다시 봄날이 올 때까지

251 12 22
                                        

"ABANG!" Teriak Jungkook menggebrak pintu kamar Jin.

Jin membelalakkan matanya karena mendengar gebrakkan pintu dan juga teriakkan Jungkook tapi setelah itu kembali tidur tanpa menghiraukan Jungkook.

Jungkook dengan nafas yang memburu langsung berlari kearah abangnya, lalu menggoyangkan badan Jin dengan sangat keras.

"Apaan sih? " Tanya Jin melepaskan tangan Jungkook dari tubuhnya. Dan malah memunggungi Jungkook, lalu menarik selimutnya sampai membungkus badannya.

Jungkook yang kelewatan khawatir berusaha membuka selimut yang berada di tubuh abangnya. Setelah berhasil, dia membuang selimutnya asal.

"Bang kita telat packing!" Ucap Jungkook lesu, dia duduk di tepi kasur.

"Kita? Lo aja kali" Ucap Jin malas.

"Emang abang udah packing?"

Jin duduk dan melihat jam yang ternyata sudah jam 8 pagi. Jin mengusap wajahnya lalu meninggalkan Jungkook sendirian ke toilet tanpa menghiraukan pertanyaan adiknya.

"Mata dia kenapa? " Gumam Jungkook yang tak sengaja melihat mata Jin bengkak.

Karena penasaran, Jungkook pun mengetuk pintu toilet berharap dia mendapatkan pertanyaan atas ke-kepo-an-nya ini. Tapi Jin langsung marah dan menyuruh Jungkook pergi.

Jungkook pun menuruti perintah Jin, kalau gak! Habislah Jungkook, hihihi. Dengan langkah gontai, dia berjalan menuju kamarnya dan secara kebetulan, dia melihat Hoseok melalui pintu yang terbuka sedikit, Hoseok super sibuk untuk melakukan packing sekarang.

"Abang ngapain barang di lempar semua? " Ucap Jungkook masuk ke kamar Hoseok.

Betapa terkejut nya Jungkook saat melihat barang dan pakaian berserakan dimana mana. Kasur berantakan, meja yang berada di dekat lemari kotor semua.

"Eh Jungkook, gue bingung cara ngerapihinnya" Ucap Hoseok sambil terus melemparkan barangnya ke arah koper.

"Kalau butuh bantuan itu bilang! " Ucap Jungkook membantu Hoseok.

Jungkook melipat pakaian lalu dimasukkannya ke dalam koper. Tak butuh lama, Jungkook sudah merapihkan beberapa pakaian dan sekarang tinggal barang.

"Lo gak apa-apa bantuin gue? " Tanya Hoseok melihat Jungkook dengan perasaan bersalah.

"Emangnya gue kenapa? " Tanya Jungkook kembali.

"Kemarin lo nangis gara-gara gue kan? " Tanya Hoseok dengan hati-hati. Dia memilin ujung bajunya berharap gugupnya terhentikan.

"Kata siapa? Gue nangis karena gue gak tau Daniel itu tinggal dimana" Jawab Jungkook dengan mata yang mulai membendung air matanya kembali.

Hoseok mendekat dan segera memeluk Jungkook sambil mengelus punggung adik gede itu supaya sedihnya tercurahkan. Jungkook pun membalas pelukan Hoseok.

Hoseok tau bahwa Jungkook itu orangnya amanah. Jika Jungkook dititipkan sesuatu, pasti dia bakal kembalikan barangnya lagi kepada pemiliknya.

Karena Jungkook makin kesini nangisnya makin kencang, Hoseok tak tega dan memikirkan bagaimana caranya dia dapat info tempat tinggal Daniel itu.

"Lo tenang aja, gue bakal bantu nyari tempat tinggal Daniel" Ucap Hoseok melepaskan pelukannya dan kembali ke tempat semula.

"Beneran ya?!" Ancam Jungkook menunjuk wajah hoseok dengan jari telunjuk tentunya. Mana mungkin dengan jari tengah, gak sopan cuy. Tapi nunjuk orang yang lebih tua dengan jari telunjuk juga tetep gak sopan sih.

"Iya, gue usaha-in" Jawab Hoseok kembali membereskan barangnya ke dalam koper.

"Tapi kalau bisa batas waktunya 다시 봄날이 올 때까지. Soalnya kalau lebih dari itu, gue takut Daniel lupa sama gue" Ucap Jungkook murung.

Spring Day | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang