말로는 지운다 해도

250 10 6
                                        

Setelah rapat, Hoseok berniat untuk menjenguk kedua abangnya, Seokjin dan Yoongi.

Awalnya Namjoon melarang Hoseok pergi karena di luar sana salju semakin turun dengan derasnya dan tentu saja udara semakin dingin, jalanan semakin licin.

Tapi bukan Hoseok namanya jika tidak bisa melakukan apa-apa untuk keluarganya. Hoseok tetap bersikeras membujuk Namjoon dengan menggunakan Aegyo lucunya.

Sedikit demi sedikit akhirnya Namjoon memperbolehkan Hoseok menjenguk tetapi dengan syarat mereka harus berteleponan di sepanjang jalan.

Tentu saja Hoseok menerima syarat itu, daripada harus menunggu mereka di rumah saja.

Dengan gesit, Hoseok mengganti bajunya lalu menggunakan mantel yang tebal. "Nanti gue telepon. " ucapnya kepada Namjoon.

Tanpa menunggu respon dari Namjoon, Hoseok segera meluncur membawa mobilnya meninggalkan apartemen mereka.

Di mobil, Hoseok sengaja mematikan ponselnya karena menurutnya menelepon di perjalanan akan sangat membahayakan nyawa.

Kalau soal syarat yang di ajukan Namjoon, Hoseok mengaku terpaksa berbohong demi bisa menjenguk saudaranya.

Di sepanjang perjalanan, Hoseok benar-benar fokus ke jalanan yang dilaluinya. Dan akhirnya Hoseok telah sampai di rumah sakit.

Langkah santai Hoseok membawanya menuju ke ruang rawat Seokjin yang kata Jimin ruangannya sama seperti ruangan milik Jimin kemarin.

Hoseok mengetuk pintu ruangan Seokjin, tetapi di dalam sana tidak ada yang menyahut. Dia mencoba lagi untuk mengetuk, dan hasilnya tetap sama.

Akhirnya Hoseok memilih langsung masuk ke dalam ruangan, semoga saja Seokjin sedang mandi atau sedang tidur.

"Abang? "

Di ruangan tampak sangat bersih seperti tidak ada penghuninya. Sprei kasur juga rapi, meja yang biasanya banyak makanan juga bersih.

Lalu Kim Seokjin sama Min Yoongi kemana? Hoseok masih dengan perasaan yang tenang memilih untuk keluar.

"Abang Hoseok? " tanya seorang anak kecil untuk memastikan.

Hoseok menoleh. "Loh, Daniel? " sapanya dengan mata yang berbinar.

"Iya, abang ngapain kesini? " tanya Daniel. Mereka pun duduk di kursi tunggu.

"Abang lagi cari abang Seokjin. Daniel lihat gak? "

"Oh! Daniel lihat ada dua orang yang bawa koper keluar ruangan ini. Tapi Daniel gak tau itu siapa."

"Begitu ya? " lesu Hoseok.

Tega-teganya mereka tidak mengabari bahwa mereka akan pulang. Tapi, mereka naik apa pulangnya? Mobil milik semua member ada di garasi.

Melihat Hoseok murung, Daniel menjadi sedih sampai dia menangis sesegukan.

Hoseok terkejut. "Daniel kenapa? " tanya Hoseok, dia memegang kedua pipi Daniel sampai anak kecil itu melihat ke arahnya.

"Abang keliatan sedih, Daniel jadi ikut sedih. " sedih Daniel.

Tangis Daniel semakin keras, Hoseok segera memeluk erat Daniel sampai anak itu tenang.

AL

"DANIEL! " teriak Jungkook kegirangan.

"PAMAN! " Daniel juga ikut teriak lalu menubruk tubuh Jungkook untuk menjadi sasaran pelukannya.

Tadi, Daniel memaksa Hoseok untuk membawanya ke apartemen. Hoseok menyetujui permintaan Daniel, daripada dia nangis lagi.

Spring Day | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang