날리는 눈이 나라면

328 18 2
                                        

Hari sudah berganti, Jimin terus saja asik main dengan Ryo sedangkan pemiliknya malah acuh.

"Ouh iya Jim, kemarin lo kemana? " tanya Jin, dia mendudukan dirinya di samping Jimin sambil menyeruput cokelat panasnya.

Jimin yang melihat pergerakan Jin menjadi teringat sesuatu, dia langsung berlari meninggalkan Jin dan yang lainnya menuju kamarnya. Jangan lupa, kucingnya masih dibawa.

Jin yang bertanya tapi diabaikan merasa sakit hati. Untung adik, kalau bukan mungkin akan di tendang ke benua antartika.

"Bang, lukisan gue bagus gak? " ujar Jungkook muncul dari balik tembok. Dia berjalan menuju semua abangnya yang sedang duduk sambil nyemil.

Sontak semuanya menatap lukisan Jungkook, walaupun terlihat abstrak tapi kalau untuk seniman sejati, lukisan Jungkook bisa dijual dengan harga yang sangat fantastis. Tapi karena disini gak ada yang ngerti sama hal seni kecuali musik, mereka pun menggeleng menanggapinya.

Jungkook yang awalnya seneng, jadi cemberut. Tubuhnya merosot karena tak mendapat komentar yang akan membuatnya sedikit bersemangat. Jungkook berjalan lesu ke arah sofa yang kosong dekat Taehyung.

"Emang apa yang kurang? " Tanya Jungkook sambil menyimpan lukisannya di atas meja. Tapi setelah itu Yoongi menurunkan lukisannya dan menyenderkan di meja.

Yoongi begitu karena di meja banyak cemilan, takut remahannya nempel kan gak lucu. Tapi Jungkook berpikir bahwa tindakan Yoongi itu keterlaluan, dia itu kan udah susah payah bikin lukisan ini berbulan bulan. Daripada Jungkook marah², dia lebih memilih diam karena takut Yoongi marah.

Yoongi melirik Jungkook yang berada di seberangnya, dia pun menyimpan ponselnya dan menatap Jungkook dalam. Jungkook menatap balik dengan raut heran.

"Gak ada yang kurang, cuman kelebihan warna aja" ujar Hoseok.

"Emang gitu modelnya bang" Jungkook merengek, dia tak habis pikir dengan selera seni para abangnya ini.

"Lo kayak anak TK" Ujar Yoongi lalu berlalu untuk mengisi tenaga nya yang lumayan terkuras karena duduk daritadi.

Jungkook, mengambil lukisannya yang berada di seberang. Dilihat lukisannya sembari berpikir bahwa ucapan Yoongi tidak benar.

Jungkook mengangguk bahwa lukisannya tak seperti Yoongi ucapkan, dia bangkit duduknya menuju kamarnya untuk memajang lukisan abstrak itu di dinding kamar.

Setelah Jungkook berlalu, Jimin pun muncul dengan membawa botol berisi cokelat panas kemarin, tak lupa di tangan satunya ada Ryo yang sudah di pakaikan baju.

"Abang, cokelat panas kemarin ini masih enak diminum gak? " Tanya Jimin kepada Jin.

Jimin duduk di tempat tadi, samping Jin. Jin mengambil botol dari tangan Jimin, setelah itu membuka tutup botolnya lalu menghirup aroma cokelat panas itu.

"Ini buang aja, gue bikinin yang baru" ucap Jin sambil meninggalkan Jimin yang sedang mengelus Ryo.

Jimin bergedik, tumbenan Jin dengan tak disuruh pun mau bikinin dia cokelat panas, biasanya juga harus dipaksa dulu.

"Eh Jim, kapan si Ryo ke dokter? Kan siapa tau dia kucing liar" ujar Namjoon.

"Gak tau, tanyain aja ke bang Yoongi" ujar Jimin menanggapi.

~&\_*:

"Huek~"

Jimin mual terus muntah karena ulah cokelat panas Jin yang gak tau kelebihan apa, kayak asin gitu deh. Jimin gak ngerti, masa cokelat panas pake garam.

Spring Day | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang