9. Teman baru lagi

643 82 30
                                    

Aera masih diam melihat interaksi beberapa orang yang ada di taman rumah sakit. Sedangkan Kyunsoo di sebelahnya sedang mengangkat telepon dari seseorang.

"Di belakang... Iya, kesini aja."

Kyungsoo selesai dengam teleponnya dan mengalihkan atensinya pada Aera. Memegang bahu gadis itu yang membuatnya kini menoleh. "Kamu ingat janji saya?"

"Janji?"

Kyungsoo mengangguk. "Iya, janji. Saya pernah janjiin seorang teman buat kamu."

Aera mengangguk saat Kyunsoo mengatakannya. Ia ingat pria di depannya ini memang pernah menjanjikan seorang teman padanya. Entah teman seperti apa.

"Kyung..." Kyungsoo yang merasa dipanggil itu berbalik. Ia tersenyum lebar dan melambaikan tangannya mengisyaratkan orang itu agar mendekat. Tak hanya satu ternyata.

Sesampainya orang yang tadi memanggil Kyungsoo, perhatiannya terarah langsung pada gadis yang ada di samping Dokter muda itu.  Dengan nada riangnya yang khas, ia-Baekhyun menyapa dengan semangat.

"Heyyy, kok ada cewek cantik disini? Kyung, ini bukan selingkuhan lo kan?"

Kyungsoo refleks memukul bahu Baekhyun. "Enak aja, mana ada!"

"Awww, pedes banget sih tangan lo. Sakit tahu!"

"Hai, kamu kenapa?" Pertanyaan satu ini membuat perhatian Aera yang sebelumnya ada pada Baekhyun dan Kyungsoo yang berdebat itu teralihkan. Sosok tinggi dengan kulit putih bersih itu menatapnya intens yang membuat Aera gugup ditatap seperti itu.

"Hun, jangan liatin Aera kayak gitu. Nanti dia takut." Kyungsoo menegur dan Sehun yang ditegur meraup wajah kakaknya itu lalu kembali menatap Aera tapi kini dengan senyuman menawannya.

Aera malah merunduk dibuatnya.
"Hun, lo senyum gitu malah kayak pedofil tahu." Baekhyun menendang betis Sehun yang membuat Sehun mengaduh.

"Shhhh." Aera memijit pelipisnya yang tiba-tiba terasa pusing.

"Eh, pusing?" Aera mengangguk perlahan saat pendengarannya menangkap pertanyaan dari Kyungsoo.

"Ini pasti gara-gara lo, Baek. Dia ini pusing denger ocehan lo."

"Heh, enak aja kalo ngomong. Sembarangan." Baekhyun memukul bahu Sehun keras.

"Ehhh, bisa pada diem gak sih lo pada? Aera, ayo saya anter. Kamu masih perlu banyak istirahat."

Aera hanya mengangguk, bangkit perlahan dengan dibantu Kyungsoo di sisi nya. Sebelah tangannya mendorong roda tiang infus dan sebelahnya lagi berpegangan pada lengan Kyungsoo.

"Hun, ikut gak lo?"

Sehun mengangguk dan segera bangkit lalu menyusul langkah Kyungsoo dan Aera yang belum jauh itu. "Ayo. Gue gak mau diem di sini sama lo doang. Entar dikira lagi nge-homo lagi. Dih ogah amat."

Baekhyun melebarkan matanya, bersiap melempar apa saja yang ada di dekatnya tapi Sehun dengan cepat kabur dari sana.

***

Dilain sisi, seorang pria yang entah dapat dorongan dari mana untuk datang ke rumah sakit tengah melihat apa yang terjadi di taman belakang rumah sakit. Ia melihat apa yang dilakukan orang yang menjadi tujuan nya untuk datang sedang mengeluarkan berbagai ekspresi yang walaupun sedikit tapi ia sendiri tak pernah melihat ekspresi itu sama sekali.

Ia merasa ada keanehan tersendiri dalam dirinya. Ia juga ingin melihat ekspresi-ekspresi itu tertuju padanya.

Ia, Jung Taeyong hanya bisa menghela napasnya yang tak tahu kenapa terasa memberat. Taeyong berbalik dan memilih meninggalkan tempat itu. Tak ingin lagi berada di sana untuk saat ini.

***

Ini janjiku yang semalem ya. Hehe.

Ada yang kangen Baekhyun sama Sehun?

HOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang