jari Taehyung. Yoona langsung mengambil jari Taehyung dan membasuh nya dengan air mengalir.
Sebenarnya tidak terasa sakit atau apa,Taehyung hanya kaget.
"Tidak papa?" Yoona menatap Taehyung khawatir.
"Tidak..." Taehyung duduk di salah satu kursi. Yoona mematikan kompor sebentar dan duduk dihadapan Taehyung.
"Ada apa?"
"Kemarin mamah kena pukul lagi gara-gara Taehyung..." Taehyung menunduk.
"Gara-gara surat panggilan lagi?" Taehyung membuang mukanya kesamping.
"Berapa kali bunda bilang,tolong berhenti berbuat ulah. Apa kau tidak kasihan dengan Mamah mu?! Jangan menyusahkan Mamah mu Tae! Kau tau papah mu gimana kan?! Turuti saja kemauannya! Jadilah seperti Kakak mu!" Taehyung bangkit dari duduknya dan pergi dari dapur.
'Jadilah seperti kakak mu!! Ckh..'-Taehyung.
"Ei kok gak kedalam? Dingin lo malam-malam diluar..." Irene menghampiri Taehyung yang berada ditaman samping ruang tamu.
Taehyung yang sedang duduk di kursi dan mengapit selinting tembakau menoleh ke asal suara.
"Gak papa...lagi pengen rasain angin malam..." Taehyung menghisap lintingan tembakau dan menjatuhkan nya. Menginjaknya agar bara api nya mati.
"Ya ntar sakit...angin malam kan gak baik.." Taehyung hanya terkekeh.
"Lo kenapa suka ngerokok?"
"Gak papa ngehilangin stres aja.." Taehyung mendongak menatap langit malam yang sedikit mendung.
"Bukannya malah gak baik ya.." Irene ikut mendongak kan kepalanya.
"Entah lah..."
"Jangan ngerokok...gak baik.."
"Lo siapa gua?" Kaliamat Taehyung langsung menusuk hati Irene.
'Aku tidak tahu perasaan apa ini...kenapa sangat sakit saat Taehyung mengatakan itu?'-Irene
"Lo gak berhak ngatur Gua..." Irene memaksakan tersenyum ke Taehyung. Walaupun hati nya sangat sakit saat mendengar omongan Taehyung.
"Gua kedalem dulu.." Taehyung menunduk. Kenapa ada rasa bersalah telah mengucapkan kalimat itu ke Irene?
Taehyung mengusap kasar wajah nya. Menenggelamkan diri pada malam yang dingin sedikit mendung.
"Hah...."
"Gua nyusahin ya? Hahah lucu..."
"Kenapa sih Tae lo gak guna banget..." Butiran bening keluar dari mata Taehyung. Taehyung memejamkan matanya. Membiarkan butiran bening itu turun dengan angin malam yang menerpa wajah tampannya.
Taehyung menghapus air mata nya kasar. Dan mengacak asal surai yang sudah seminggu ini berwarna biru.
Taehyung bangkit dari duduknya dan pergi dari sana.
"Kak lo mau kemana?" Joy melihat Taehyung yang ingin pergi.
"Gua ada urusan.." Langkah Taehyung dicegah lagi oleh Yoona.
"Tae mau kemana? Ayo makan malam sama-sama..."
"Tae ada urusan bunda..Tae pamit..." Taehyung pergi keluar begitu saja.
"Mamah ada masalah sama kak Tae?" Yoona menatap Jungkook. Yoona menghela nafas dan Jungkook tau apa masalah nya.
"Yaudah kalian ayo kita makan sama-sama..." Semua hanya mengangguk dan pergi menuju dapur.
"Kook...apa masalah itu lagi?" Jungkook mengangguk.
"Gua takut dia kenapa-napa....mendung lagi..." Jimin menghela nafas berat.
"Arghh...sial..."
Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..Annyeong
15-01-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask { COMPLETED }
FanfictionTaehyung sang berandal Sekolah. Tapi dibalik sifat berandal nya ternyata dia orang yang rapuh. Dia hanya menggunakan topeng kebahagian agar tidak ada orang yang tahu akan kesedihannya terutama Mamahnya. . . . . . . . . . . . . Vrene 🍂