Yoona, Sehun, dan Jisung sampai di rumah. Sehun masuk lebih dulu, meninggalkan mama dan sepupunya. Sedikit tergesa dia menuju ruang keluarga. Matanya menatap kesal pada Donghae yang asik duduk bersandar di sofa, menonton tayangan di layar kaca.
"Papa libur?" tanya Sehun, dia sudah berdiri di depan Donghae dengan tatapan kesalnya.
"Ah, Sehun sudah pulang?" Donghae memberikan senyuman manis, menatap putranya sendiri.
"Papa libur?" ulang Sehun.
"Iya, Papa libur. Kenapa?" tanya Donghae. Dia memang malas pergi ke kantor hari ini, lagipula pekerjaannya bisa dilakukan di rumah karena tidak ada jadwal rapat ataupun dokumen-dokumen yang harus diteliti. Donghae bebas.
"Napa dak antar Hunnie ke sekolah? Papa sudah janji!" tuntut Sehun.
"Ah ... itu." Donghae menggaruk rambutnya, menatap Sehun yang terlihat kesal.
"Ah, dak papa, dak papa. Papa sibuk cari uang. Sehun mengerti, tidak masalah, tidak masalah. Uang lebih penting dari Sehun. Papa juga lebih sayang pada sofa dan teve kalau libur. Tidak masalah, tidak masalah. Sehun mengerti." Sehun melepas tasnya, berjalan sambil berceloteh. Meninggalkan Donghae yang menatap bingung ke arahnya.
"Dia marah?" tanya Donghae pada Yoona.
"Menurutmu?" dengkus Yoona. "Dia meminta untuk diantarkan ke sekolah dan kau menundanya terus. Kemarin-kemarin Sehun bisa maklum karena kau harus pergi ke kantor, hari ini dia pasti sangat kesal karena kau ternyata libur dan memilih untuk di rumah daripada mengantarnya."
Donghae mengehela napas pelan. "Ya ampun, anak itu."
"Dia anakmu."
"Iya, dia anakku!" kesal Donghae. Yoona hanya tersenyum tipis, lucu juga saat Sehun menyindir papanya tadi.
"Minta maaflah. Kau salah. Sehun sangat ingin pergi ke sekolah denganmu karena Jongin akhir-akhir ini diantar Siwon. Dia pasti merasa cemburu."
"Wah, dia bisa cemburu pada Jongin?"
"Menurutmu?" Yoona memukul pelan belakang kepala suaminya. "Hampiri Sehun, minta maaf, kalau bisa besok antar dia ke sekolah." Donghae mengangguk pelan, mencium pipi Yoona sebelum berjalan menuju kamar Sehun.
Bayi itu tengah duduk di pinggir ranjang dengan tangan yang digunakan untuk menumpu kepala. Bibirnya terlihat manyun, membuat gemas saja.
"Sehun."
"Ah! Papa di sini? Tidak sibuk dengan teve lagi?" Sehun menatap malas pada Donghae. Dia sangat dongkol karena papanya hobi berbohong ternyata. Huh! Kalau tidak mau antar kan bisa bilang, jangan umbar janji terus!
Donghae duduk di samping Sehun. "Papa minta maaf, ya?"
"Maaf apa? Papa kan sayangnya sama teve. Ya sudah. Sana main sama teve saja! Napa susul Hun?"
Donghae menarik gemas hidung Sehun, terkikik geli saat mendapat tatapan garang dari putranya. "Siapa bilang Papa sayangnya sama teve?"
"Sehun! Papa dak dengar Sehun bicara? Yah, sudah tua sih. Sehun mengerti, dak apa-apa." Sehun menepuk-nepuk dada Donghae, berucap dengan begitu lancarnya.
"Papa sayang Sehun, bukan teve dan Papa belum setua itu!" Donghae mendengkus pelan. "Papa minta maaf, ya? Papa salah pada Sehunnie. Seharusnya hari ini Papa antar Sehun ke sekolah, bukannya bersantai di rumah."
Sehun mengalihkan pandangnya. "Ya sudah."
"Papa dimaafkan?" tanya Donghae.
"Dimaafkan juga nanti ulang-ulang. Tidak apa, Sehun sudah biasa."
Ck! Sehun itu sok tua dan sifatnya yang seperti itu memang menyebalkan, tapi menggemaskan di saat bersamaan. "Besok, Sehun mau Papa antar, hm?"
"Nanti bohong lagi. Dak perlu, dak perlu. Papa bohong lagi, Hun kesal, Papa maaf-maaf lagi."
"Tidak, kali ini tidak bohong. Papa yang ingin mengantarkan Sehun."
"Sini dulu jarinya!" Sehun menarik tangan kanan Donghae, menautkan jari kelingking mereka. "Awas saja Papa bohong!" Dia memberikan tatapan tajam pada Donghae, melepaskan tautan jari keduanya.
"Ah, Sehun boleh hukum Papa kalau sampai bohong," ucap Donghae. "Ah!" Donghae memekik saat Sehun mendadak menggigit lengannya dengan keras. "Kenapa? Kok Papa digigit?"
"Kalau Papa bohong, Hun gigit Papa. Lebih keras lagi!" terang Sehun, memberikan senyuman jahilnya.
Donghae mengusap tengkuknya. Apa dia baru saja diancam oleh bayi? Dan ya, Sehun belajar dari mana senyuman miring itu? Mengerikan!
...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Chibby•√
Fanfiction[COMPLETE •√] Ketika dua bayi setan dipersatukan 191229 - 200509 It just absurd story, but yeah, hope u enjoy it^^