덜 아프니까

231 12 21
                                        

Untuk beberapa saat, Hoseok masih terduduk di tempatnya. Dia masih syok setelah mendengar ucapan Yoongi.

Ngapain senggol orang berharga kayak Seokjin? Gak ada yang bakal masak makanan enak lagi dong?

Hoseok bangkit dari duduknya, dia menghapus jejak air mata di pipi. Sekarang Hoseok akan belajar memasak supaya jika Seokjin emang sudah tak terselamatkan, dia bisa menggantikan abangnya.

Sebenarnya, Hoseok tak rela kalau ada yang terjadi sesuatu dengan Seokjin. Tapi mau bagaimana lagi kalau memang itu terjadi.

Dengan langkah yang semangat sekaligus ragu, Hoseok menuju dapur. Dia berniat membuat makanan untuk kedua adiknya yang sakit.

Di dapur sana ada yang tidak beres, masih ada panci di kompor. Biasanya Seokjin tak menyimpan panci di atas kompor setelah memasak. Dan keadaan dapur yang berantakan.

Tangan Hoseok membuka tutup panci, dia melihat ada daging ayam rebus yang terlihat sudah dingin dan juga kurang matang.

Pada akhirnya, Hoseok memilih untuk memanaskan kembali daging ayamnya.

Selama memanaskan daging ayamnya, Hoseok pergi ke kamar Jimin untuk mengecek adiknya.

Pintu kamar terbuka, Hoseok bisa melihat adiknya yang tertidur nyenyak. Dia menghampiri kasur dan duduk di pinggirnya, menatap satu per satu adik bungsu yang dia sayangi.

Duo bungsu, mungkin sakitnya kalian adalah karena insting seorang saudara. Insting karena Seokjin yang terjatuh ke jurang jadi kalian sakit.

Dan Hoseok teringat sesuatu! Taehyung terjatuh di toilet saat dia sedang mandi. Pada saat kejadian,  Hoseok sempat tak ada di kamar Jimin karena dia berada di kamarnya untuk mengambil ponsel.

Setelah Hoseok kembali, Taehyung mengetuk pintu toilet dengan keras yang membuat dirinya berlari ke toilet.

Dia berusaha membuka pintu toilet tetapi terkunci dari dalam. Hoseok meminta Taehyung berdiri untuk membuka pintunya.

Saat meminta adiknya untuk berdiri, di dalam sana sudah tak ada suara ketukan lagi. Bersamaan dengan itu, Namjoon masuk kamar dengan menyeret Jungkook.

Mungkin karena saking cape naik tangga dan Jungkook juga makin lemas, Namjoon menyeretnya seperti itu.

Saat itu Hoseok tak memikirkan hubungan kejadian ini dengan Seokjin karena dia taunya Seokjin lagi keluar cari makan.

Sekarang Hoseok mengerti, terkadang insting seorang saudara bisa sehebat ini dan kadang juga tak berefek.

Sudah sekitar 10 menit Hoseok memandangi adiknya, dia mengelus kepala adiknya lalu pergi menuju dapur kembali.

Dengan cekatan, dia membersihkan dapur, menyimpan peralatan yang tergeletak itu ke tempatnya lalu mematikan kompor saat masakannya sudah matang.

Dicicipnya bumbu ayam. Walaupun sedikit, bisa dibilang bumbunya sudah pas dan enak.

Saatnya Hoseok mengurus adiknya!

Di lain tempat, Namjoon berlari ke ruang UGD. Keringat bercucuran, nafasnya sudah tak beraturan tetapi tak membuat niatnya terhalangi.

Di ruang UGD, lampu masih menyala merah yang artinya masih dalam penanganan medis (maafinkalausalah).

Namjoon terduduk di kursi tunggu dekat dengan ruang itu. Di pintu masuk, seorang Jimin berlari ke arah Namjoon lalu ikut duduk disebelahnya.

"Abang, kok duduk disini? " tanya Jimin lembut.

"Karena, gue nunggu abang Seokjin disini bego. " jawab Namjoon gak slow.

Spring Day | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang