Langkah Namjoon lesu. Dia sangat menyesal telah mengeluarkan emosinya kepada Yoongi sampai berani memukul orang yang lebih tua darinya.
Terkadang kebanyakan orang langsung emosi tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebabnya.
Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi emosi kita lebih besar daripada kesabaran yang akan menyebabkan hal yang tak terduga terjadi.
Namjoon telah sampai di depan ruangan Seokjin. Dia terdiam menatap sendu pintu yang tertutup itu.
Cowok itu merasa tidak enak dengan saudaranya jika dirinya harus kembali masuk ke dalam. Namjoon mengangkat tangan kanannya untuk melihat pesanan Jimin.
Beberapa saat kemudian, tangan kirinya mengambil ponsel di saku celananya lalu dia menelepon Jimin.
Mode on
📞| Ada apa Bang Joon?
Gue barusan ketemu temen, |📞
jadi gue mampir ke rumahnya.|
Makanannya lo bisa ambil ke |
bawah gak? |
📞|"Oke bang, sekalian mau pulang.
Mode off
Dengan secepat kilat, Namjoon berlari menuju lift untuk turun menuju lantai satu.
Di ruangan Seokjin, Jimin meminta izin pulang kepada abangnya itu sekaligus meminta tolong untuk menjaga Yoongi yang masih pingsan.
Seokjin mengangguk saja. Setelah mendapat persetujuan, Jimin keluar dari sana menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.
Singkat cerita, mobil Jimin berhenti di depan pintu masuk rumah sakit dan menunggu Namjoon menghampiri mobil hitam ini.
Selama menunggu, Jimin teringat akan adiknya yang sakit di rumah. Dia jadi merasa khawatir karena belum sempat menjenguknya tadi.
Pintu mobil terbuka, Namjoon masuk dan duduk di kursi bagian tengah dengan membawa makanan di tangannya.
"Udah beres urusannya? " tanya Jimin, dia menengok ke belakang untuk memastikan bahwa itu benar Namjoon.
Namjoon mengangguk lalu memberikan makanan itu kepada Jimin.
Makanan itu di simpan di kursi sebelah Jimin. Lalu dia kembali menatap ke belakang.
"Abang kenapa duduk di belakang? "
Namjoon menegakkan tubuhnya. "Gue takut, soalnya anak kecil supirnya. " jawabnya.
Mata Jimin melotot lalu dia membalikkan tubuhnya menghadap ke depan. "Ya udah, abang aja yang nyupir. " cemberutnya.
"Gak mau, abang lagi cape. "
Oke! Jimin sabar, dia mulai menghidupkan mesin mobil lalu menjalankannya meninggalkan rumah sakit.
Sekitar 5 menit di perjalanan, Namjoon menepuk pundak Jimin memintanya untuk berhenti.
Mobil mereka akhirnya berhenti di depan tempat makan sederhana. Di dalam sana banyak pengunjung dan pembeli.
Sekarang Jimin teringat dengan tempat ini. Tempat bersejarah dalam hidupnya, adiknya dan sepertinya dalam hidup Yoongi juga.
Mungkin ada yang masih ingat, Jimin pernah meninggalkan adiknya saat mereka masih kecil. Dan Yoongi yang menyuruhnya untuk turun dari mobil.
Jimin masih ingat itu semua, tak terasa senyumnya kian melebar membuat Namjoon terheran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day | BTS
РазноеCerita ini dibuat dari lirik lagu Spring Day BTS Cerita ini menceritakan setiap kalimat lirik lagu menjadi satu cerita yang mungkin akan menyenangkan. Tokohnya tidak akan ada orang asing selain yang berhubungan dengan BTS, karena mereka tidak suka a...
