Sehun dan Jongin berjalan di depan, meninggalkan dua orang wanita yang mengekori mereka. Jemari keduanya saling tertaut, mereka berjalan sambil mengayunkan tangan.
"Nini cali apa?" Sehun memiringkan kepalanya, menatap Jongin yang mendadak berhenti di depan rak besar.
Jongin menggeleng pelan, menaruh jari telunjuk yang bebas di depan bibir tebalnya. Dengan hati-hati Jongin memasukkan bungkus permen jelly ke dalam tas kecilnya, berbisik pelan pada Sehun setelahnya. "Nini ambil pelmen."
"Hun mau!" pekik Sehun, ikut mengambil permen yang tersusun rapi di rak besar.
"Peyan-peyan Hunnie, nanti Mama dengal!" Jongin berucap cepat dengan suara berbisik, menatap ke arah dua orang wanita yang kini asik mengobrol sambil memasukkan barang belanjaan ke dalam troli. "Kayau meleka dengal, nanti gagal buat nakal-nakal." Jongin dengan kepala kecil berisi otak setannya membisiki Sehun. Mereka memang sering berbagi ide konyol untuk berbuat nakal.
"Benal juga." Sehun terkikik geli, setuju dengan ide Jongin.
Selesai mengambil banyak permen untuk dimasukkan ke tas kecil yang mereka sandang, Jongin dan Sehun berlari menuju tubuh ibunya masing-masing. "Mama! Es klim, Ma!" rengek keduanya, dengan keinginan yang sama pula.
"Eoh? Sudah pengen es krim?" Yoona menatap putranya, mengusap perlahan pipi gembil milik Sehun. Putranya terlihat menggemaskan saat menginginkan sesuatu, mata Sehun berbinar terang.
"Jongin juga?" Yang ditanya mengangguk cepat.
"Baiklah, kita beli es krim dulu," putus Yuri yang diberi anggukan oleh Yoona. Kedua ibu muda itu menggandeng tangan putra masing-masing, tidak menyadari saat Jongin memberikan kedipan nakal pada Sehun, yang langsung saja dibalas oleh bayi tampan itu.
"Mau rasa apa?" Yoona bertanya di tengah perjalanan.
"Panila!"
"Nini mau cokat!"
"Yuri?"
"Samakan saja dengan Jongin."
"Oke."
Yoona menitipkan putranya untuk membeli pesanan mereka. Sehun itu sedikit rewel kalau harus menunggu pesanan, Yoona tidak ingin merasakan malu untuk kesekian kalinya.
Supermarket yang mereka datangi selain menyediakan jajanan juga membuat kafe mini di dalamnya. Ada berbagai macam mainan juga. Mereka akan membayar setelah memakan es krim. Selain karena pemilik toko juga kenal dengan Yoona ataupun Yuri, memang tidak ada peraturan yang mengatakan untuk membayar langsung setelah memilih. Kafe mini dibangun untuk mengistirahatkan kaki, apalagi mereka juga belum selesai belanjanya.
Yoona datang dengan empat mangkuk kecil berisi es krim di atas nampan. Ada toples berisi kue kering juga. Dia duduk di samping Sehun, membantu putranya membersihkan tangan sebelum makan.
"Nini mau beyi apa yagi?"
"Oneka!" Jongin memekik keras, mengangkat sendok miliknya. "Oneka lololo!" ucapnya kemudian.
"Nini mau boneka pororo?" tanya Yuri.
"Um! Lololo!" cengir Jongin.
"Mama, Hun uga!" Menatap pada ibunya, sedikit merengek. Yoona terkekeh pelan, jarang sekali Sehun mau merengek padanya, apalagi ini di depan Jongin.
"Iya, habiskan dulu es krimnya."
"Mama, Nini mau dinocaul uga."
"Hunhun uga, Ma!"
Oh. Sepertinya Sehun sedang dalam fase mengikuti keinginan Jongin. Salah satu cara keduanya untuk membuat mama masing-masing pusing kepala. Apalagi jika hanya ada satu benda yang tersisa.
Jongin mengedipkan sebelah mata pada Sehun, memberikan senyuman miring. Lalu Sehun, pria kecil itu membalasnya dengan cara yang sama. Yoona sempat menangkap interaksi keduanya.
Ah, bayi-bayi setan itu tengah berulah ternyata.
"Nanti beyi cucu cokat."
"Hun uga!"
"Hunhun, nanti beyi apa yagi?"
"Pelmen beluang, banyak-banyak!" Mata Jongin berbinar saat mendengar ucapan Sehun, terkikik geli saat ingat dengan permen-permen yang berhasil mereka selundupkan ke dalam tas tanpa diketahui.
Bayi setan dan otak nakal mereka.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibby•√
Fanfiction[COMPLETE •√] Ketika dua bayi setan dipersatukan 191229 - 200509 It just absurd story, but yeah, hope u enjoy it^^