Di lantai tiga terdapat ruangan yang penuh dengan alat musik, tinggallah seorang pria berkulit pucat sedang duduk menghadap piano kesukaannya.
Jari mungilnya sibuk menari di atas tuts piano. Matanya terpejam menikmati alunan pianonya. Kakinya mengetuk sesuai dengan irama yang ia mainkan.
Tetapi tangannya tiba-tiba terhenti, dahi dan sekujur tubuhnya bercucuran keringat dingin. Yoongi, si pemilik kulit pucat itu bangkit.
Tanpa berkata-kata lagi, dia meninggalkan piano nya. Yoongi keluar dari ruang musik, di depan pintu dia menemui Namjoon yang memandangnya heran.
"Panggilan alam" Ucap Yoongi tanpa Namjoon tanya.
Yoongi langsung saja berlari ke toilet yang berada di lantai tiga. Namjoon yang niatnya ke Gym yang berada di lantai yang sama, tidak jadi. Karena dia menemukan pintu ruangan musik terbuka.
Entah kenapa, dia menjadi sangat tertarik dengan ruang musik daripada niatannya ke Gym. Namjoon lalu memasuki ruang musik itu.
Disana Namjoon duduk di kursi yang tersedia untuk piano. Dia merasakan kursinya hangat karena bekas diduduki Yoongi. 🤔, ya maklum lah, Yoongi kan udah lama duduknya.
Namjoon mulai menekan tuts pianonya satu per satu. Suara yang keluar terdengar sangat sumbang, tetapi Namjoon masih saja menekan tuts nya.
Yoongi akhirnya telah menyelesaikan panggilan alamnya, dia telah kembali ke ruang musik. Saat dirinya telah masuk satu langkah dari pintu, piano yang dimainkan Namjoon rusak.
Karena ulah adiknya itu, Yoongi mematung ditempat. Namjoon perlahan memandang Yoongi dan setelah itu tersenyum canggung.
Yoongi berjalan gontai kearah piano kesayangannya, dan disaat yang sama Namjoon perlahan keluar dari ruang musik dengan menjaga jarak tentunya.
Untuk sementara, Namjoon menuju tujuan awalnya yaitu Gym. Sedangkan Yoongi memperbaiki pianonya yang mungkin masih bisa baik seperti semula.
"Bang Yoongi kenapa Joon? " Tanya Hoseok yang ikut bergabung di Gym.
"Gak tau, emang kenapa? " tanya balik Namjoon. Dia sengaja menyembunyikan kesalahannya, soalnya dia lagi takut dimarahin.
"Tadi gue gak sengaja liat bang Yoon ngeliat pianonya sambil nangis"
Namjoon yang mendengar itu, semakin membuatnya merasa bersalah. Hati berkata untuk meminta maaf, tetapi ego mengatakan hal sebaliknya.
"Hallo abang tersayang, 보고 싶다" ujar Jimin tiba-tiba.
Jimin menghampiri Hoseok yang sedang duduk, lalu dia merangkulnya. Senyuman Jimin terbit membuat matanya tidak terlihat.
"Apaan sih, dari mana aja lo? " Ucap Hoseok sambil melepaskan rangkulan tangan Jimin di pundaknya.
"Jimin ke dokter, check out" Ucap Jimin dengan nada manja.
"Ih Jijik" Ucap Namjoon dan Hoseok bareng. Jimin tertawa sampai dirinya terjatuh dari kursi.
"Makan tuh lantai" Ucap Namjoon menertawakan Jimin, Hoseok pun begitu.
Jimin bangkit dan segera membersihkan baju dan celananya yang kotor akibat lantainya belum di bersihin.
"Eh BTW, si bang Yoongi kenapa? " tanya Jimin, matanya melirik Namjoon yang seketika tertawanya berhenti.
Hoseok mengangkat bahunya, Namjoon bergerak tak karuan akibat hatinya yang sangat resah.
"Ya udah, gue kesini mau ngajak kalian makan siang" Ucap Jimin, dia meninggalkan kedua abangnya yang sedang sibuk membersihkan tempat Gym.
"Eh Joon, ajak bang Yoongi ya. Gue buru-buru" Ucap Hoseok setelah dirinya beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day | BTS
РазноеCerita ini dibuat dari lirik lagu Spring Day BTS Cerita ini menceritakan setiap kalimat lirik lagu menjadi satu cerita yang mungkin akan menyenangkan. Tokohnya tidak akan ada orang asing selain yang berhubungan dengan BTS, karena mereka tidak suka a...
