Matahari sedang naik untuk menyinari seluruh dunia ini, tidak seperti biasanya Jungkook yang selalu menyiapkan kameranya pada waktu yang seperti ini sekarang sudah musnah entah kemana.
Hal yang sama dilakukan Jimin, dia masih tidur dengan gelisah, biasanya dia olahraga pagi, bahkan sebelum matahari naik sesenti dia sudah keluar untuk berolahraga.
"Maafin kita" Seseorang dengan mata tertutup selalu bergumam kata yang sama sejak tidurnya.
Karena semua member terganggu, maka dari itu masuklah mereka ke kamar seseorang itu.
Dengan mata yang tertutup pula, Jimin ngelindur dan menghampiri tempat tidur yang ada disana setelahnya tidur disamping orang yang bertubuh lebih besar darinya.
"Ngigo terus ni anak satu" Yoongi datang dengan telinga yang memerah, entah karena dia udah bosan dengan ini semua atau entah karena.....
"Salju" Ucap Taehyung takjub dengan suhu di ruangan ini, sehingga dia berfikir diluar sana turun salju. Semua member melirik ke jendela tapi mereka tidak melihat adanya salju.
Tanpa permisi, Hoseok memukul kepala Taehyung sedikit keras dan Taehyung pun mendengus kesal, bagaimana tidak? Yang kemarin aja masih berbekas di tambah yang sekarang, pasti sudah luka dalam Taehyung tuh.
"Mana ada salju sebelum waktunya! " Taehyung makin dipukuli oleh semua member terkecuali Jungkook dan Jimin.
"Maafin kita" Jungkook bergumam kembali, membuat mereka yang sibuk memukul Taehyung kembali fokus ke masalah utama.
Jin sebagai abang tertua mendekati Jungkook dan hendak membangunkannya, saat dia memegang pundak tak sengaja dia merasakan suhu tubuh adik terkecilnya panas, padahal udara disini sangat dingin.
Jin sangat panik, dia mengalihkan tangannya dan meraba dahi Jungkook dengan punggung tangannya. Panas! Sangat panas.
Jin mengibas tangannya dan mencoba menyampaikan bahwa Jungkook sakit parah. Semua adiknya tidak mengerti apa yang mau disampaikan Jin, karena dia cuman mengibaskan tangannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Oke Jin telalu panik, Jin menarik nafasnya dalam dan.....
"Jungkook demam tinggi" Jin mengguncangkan bahu Namjoon yang kebetulan didekatnya.
Mendengar hal itu, semuanya ikutan panik dan mendekat satu per satu memegang semua bagian tubuh Jungkook sampai Jimin pun sudah jatuh tidak terhormat.
"Heh, ini gue kenapa ada di bawah? " Jimin bangkit dan kepalanya berhasil membentur kaki seseorang yang emang sengaja di lurusin sampai tempat tidur di seberangnya.
Jimin berdiri dan bersiap memprotes sang pemilik kaki tapi belum juga mau mengeluarkan satu huruf dia malah mendapatkan tatapan dingin sang pemilik kaki.
Pada akhirnya Jimin hanya memegang kepalanya yang pusing dan tidak mempermasalahkan hal itu lagi karena dia takut. Bagaimana tidak takut? Kaki itu, mata itu ternyata milik Yoongi yang sifatnya sudah dingin di alam rahimnya.
"Bawa Jungkook ke makam" Nah kok makam? Taehyung ngomong emang gak pernah di saring dulu. Dan berakhir di pukul lagi kepalanya sama pemukul setia Taehyung.
"Bercandanya gak lucu" Namjoon menatap Taehyung dengan tatapan mautnya.
Kenapa maut?
Gini deh. Siapa sih yang berbuat Jungkook sampai demam tinggi ini? Jawabannya sesaat lagi.
"Yaudah kalau gitu cepet bawa dia ke rumah sakit bukannya di pegang kayak gitu, geli aku mas liatnya" Taehyung menunjukan ekspresi seperti geli, semua yang melihat itu mengekspresikan dirinya seolah mau muntah. 'Jijik' begitulah gambaran curahan hati semua yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day | BTS
AcakCerita ini dibuat dari lirik lagu Spring Day BTS Cerita ini menceritakan setiap kalimat lirik lagu menjadi satu cerita yang mungkin akan menyenangkan. Tokohnya tidak akan ada orang asing selain yang berhubungan dengan BTS, karena mereka tidak suka a...
