Sudah saatnya Jimin check up kesehatannya. Hoseok mengantar Jimin ke ruang dokter.
Jimin benar-benar diperiksa seluruh keadaannya. Setelah beres, dokter meminta Jimin duduk di depan meja kerjanya.
"Jadi bagaimana keadaan Jimin dok?" tanya Hoseok duduk di dekat Jimin. Dia berharap keadaan Jimin semakin membaik.
"Maaf, tapi keadaan Jimin makin buruk. Apakah Jimin kurang tidur? " tanya Dokter kepada mereka berdua.
Jimin mengangguk membenarkan. Dia sebenarnya kemarin gak tidur sama sekali, dia sangat sibuk bermain game.
Saat Yoongi menyuruhnya tidur, Jimin malah gak tidur. Dia bukannya gak mau tidur, tapi karena kepikiran terus gamenya.
Dengan langkah yang berhati-hati, dia kembali ke kamar Jungkook dan bermain sepuasnya. Untuk kali ini, Jimin memberi kesempatan alias giliran untuk bermain.
"Benarkah? Sebaiknya Jimin di rawat inap" saran dokter mencatat keadaanya di buku pasien Jimin.
Demi kesehatan adiknya, Hoseok setuju dengan saran dokter. Tidak dengan Jimin, dia sangat tidak mau meninggalkan gamenya.
Bagaimana pun, akhirnya Jimin mengiyakan paksaan Hoseok untuk kebaikan dirinya juga. Jimin dibawa ke ruang rawat inap dan dipasangkan selang infus ditangannya.
"Kan bisa di rawat di rumah." rengek Jimin beberapa kali.
"Mending disini, kalau dirumah lo main game terus." tegas Hoseok. Dia mendapatkan telepon dari Yoongi.
Hoseok mengangkatnya dan mengaktifkan mode speaker biar Jimin ngedengerin apa katanya Yoongi.
Mode On
"Halo"
"Apa kata dokter? "
"Harus di rawat inap"
"Astaga!"
Mode Off
Yoongi benar-benar mematikan telepon secara sepihak. Dari nada bicaranya, Yoongi sangat khawatir dengan keadaan adik bandelnya ini.
Hoseok meratapi ponselnya. Jimin seketika ketakutan dengan Yoongi. Dia takut Yoongi datang ke rumah sakit lalu marah-marah, setelah itu diusir karena membuat keributan di tempat adem ini.
"Di-dia terdengar ma-marah." gumam Jimin menunduk.
Hoseok mengambil air minum untuk Jimin yang wajahnya kelihatan pucat banget. Hoseok memberikannya kepada Jimin, dia mengelus punggung Jimin supaya sedikit rileks kembali.
Jimin minum dengan tangan yang bergetar, airnya bahkan hampir tumpah kemana-mana. Hoseok semakin kasihan dengan Jimin. Dia membantu Jimin minum, dan setelahnya memeluk Jimin dengan erat.
"Gak apa-apa Jim. Tenang, ada abang." ucap Hoseok menenangkan Jimin.
Di dalam dekapan Hoseok, Jimin dengan perlahan tapi pasti mulai merasakan tenang kembali.
Beberapa saat kemudian Hoseok merasakan tubuh Jimin mulai lemas, pelukannya pun terlepas. Hoseok melihat wajah Jimin, ternyata adiknya itu tertidur di pelukannya.
Hoseok menidurkan Jimin dengan perlahan, menyelimuti tubuh kecil itu sampai batas dada. Hoseok mengelus lembut pipi Jimin, lalu dikecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day | BTS
AcakCerita ini dibuat dari lirik lagu Spring Day BTS Cerita ini menceritakan setiap kalimat lirik lagu menjadi satu cerita yang mungkin akan menyenangkan. Tokohnya tidak akan ada orang asing selain yang berhubungan dengan BTS, karena mereka tidak suka a...
