"Nini! Buka, Nini! Hunnie mau macuk!" Masih pagi dan Sehun sudah asik berteriak di depan pagar rumah Jongin. Setelah mandi dan sarapan, Sehun segera meminta izin pada kedua orang tuanya untuk pergi ke rumah Jongin. Semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan pertengkaran mereka kemarin. Walau banyak teman sebaya di lingkungan rumah, Jongin itu teman favorit Sehun. Mereka bukan hanya berteman, tapi sudah menjadi partner dalam melakukan aksi kenakalan. Sulit untuk marahan dalam waktu yang lama.
"Nini!" Yoona dan Donghae–yang kebetulan hari ini libur–melihat aksi putra bungsu mereka dari teras rumah, sama sekali tidak ada niatan untuk mengambil Sehun dari depan pagar. Tidak apa. Sehun yang kalang kabut menjadi pemandangan lucu bagi kedua orang tuanya itu.
"Baekhyun dan Taehyung tidak pernah bertingkah seperti Sehun."
"Yah, dia berbeda dari kedua kakaknya," kekeh Donghae, sangat setuju dengan kalimat Yoona tadi.
Baekhyun maupun Taehyung tentu saja tidak akan mau dibuat repot dengan sebuah pertengkaran. Jika dimusuhi oleh teman, mereka dengan senang hati akan memusuhi balik. Toh, percuma juga meminta maaf jika tidak melakukan kesalahan. Hanya akan membuat lelah dan teman yang menyebalkan itu bisa saja mengulangi perbuatan mereka. Melelahkan. Masih ada banyak orang yang mau berteman dengan mereka.
Sehun? Putra bungsu keluarga Oh itu sangat berbeda. Meski terbilang sangat aktif juga memiliki banyak teman selain Jongin, Sehun itu dapat dikatakan setia. Dia mungkin bisa kesal dengan Jongin yang kadang suka seenaknya, tapi dia juga akan menjadi pihak pertama yang meminta maaf. Sehun tidak pernah bisa dipisahkan dengan Jongin dalam keadaan marah. Sudah seperti buciners sejati.
"Nini! Bukaaa!" Suara cempreng Sehun mungkin sudah mengganggu para tetangga jika berada di lingkungan lain. Tapi tidak. Para tetangga sangat gemas dengan pertemanan kedua bayi itu. Drama picisan yang ada di televisi saja bisa kalah menarik dari kegiatan Sehun mencoba membujuk Jongin agar pertengkaran mereka dihentikan. Tidak ada duanya.
Sehun tersenyum puas saat pintu pagar terbuka, menampilkan sosok Jongin dengan wajah mengantuk miliknya. Yuri berdiri di samping sang buah hati, sepertinya butuh perjuangan panjang untuk menghentikan suara cempreng Sehun karena Jongin malas dibangunkan pagi ini.
"Nini! Hunnie maaf! No malah-malah lagi!" Sehun memeluk erat tubuh Jongin dengan kedua tangan gempalnya, sedikit terisak juga. Terserah jika dia dibilang tidak keren setelah ini, karena bagi Sehun maaf dari Jongin lebih penting dari sekadar pujian keren saat ini. "Maaf, ya?" ucapnya lirih, menatap penuh harap pada Jongin yang dengan kurang ajarnya malah menguap lebar tepat di depan wajah Sehun.
"Maaf apa?"
"Kemalin, main meong."
"Ote."
"Nini maaf Hunnie?" Dua kali kedipan dan mata yang membola tidak percaya Sehun tunjukkan.
"Um." Jongin ingin segera mengakhiri drama sok sedih bersama Sehun. Dia malas bergerak dan ingin kembali berbaring di tempat tidur rasanya.
"No malah-malah?" Tapi, sepertinya Sehun tidak bisa menangkap keengganan Jongin. Masih terus bertanya untuk memastikan nasib pertemanan mereka ke depannya.
"Iya, Hunnie! Cudah, cana pulang. Nini mau bobok yagi."
"Ini kan cudah pagi. Dak boleh bobok, Nini!"
"Boyeh! Tadi Mama biyang boyeh, acal Nini mau kelual ketemu Hunnie."
Sehun memberengut tidak suka, mendongakkan kepala untuk menatap Yuri yang masih setia mendampingi Jongin. Yuri tersenyum kaku menghadapi tatapan Sehun, berusaha mengalihkan pandang dan bertemu dengan Yoona dan Donghae yang ternyata terkikik geli di teras rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibby•√
Fiksi Penggemar[COMPLETE •√] Ketika dua bayi setan dipersatukan 191229 - 200509 It just absurd story, but yeah, hope u enjoy it^^