Cahaya matahari pagi menyelusup masuk melalui jendela dan gorden yang masih setia menutupi pemandangan di luar sana.
Jimin sudah terbangun sejak tadi. Mungkin karena sudah kebiasaan bangun pagi untuk melakukan aktivitasnya yaitu lari pagi, Jimin tak peduli jika dirinya sedang sakit. Nah berakhirlah dia diomeli oleh Jin karena jalan-jalan di area rumah sakit.
Jimin ngangguk aja, matanya fokus kearah ponsel Jungkook yang sekarang sedang bermain game.
"Ngedengerin gak? " Tanya Jin yang terlihat sudah lelah akibat terus berbicara dengan Jimin. Jimin cuman berdeham sebagai jawabannya.
Jin sudah sangat lelah, akhirnya dia menyerah untuk tidak lagi mengomeli Jimin yang keras kepala. Awalnya Jimin minta lari, dengan keadaan Jimin yang lemas begini mana mungkin Jin mengijinkannya, tapi yang namanya Jimin, segala cara dia lakukan. Akhirnya dia cuman diijinkan jalan sambil di awasi.
Jin beranjak dari duduknya dan menuju pintu keluar ruangan.
"Mau kemana? "Tanya Yoongi yang sedang duduk bersila diatas sofa. Semua menengok Jin yang sedang memegang handle pintu dengan kening berkerut, penasaran. Jimin juga melakukan hal yang sama, dia merelakan perhatian dari ponsel Jungkook lepas hanya untuk melihat kepergian Jin.
"Kantin" Jawab Jin malas, dia pun kembali membalikkan badannya untuk segera keluar dari kamar yang panas ini.
Mata mereka berbinar kala Jin mengucapkan 'kantin' artinya mereka bisa nitip cokelat panas. Jin ngangguk aja, mengiyakan permintaan mereka. Tapi tidak untuk Jimin, Jin langsung saja melotot kearahnya dan menggerakkan telunjuknya seperti memotong leher. Yang melihatnya ngeri apalagi Jimin yang jadi sasaran potong leher Jin.
Jin meninggalkan ruangan setelah Jimin menciut akibat takut.
"Tenang aja, nanti gue kasih cokelat panasnya" Ucap Jungkook mengelus punggung Jimin yang masih pundung di sebelahnya. Jimin tersenyum, akhirnya dia akan menikmati minuman cokelat panas di musim dingin ini.
"Tapi kalau udah sembuh" Lanjut Jungkook. Dia melepaskan elusannya dan berpindah untuk memegang ponselnya yang sedang rame²nya.
Jimin menatap sendu kearah Jungkook, Jimin tak bisa berbuat lebih banyak lagi. Dia tak mempunyai cara lain untuk membujuk semua abangnya atau adiknya.
"Bang mana ponsel gue? "Tanya Jimin kepada Namjoon yang selalu memegang ponsel Jimin.
Namjoon mengangkat bahunya acuh. Dia sudah diperingati oleh Jin untuk menjauhkan Jimin dan ponsel. Namjoon juga sebenernya gak setuju dengan usulan itu, dia kasian ngeliat Jimin yang hanya duduk sambil liat sekeliling nya tanpa melakukan aktivitas yang membuatnya ceria.
Namjoon sempat menolak, tapi Jin langsung mengancam untuk tidak akan memasak untuk Namjoon. Namjoon pun akhirnya setuju daripada perutnya kosong, yakan?.
"Bang sebentaaar aja, Jimin janji deh bakal balikin sebelum abang Jin pulang" rayu Jimin dengan kata² manisnya.
Namjoon tak tega melihat Jimin dengan puppy eyes nya. Namjoon merongoh ponsel Jimin di dalam waist bag nya yang berwarna merah.
Setelah menemukannya, Namjoon memberikan ponselnya kepada Jimin yang sekarang semangat menggerakkan badannya seolah sedang melakukan selebrasi.
Jimin menyalakan ponselnya yang terpampang jelas foto dirinya dan keluarganya. Jimin mempunyai alasan tersendiri kenapa dirinya tidak menjadikan foto full member di ponselnya. Alasannya cuman satu, dia terlalu pendek. Tapi kalau AL pikir, kan foto sambil duduk juga gpp kan, gak bakal keliatan bahwa Jimin tuh pendek. Ya sudah lah abaikan.
Jimin tersenyum namun matanya berkaca². Dia sudah merindukan keluarganya, sudah berapa hari dia tidak bertemu mereka? Entahlah Jimin sudah lelah untuk mengingat hari ke hari yang dia lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day | BTS
De TodoCerita ini dibuat dari lirik lagu Spring Day BTS Cerita ini menceritakan setiap kalimat lirik lagu menjadi satu cerita yang mungkin akan menyenangkan. Tokohnya tidak akan ada orang asing selain yang berhubungan dengan BTS, karena mereka tidak suka a...
