Cekuyah (2)

1.7K 278 54
                                    

"Nini! Ayo makan sama Hunnie!" Sehun berusaha memonopoli Jongin saat jam istirahat, sebelum Jisung mendahuluinya.

Keempat bayi itu berebut perhatian Jongin. Berusaha menjadi yang paling dekat, memonopoli. Lisa yang menjadi satu-satunya bayi perempuan di perkumpulan setan, menjadi sangat ganas.

"Nini sama Icung, tahu!" Jisung berucap tidak terima, menahan tangan kiri Jongin. Dia juga mau makan bersama Jongin.

Setelah perkenalan, mereka semua diberi waktu untuk istirahat, memakan bekal masing-masing. Jika tidak mendesak, para orang tua dilarang membantu, agar anak-anak mereka menjadi lebih mandiri dan bisa bersosialisasi dengan temannya.

Yuri mengamati dari balik kaca, melihat bagaimana Jongin menjadi rebutan Sehun, Jisung, Lisa, dan Lucas. Lalu, masih ada beberapa teman barunya yang menonton. Mungkin mereka ingin makan bersama Jongin juga.

"Jongin akan sangat terkenal setelah ini," kekeh Yoona, menyentuh pundak kanan Yuri. "Seperti kau dulu," imbuhnya. Mereka memang sudah berteman sejak lama dan pertemanan itu tersambung pada Jongin dan Sehun.

"Bahkan Lisa menjadi satu-satunya perempuan dalam kelompok mereka, tapi dia ikut memperebutkan Jongin." Seohyun menggeleng pelan, terkekeh sendiri melihat Lisa yang ikut menarik-narik tangan Jongin. "Yah, Jongin memang istimewa dengan caranya sendiri."

Orang awam mungkin akan melihat Jongin sebagai anak nakal, suka jahil, sedikit egois jika memiliki keinginan dan pikirannya terlalu menakutkan. Namun, semuanya jelas berbeda bagi mereka yang mengenal Jongin. Anak itu sangat baik, suka berbagi, dan hampir selalu menjadi pihak penengah jika temannya bertengkar. Dia tidak suka pertengkaran, selalu mengalah dan hampir tidak pernah marah jika mainannya dirusak—asal sebelum mengambil sudah mengatakan 'pinjam'. Jongin memang sesederhana itu dalam menerima orang lain. Dia tidak memiliki banyak teman bukan karena dibenci, tapi semua disebabkan sifat posesif Sehun dan Lisa. Sedikit menyeramkan melihatnya, tapi mereka memang teman baik.

Jongin paling dekat dengan Sehun. Menurutnya, Sehun itu keren. Selalu mengalah dan mau meminta maaf lebih dulu jika Jongin bersalah.

Kalau Lisa—Lisa anak yang baik juga. Dia tidak dekat dengan Sehun, karena pada awalnya memang hanya mengenal Jongin. Pertemanan mereka terangkai karena Jongin. Diam-diam, bayi cantik itu juga jatuh hati pada Jongin. Jangan bilang-bilang ya, cinta monyet Jongin terbalaskan.

"Nini! Icung punya udang. Nini suka udang?" Jisung membuka kotak bekalnya, buatan Yoona tentu saja.

"Sehun juga!"

"Luke punya sosis, Nini suka sosis?"

Belum sempat Jongin menjawab, Lisa sudah menimpali lebih dulu. "Sosisnya Lisa lebih banyak, Mama kasih banyak-banyak tadi."

"Sehun punya udang, sosis, sama beri." Jongin tersenyum lebar, memutar tubuh ke arah Sehun.

"Minta beyi, Mama dak kacih beyi tadi." Tangannya terulur, seperti bayi anjing yang mungil.

Sehun tersenyum sombong, mengejek ketiga bayi setan lainnya. Sekali lagi, Sehun lebih unggul dibanding mereka. Tangan mungilnya mengeluarkan semua stroberi dari kotak makan, memberikannya pada Jongin. Walau kesal, baik Lucas atau pun Lisa tidak ada yang ambil pusing, mereka kembali menikmati makanan masing-masing. Tapi, tentu saja itu berbeda untuk Jisung. "Iihh, Nini no makan beri. Icung bilang Mama Yuri lho!" Jisung mulai mengompori. Dia tidak suka dikalahkan.

Jongin menghentikan kunyahannya, berbalik untuk menatap mamanya. Yuri hanya mengangguk kecil, membolehkan Jongin menikmati makanannya. Jisung mendengkus pelan, tidak bisa berkata lagi. Bayi itu berputar arah, tidak mau melihat Jongin dan Sehun yang saling berbagi kotak bekal.

"Minta!" Tanpa menunggu jawaban, Jisung mengambil telur gulung milik Lucas.

"NO! Napa ambil-ambil punya Luke?" kesalnya. Tentu saja, Jisung mengambil dan langsung melahap tiga buah gulungan telur milik Lucas.

"Icung minta."

"Tapi Luke belum bolehin!" ketus Lucas.

"Tapi sama Nini bisa. Boleh pinjam-pinjam serah."

"Itu Nini, bukan Luke!"

"Icung no ambil-ambil. Luke dak cuka." Jongin menarik tangan Jisung, lalu satu tangannya lagi membawa tangan Lucas, menyatukan keduanya. "Maafan, oke?"

"Mamau!" ketus Lucas.

"Icung tadi minta!" belanya, tidak merasa bersalah..

Sehun dan Lisa hanya menonton, memakan sosis masing-masing, sangat menikmati pertengkaran dua bayi yang menurut mereka menyebalkan.

"Luke dak mau kalah," komentar Sehun.

"Icung ambil asal makanan Luke. Semua dak calah buat Luke, tapi no makanan." Sehun mengangguk kecil, seolah mengerti kalimat Lisa.

"Nini keren," pujinya pelan.

"Tentu. Nini selalu keren," celetuk Lisa. Keduanya saling berpandangan, lalu terkekeh kecil. Untuk yang satu ini mereka setuju dan tidak berdebat, Jongin yang keren.

...

TBC

Chibby•√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang