Kaki mungil Jongin melangkah dengan ringan. Tangannya memeluk boneka beruang dengan pita pink di kepala. Jongin asik mengitari rumahnya sedari tadi, tanpa tujuan yang jelas.
"Dia menggemaskan," gumam Siwon, memprhatikan bagaimana Jongin mengecek satu per satu sudut ruangan. "Apa dia selalu seperti itu?" tanyanya pada Yuri yang berdiri di samping.
"Menurutmu?"
"Aku tidak tahu. Aku melewatkan banyak momen pertumbuhan Jongin. Maafkan aku," sesalnya.
Yuri mendesah panjang, menepuk bahu Siwon dua kali. "Maka dari itu, kau harus memperbaikinya. Jongin membutuhkan kita berdua. Aku tidak bisa merawatnya sendiri."
Siwon mengangguk. Matanya terasa basah sekarang. Melihat bayinya kini semakin besar dan banyak keingintahuan memenuhi kepala. Siwon berjalan perlahan, mendekati tubuh mungil Jongin yang menyusup ke bawah meja.
"Halo, Nini. Nini sedang apa?"
Jongin membolakan matanya. Siwon tahu, bayinya itu sedang terkejut dan mungkin merasakan gugup. Jongin memundurkan tubuhnya, mencoba menjauh. "Pa—pa?" panggilnya, seolah ada keraguan di sana.
"Iya, ini Papa."
"Papa, hehe." Jongin menampilkan deretan gigi kecilnya. Masih di posisi tadi, karena dia tidak terlalu ketakutan menanggapi Siwon dengan posisinya.
Siwon tidak menyerah, dia bahkan ikut membaringkan tubuhnya di lantai. "Nini sedang apa?"
"Cali hantu."
"Cari hantu?" Jongin mengangguk antusias. Kemarin, dia, Sehun, Jisung, Lucas, dan Lisa menonton kartun lama, tentang hantu menggemaskan yang bisa diajak berteman. Jongin juga mau. Dia ingin berteman dengan hantu. "Nini tidak takut hantu?" tanya Siwon, mulai tertarik dengan kegilaan yang putranya miliki.
"Takut? Napa takut? Pelpel yucu!" Jongin tertawa senang, menatap Siwon dengan mata yang disipitkan. Sangat menggemaskan.
"Casper?"
"Um! Pelpel, Papa! Yucu, hehe." Jongin memekik senang karena Siwon mengerti kalimat acaknya. Dia bahkan bertepuk tangan heboh sekarang.
"Ah, Nini mau boneka casper?"
"No!" Jongin memekik, menggeleng. "Nini mau Pelpel, no oneka!" jelasnya. Siwon menahan diri agar tidak mengeluarkan tawanya. Wajah Jongin yang sok serius membuatnya gemas setengah mati. Dia ingin membawa Jongin ke dalam pelukan hangat, merasakan tubuh mungil bayinya.
"Papa, minggil. Nini mo tangkap Pelpel."
"Ah, oke." Siwon tersenyum kecut. Dia masih ingin bermain dengan Jongin, melihat tingkah bayinya yang sangat menggemaskan.
"Papa." Belum sempat Siwon beranjak, panggilan dari Jongin menghentikan keinginannya. "Cali Pelpel nanti caja. Nini mo gendong, boyeh?"
"Boleh. Sini, Papa gendong!" Siwon merengtangkan tangannya, menunggu Jongin keluar dari bawah meja. Bayinya itu merangkak hati-hati, menjatuhkan diri dalam pelukan Siwon. Siwon tidak bisa menahan cairan bening di pelupuk matanya lebih lama lagi. Rasanya sangat hangat. Jongin yang memeluknya benar-benar nyata. Siwon dapat merasakan tubuh Jongin sedikit bergetar, tapi bayinya itu malah semakin erat menempelkan tubuh mereka.
"Nini lindu Papa. Papa Onge cuka peyuk, Papa Onge papa Cehun. Papa Nini, Papa Wonnie." Hati Siwon tersentil. Oh, dia benar-benar sudah sangat jahat pada Jongin kecil. Hatinya terlalu batu untuk melihat bagaimana si kecil juga membutuhkan kasih sayang.
"Papa, no malah-malah Mama, ya? Nini takut." Kalimat itu berubah menjadi isakan. Jongin terisak dalam pelukan Siwon. "Gendong, hiks. Nini mo gendong, hiks. Papa cibuk teyus, hiks."
Siwon meraih tubuh mungil Jongin, mengangkat anaknya. Perlahan, dia mengusap-usap punggung putranya, merasakan semua ketakutan yang Jongin rasakan. "Papa tidak sibuk lagi. Papa gendong Nini sekarang. Jangan menangis, ya?" bisiknya.
"Hiks, Nini dak cuka angis, hiks. Matanya kelual ail teyus, hiks."
Siwon terkekeh pelan. Bayinya benar-benar menggemaskan.
Dari jarak tiga meter, Yuri memerhatikan kedua pria kesayangannya. Siwon yang memeluk Jongin, bahkan Yuri tidak pernah berani berharap dulu.
Satu luka Jongin mulai terobati. Yuri hanya berharap, putranya akan kembali seperti dulu.
Tidak apa jika Jongin menjadi menyebalkan dengan tingkah ajaibnya, Yuri hanya ingin bayinya bahagia.
...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibby•√
Fanfiction[COMPLETE •√] Ketika dua bayi setan dipersatukan 191229 - 200509 It just absurd story, but yeah, hope u enjoy it^^