Why can't you just be my one and only?
Tell me what you want?~ (where is love lirik)**
Joan melangkah lesu di sepanjang koridor rumah sakit. Ia memilih pulang karena percuma juga ia di sana. Selepas papanya pergi, Zhea hanya terus menanyakan soal Alvin yang belum juga datang menjenguknya. Sementara, kehadiran tidak pernah terlihat.
"Joan?" Suara panggilan itu membuatnya menatap pada seseorang yang menyebut namanya.
"Eum?"
"Joan, 'kan? Udah abis jenguk Zhea, ya?"
"Iya, kamu? Aku lupa siapa namamu?"
"Hei, aku Siska."
"Ah iya, Siska. Sorry lupa."
"Nggak apa-apa. Udah mau pulang aja?"
"Iya," sahut Joan dengan senyum getir yang terbaca oleh Siska.
"Kenapa?" Siska mencoba mencari tahu.
"Yah?"
"Ada masalah?"
"Eum--"
*
Segelas orange juice dan cokelat dingin sudah menghias meja di mana Joan dan Siska duduk saling berhadapan.
Perjumpaan mereka di koridor tadi berakhir di kantin rumah sakit. Sepertinya ada hal serius yang akan mereka bicarakan.
"Hari ini papanya Zhea datang."
"Eric?"
"Hmm."
"Apa dia berulah?"
Joan menggeleng.
"Lalu?"
"Yang ingin aku tanyakan tentang Alvin."
"Alvin? Kenapa dengan Alvin?"
"Hanya ingin tahun Via dan Alvin di masa lalu. Mereka sedekat apa?"
Siska menyeruput cokelat dingin dari gelasnya sebelum menjawab. "Mereka mantan pacar." Siska menjeda kalimatnya. "Mereka saling mencintai dulu, kalau bukan untuk memenuhi amanat Almarhum mamanya Eric. Mungkin ... Via sudah menikah dengan Alvin."
"Jadi, Via ninggalin Alvin waktu itu, hanya untuk memenuhi amanat mamanya Eric untuk menikah dengan anaknya?"
"Tepat sekali!"
Joan menatap kosong gelas orange juice-nya di atas meja.
"Jo!"
"Yah?"
"Kok diem aja?"
"Enggak, aku cuma berpikir, Via mau berkorban sebesar itu."
"Ya, dan kamu liat sendiri, Eric justru ngancurin hati Via lagi sampai tak bersisa sekarang."
"Apa menurutmu mereka masih saling mencintai?"
"Siapa?"
"Via dan Alvin?"
"Eum ... aku nggak tahu soal itu."
"Apa Via nggak pernah cerita?"
"Hei, Jo! Kenapa kamu jadi penasaran soal mereka, sih?"
"Enggak apa-apa. Aku hanya ingin tahu banyak tentang mereka."
"Tapi mereka hanya masa lalu. Bukannya kamu calon masa depannya Via sekarang, hum?" goda Siska sambil cengar-cengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Rasa (Sekuel Rasa) COMPLETED
RomanceTakdir kembali mempertemukan Via dengan seseorang dari masa lalunya. Alvin, pria yang pernah ia tinggalkan dulu kembali ke dalam hidupannya yang sempat hancur. Rasa bersalahnya pada Alvin itu yang membuatnya membangun benteng kokoh yang sulit untuk...