10

1.1K 69 0
                                    

"Tae...." Taehyung menoleh kebelakang,melihat Irene yang berjalan mendekatinya.

"Eh gak usah dimatiin...habisin aja.." Irene mencegah Taehyung yang ingin menjatuhkan puntung rokoknya yang masih terlihat panjang.

"Tidak..." Taehyung tetap menjatuhkan nya dan menginjaknya.

"Ada apa kak?" Taehyung menghampiri Irene yang duduk di kursi kayu.

"Gua minta maaf soal kemarin...yang  ngelarang lo ngerokok..." Taehyung mengangkat satu alisnya. Kemudian terkekeh.

"Seharusnya gua yang minta maaf....maaf kalau kata-kata gua nyakitin lo..."

"Tapi kata-kata lo kan bener..." Mendengar omongan Irene,Taehyung menjadi diam.

kenapa sakit saat kak Irene ngomong gitu? -Taehyung

"Nggak...." Taehyung menunduk.

"Nggak apa?"

"Tidak lupa kan...ada apa kesini?" Taehyung menatap Irene.

"Gua lihat lo tadi gak makan....jadi Gua bawain makanan..." Irene menyodorkan sebungkus roti dan susu.

"Gak usah repot-repot kak..." Taehyung ngacak surai rambut Irene.

"Dari pada lo sakit..." Irene menatap sinis Taehyung.

"Gak papa...sakit wajar.."

"Gua gak mau lo sakit..." Taehyung diam. Hati Taehyung menghangat mendengar omongan Irene.

"Dimakan jangan cuma dilihatin..." Taehyung hanya terkekeh dan makan roti yang dibelikan Irene.

"Tae hadap gua bentar..." Taehyung mengangkat satu alisnya dan menurut.

  Irene merapikan rambut Taehyung yang biru dengan tangannya. Taehyung total diam menatap Irene yang sedang merapikan rambut nya.

"Lo sengaja warna in rambut lo biru ya? Biar sama kayak warna iris mata lo?" Taehyung hanya mengangguk.

"Selain biru apa lagi?"

"Pirang,abu-abu,Oren,merah,hijau,ungu,pink.."

"Hahaha kayak warna pelangi tau gak.." Irene tertawa.

"Kalau warna rambut asli lo apaan?"

"Pirang.."

"Lo ada keturunan dari luar ya?" Taehyung mengangguk.

"Dari papah...." Irene mengangguk paham.

"Tae...tangan lo kenapa?" Irene melihat tangan Taehyung yang diperban. Taehyung menundukkan kepala Dan membuang muka .






























































"Tae mata lo kenapa? Sembab amat habis nangis?" Jimin melihat Taehyung.

"N-nggak...."

"Ckh... Ada masalah apa? Gua sama Jungkook khawatir kemarin...dan tangan lo?" Jimin duduk disamping Taehyung. Taehyung hanya diam tidak menjawab.

   Mereka sekarang berada di taman sekolahan. Duduk di salah satu bangku disana.

"Lo nyakitin diri lo sendiri lagi?" Taehyung menatap Jimin.

"Maaf..." Taehyung mengusap wajahnya kasar.

"Kalau ada masalah cerita sama Gua atau Jungkook..." Jimin menepuk bahu Taehyung. Taehyung hanya tersenyum simpul.

'Drtt..Drtt..Drrtt...'

"Ya?"

"...."

"Gua kesana sekarang.."

"..."

"Jim gua pergi dulu..." Jimin mengangkat satu alisnya.

"Biasa ..." Jimin mengangguk.

"Bolos berarti?Ckh..Hati-hati..." Jimin memeluk Taehyung.

"Ya.." Taehyung pergi meninggalkan Jimin sendirian. Jimin tidak tau harus bagaimana menasehati Taehyung.

   Jimin tau yang dimaksud Jimin dengan kata 'Biasa'. Tawuran antar Sekolah.

'Drrt..Drrtt...Drrtt..'

"Ya om?"

"......."

"Iya om...maaf Jimin gak bisa cegah.."

"........"

"Siap om...nanti Jimin sampai kan ke Jungkook.."

"....."

"Tidak apa om...om kapan akan menemui Taehyung? Dan menjelaskan semuanya ke tante?"

"......"

"Baiklah..."

"Huft...astaga...Tae..." Jimin mengusap wajahnya kasar. Jimin pergi dari sana.












































"Psst...kak Rene.." Wendy berbisik ke Irene. Irene menoleh kearah Wendy dan mengangkat satu alisnya.

    Sekarang berlangsung pelajaran fisika di kelas Wendy dan Irene. Wendy dari tadi terus melirik kearah Irene yang matanya sembab dan melamun.

  Kenapa Wendy bisa satu kelas dengan Irene? Karena otak Wendy yang encer,jadi bisa loncat kelas.

"Nanti aja gua ceitain..."

"Sekarang aja lah.." Wendy menyolek tangan Irene.

"Ini lagi pelajaran Wendy.."

"Gak papa lah...orang lagi jelasin dianya.."

"Lo pinter gua bego kalau fisika..."

"Gampang entar gua ajarin..."

"Ishh...entar aja.."

"Sekarang napa sih...ogah kalau nanti"

"Bacot banget sih lo..."

"Irene..Wendy...sedang apa kalian " guru Kang menatap Wendy dan Irene bergantian.

"T-tidak bu....ini tadi saya pinjem pensil Wendy..." Irene merebut pensil Wendy.

"Dengarkan penjelasan saya. Jangan berbicara sendiri!" Guru Kang melanjutkan aktivitas menjelaskannya. Irene melirik sinis Wendy. Sedangkan Wendy hanya cengengesan .


































































Annyeong readers...
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..

Annyeong

27-01-2020

The Mask { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang