허공을 떠도는 작은 먼지처럼

314 20 0
                                        

Setelah tadi Jin ditelepon oleh Yoongi, dia segera menelepon adiknya yang lain dan setelah itu bergegas pulang melihat keadaan Jimin.

Jin sekarang ingin sekali berlari, tapi jalan yang licin menghambatnya untuk bergerak bebas. Akhirnya dengan terpaksa, dia berjalan sambil memikirkan apa kata yang pantas Jimin dengar darinya.

Namjoon, Taehyung dan Hoseok mereka segera pulang setelah mendengar kabar Jimin sudah pulang. Sebenarnya mereka tak mencoba mencari Jimin yang hilang, katanya sih tanggung lagi belanja.

Jungkook juga sama, dia awalnya seperti buru² ingin mencari Jimin tapi pas didepan Jin aja. Waktu Jin yang duluan keluar, Jungkook balik lagi ke kamar untuk melanjutkan eksperimen nya yang baru jadi setengah. Katanya, Jungkook takut kalau dia meninggalkan lukisannya.

Sekarang Jimin sedang mengajak kucing baru Yoongi bermain, kalau Yoongi biasa sedang tidur dia mah.

"Hei kucing sini" ujar Jimin menjentikkan jarinya supaya kucing yang berada di bawah nakas menghampirinya.

Kucing itu keluar dari persembunyiannya dan meloncat menuju badan Jimin. Karena refleks, Jimin membantingkan tubuhnya ke atas kasur saat kucing itu berhasil mencakar dadanya.

Jimin tak sengaja menimpa Yoongi yang sedang tidur terlentang. Siku Jimin mengenai perut Yoongi yang otomatis sakit yang luar biasa.

"Lo bisa diem gak sih? " ujar Yoongi membuka matanya sambil mengelus perutnya yang sakit. Jimin mengangguk dan membenarkan posisinya menjadi duduk di samping Yoongi yang kembali tidur dengan tenang.

Jimin menempelkan jari telunjuknya di bibir kucing putih itu untuk menyuruhnya diam.

"Meow" bukan diam, kucing itu malah semakin lincah untuk melepaskan pelukan Jimin.

Karena Jimin udah sakit di cakar terus tangannya, jadilah dia melepaskan kucing itu.

Jimin melihat pergerakkan kucing aktif itu kesana kemari, senyumnya mengembang. Kayak Yoongi, pikirnya.

"JIMIN! " terdengarlah teriakkan Jin dan pintu yang terbuka keras, Jimin terlonjak kaget dan segera mencari tempat sembunyi.

Jin berjalan kearah kamar Jimin yang berada di lantai 2 dengan langkah dihentakkan ke tanah menimbulkan suara bising karena lantainya terbuat dari kayu.

Yoongi terbangun karena ulah Jin, dia melirik Jimin yang resah. Wajah Jimin terlihat lucu dimata Yoongi,  keringat dingin keluar dari tubuhnya.

Yoongi menarik Jimin kedalam pelukannya, wajah Jimin tepat di dada Yoongi. Jimin berontak karena pengennya sembunyi dan juga pengap gak bisa nafas.

"Diem, nanti dimarahin abang Jin" ujar Yoongi sambil terus menarik tubuh Jimin.

Mendengar hal itu, Jimin akhirnya membalas pelukan Yoongi dan berdoa supaya tak terkena amukan Jin.

Jin datang, dia mencoba membuka pintu kamar Jimin tapi terkunci. Jin tak habis pikir, dia mengambil kunci cadangan yang digantung tepat sebelah pintu.

Jin membuka kuncinya dan menemukan Jimin dan Yoongi yang sedang tertidur. Jungkook juga datang karena sempat terganggu acaranya.

"JIMIN! " Jin lagi² menghentakkan kakinya menuju Jimin.

Tubuh Jimin gemetaran, keringatnya semakin banyak, jantungnya berpompa lebih cepat dari biasanya. Jimin sungguh takut jika Jin akan memarahi dia habis²an. Jimin tuh gak bisa diginiin terus. Karena Jimin tuh masih belum bisa menampung segala omongan Jin, tangannya masih sakit. Tapi gak ada hubungannya sih, ehe.

Jin memukul kepala Jimin sambil terus berteriak nama Jimin. Jimin udah kesal dengan Yoongi yang gak membela dirinya, malah Yoongi tidur nyenyak saat suara Jin yang sangat menggelegar.

Spring Day | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang